Jika Anda ingin memulai bisnis ekspor, maka Anda perlu memahami tentang cara ekspor am. Ekspor adalah kegiatan mengirimkan produk dari suatu negara ke negara lain. Produk yang diekspor bisa berupa barang maupun jasa. Ekspor am sendiri merujuk pada ekspor barang yang tidak memerlukan lisensi khusus.
Apa yang Dimaksud dengan Ekspor Am?
Ekspor am atau ekspor umum adalah kegiatan ekspor yang tidak memerlukan izin khusus dari pemerintah. Artinya, produk yang diekspor sudah termasuk dalam kategori barang bebas. Barang bebas sendiri adalah barang yang tidak dilarang untuk diekspor dan tidak terkena batasan kuota.
Contoh barang bebas yang dapat diekspor antara lain adalah produk makanan, pakaian, aksesoris, peralatan elektronik, dan produk-produk lainnya.
Prosedur Ekspor Am
Jika Anda ingin melakukan ekspor am, maka ada beberapa prosedur yang perlu Anda pahami terlebih dahulu. Berikut adalah prosedur umum untuk melakukan ekspor am:
- Memastikan bahwa produk yang akan diekspor sudah termasuk dalam kategori barang bebas.
- Mendapatkan izin ekspor dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atau Kementerian Perdagangan (Kemendag) jika diperlukan.
- Mendaftarkan diri sebagai eksportir di Kementerian Perdagangan dan mendapatkan NIK (Nomor Identitas Kepabeanan).
- Mendapatkan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
- Menyiapkan dokumen ekspor seperti invoice, packing list, dan bill of lading.
- Mengirimkan barang ke gudang pengiriman internasional dan melampirkan dokumen ekspor yang sudah disiapkan.
- Melacak status pengiriman barang.
- Menerima pembayaran dari importir.
Dokumen yang Diperlukan untuk Ekspor Am
Untuk melakukan ekspor am, Anda perlu menyiapkan beberapa dokumen penting. Dokumen-dokumen tersebut antara lain:
- Invoice: dokumen yang berisi rincian harga barang yang akan diekspor.
- Packing List: dokumen yang berisi rincian jumlah dan jenis barang yang akan dikirimkan.
- Bill of Lading: dokumen yang menunjukkan bahwa barang sudah dikirimkan.
- Certificate of Origin: dokumen yang menunjukkan asal barang.
- Insurance Certificate: dokumen yang menunjukkan bahwa barang telah diasuransikan selama pengiriman.
- Phytosanitary Certificate: dokumen yang menunjukkan bahwa barang telah diuji dan aman untuk dikirim ke negara tujuan.
Cara Mencari Pasar untuk Ekspor Am
Setelah memahami prosedur dan dokumen yang diperlukan untuk ekspor am, langkah selanjutnya adalah mencari pasar untuk produk yang akan diekspor. Berikut adalah beberapa tips untuk mencari pasar ekspor:
- Melakukan riset pasar untuk mengetahui permintaan produk di negara tujuan.
- Mengikuti pameran internasional untuk memperluas jaringan dan mencari pelanggan potensial.
- Membuat profil produk di platform online seperti Alibaba atau Amazon.
- Membuat website bisnis dan memperkuat branding produk.
- Berpartisipasi dalam program ekspor yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Tips Menghindari Risiko dalam Ekspor Am
Ekspor am memiliki risiko yang harus dihindari oleh eksportir. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari risiko dalam ekspor am:
- Mencari informasi tentang importir dan negara tujuan dengan saksama sebelum melakukan ekspor.
- Memperhatikan ketentuan perdagangan internasional yang berlaku.
- Menggunakan metode pembayaran yang aman seperti Letter of Credit atau Escrow.
- Menggunakan jasa asuransi pengiriman untuk mencegah kerugian karena kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman.
- Memastikan bahwa dokumen-dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan benar sebelum pengiriman dilakukan.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah memahami tentang cara ekspor am dan prosedur yang harus diikuti untuk memulai bisnis ekspor. Penting untuk mengikuti prosedur dengan seksama dan menghindari risiko yang mungkin terjadi selama proses ekspor. Dengan memperhatikan tips yang sudah dijelaskan, diharapkan bisnis ekspor am dapat berjalan lancar dan sukses.
