Budidaya Cacing ANC African Night Crawler dan Vermikompos

Akhmad Fauzi

Updated on:

Budidaya Cacing African Night Crawler (ANC) dan Vermikompos
Direktur Utama Jangkar Goups

Cacing tanah, terutama spesies African Night Crawler (ANC) atau Eudrilus eugeniae, telah lama dikenal sebagai “peternak alami” yang sangat efektif dalam mengubah sampah organik menjadi pupuk organik berkualitas tinggi yang dikenal sebagai vermikompos. Budidaya cacing ANC tidak hanya menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi, tetapi juga dapat menjadi sumber protein alternatif (untuk pakan ternak/ikan) serta peluang bisnis yang menjanjikan. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai budidaya cacing ANC dan proses produksi vermikompos.

Mengenal Cacing African Night Crawler (ANC)

Cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae) adalah salah satu spesies cacing tanah yang paling populer untuk tujuan vermikomposting karena beberapa karakteristik unggulnya:

  1. Ukuran: Lebih besar dari cacing Lumbricus rubellus, dengan panjang bisa mencapai 10-20 cm dan diameter 0.4-0.6 cm.
  2. Selanjutnya, Warna: Cokelat kemerahan gelap, dengan segmen tubuh yang jelas.
  3. Laju Konsumsi: Sangat rakus dan efisien dalam mengonsumsi bahan organik.
  4. Selanjutnya, Reproduksi: Laju reproduksi yang tinggi, memungkinkan populasi berkembang pesat.
  5. Adaptasi: Cukup adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, meskipun memiliki preferensi suhu tertentu.
  6. Aktivitas: Aktif di permukaan media (epigeik), sehingga cocok untuk vermikomposting di wadah.

Manfaat Budidaya Cacing ANC dan Vermikompos

Budidaya cacing ANC menawarkan berbagai manfaat, baik dari sisi cacingnya maupun produk sampingannya:

Manfaat Cacing ANC:

Pakan Ternak/Ikan:

Sumber protein hewani yang tinggi untuk pakan ikan (lele, gurami, nila), udang, ayam, bebek, burung, dan bahkan hewan peliharaan.

Bahan Baku Obat/Kosmetik:

Ekstrak cacing diketahui memiliki khasiat tertentu dan digunakan dalam industri farmasi atau kosmetik.

Bahan Umpan Pancing:

Selanjutnya, Ukuran yang besar menjadikannya umpan pancing yang efektif.

Manfaat Vermikompos:

Pupuk Organik Berkualitas Tinggi:

Kaya akan nutrisi makro dan mikro (N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, B, Cu, Zn), enzim, hormon pertumbuhan tanaman, dan mikroorganisme baik.

Meningkatkan Struktur Tanah:

Selanjutnya, Memperbaiki aerasi, drainase, dan retensi air tanah.

Meningkatkan Kesuburan Tanah:

Menyediakan nutrisi dalam bentuk yang mudah diserap tanaman.

Menekan Penyakit Tanaman:

Beberapa studi menunjukkan vermikompos dapat membantu menekan patogen tanah.

Ramah Lingkungan:

Selanjutnya, Solusi alami untuk pengelolaan sampah organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Mempercepat Pertumbuhan Tanaman:

Hormon pertumbuhan alami dalam vermikompos merangsang perkembangan akar dan pertumbuhan vegetatif.

Persyaratan Budidaya Cacing ANC

Untuk memulai budidaya cacing ANC, beberapa faktor kunci harus diperhatikan:

Wadah Budidaya:

  1. Jenis: Bisa berupa bak semen, bak plastik, kotak kayu, ban bekas, atau bahkan tumpukan langsung di tanah (dengan alas).
  2. Selanjutnya, Ukuran: Sesuaikan dengan skala budidaya. Untuk pemula, wadah kecil berukuran 50x30x20 cm sudah cukup. Pastikan memiliki lubang drainase untuk mencegah media terlalu basah.
  3. Lokasi: Teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, terlindung dari hujan dan angin kencang. Suhu ideal 20-30°C. Hindari area yang rawan serangan predator (semut, tikus, ayam, bebek, ular, burung).

Media Hidup/Pembiakan (Kascing/Bedding Material):

Ini adalah substrat awal tempat cacing hidup dan berkembang biak sebelum diberi pakan. Media harus mampu menahan kelembaban dan memiliki aerasi yang baik.

  1. Komponen: Campuran bahan organik seperti serbuk gergaji, ampas kopi, serat kelapa (coco peat), sekam padi busuk, daun-daunan kering, atau kertas/kardus yang sudah dicacah.
  2. Selanjutnya, Persiapan: Rendam bahan media hingga lembap merata, lalu tiriskan. Pastikan pH media netral (6.0-7.0). Jika terlalu asam, tambahkan sedikit kapur pertanian. Jika terlalu basa, tambahkan sedikit serbuk gergaji atau ampas kopi.
  3. Ketebalan: Sekitar 15-20 cm dalam wadah.

Pakan Cacing (Bahan Organik):

Cacing ANC memakan berbagai jenis sampah organik. Penting untuk memfermentasi atau mengomposkan sebagian besar pakan terlebih dahulu untuk mengurangi panas dan gas yang berbahaya bagi cacing.

  • Ideal: Kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, kuda) yang sudah difermentasi/dikomposkan, ampas tahu, ampas kelapa, sisa buah-buahan dan sayuran (tidak busuk parah), daun-daunan lembut, limbah dapur (nasi basi, sisa roti, kulit telur).

Hindari:

  1. Bahan yang panas/berbau menyengat: Sisa makanan berminyak, daging, ikan, produk susu, bawang, cabai, jeruk (dalam jumlah banyak). Bahan ini bisa menarik hama dan menyebabkan media panas.
  2. Selanjutnya, Bahan anorganik: Plastik, logam, kaca.
  3. Bahan kimia: Pestisida, sabun.
  4. Selanjutnya, Kotoran hewan peliharaan: Anjing, kucing (berpotensi mengandung patogen).

Kelembaban:

  1. Ideal: 70-80%. Media harus lembab seperti spons yang diperas, tidak becek atau kering.
  2. Selanjutnya, Pengecekan: Genggam media, jika keluar sedikit air dan tidak menetes berarti kelembaban ideal.
  3. Pengaturan: Semprot dengan air bersih jika kering.

Suhu:

  1. Ideal: 20-30°C.
  2. Pengaturan: Pastikan lokasi teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Populasi Awal Cacing:

Untuk memulai, diperlukan bibit cacing ANC yang sehat. Jumlahnya bisa bervariasi, misalnya 0.5 – 1 kg cacing per meter persegi media.

Prosedur Budidaya Cacing ANC

Persiapan Wadah dan Media

  1. Siapkan wadah budidaya: Bersihkan dan pastikan ada lubang drainase.
  2. Selanjutnya, Siapkan media hidup: Campurkan bahan media (misal: serbuk gergaji + sekam lapuk + cocopeat) dan basahi hingga kelembaban 70-80%.
  3. Isikan media ke dalam wadah: Sebarkan merata dengan ketebalan 15-20 cm. Diamkan sebentar (1-2 hari) agar media stabil.

Penebaran Bibit Cacing

  • Adaptasi cacing: Letakkan cacing yang baru datang di atas media. Biarkan mereka masuk sendiri ke dalam media. Ini menunjukkan media nyaman bagi mereka. Jika cacing banyak yang keluar dari media, berarti ada masalah pada media (terlalu panas, kering, atau tidak cocok).
  • Penebaran: Setelah cacing beradaptasi, sebarkan bibit cacing secara merata di atas media.

Pemberian Pakan

Pakan Awal: Berikan pakan dalam jumlah kecil terlebih dahulu (sekitar 0.5-1 kg pakan per 1 kg cacing per hari atau 2 hari sekali, tergantung jenis pakan).

Cara Pemberian:

  1. Sistem Larik: Buat alur di media, masukkan pakan, lalu tutup kembali dengan media.
  2. Selanjutnya, Sistem Sebari: Sebarkan pakan tipis-tipis di permukaan media.
  3. Sistem Tumpuk: Letakkan pakan di salah satu sudut wadah.

Pilih metode yang paling nyaman dan sesuai dengan kondisi Anda.
Selanjutnya, Frekuensi: Beri pakan setiap 1-2 hari sekali, tergantung tingkat konsumsi cacing. Jangan biarkan pakan menumpuk terlalu banyak karena bisa membusuk dan menarik hama. Berikan pakan lagi jika pakan sebelumnya sudah habis.

Pemeliharaan Rutin

  1. Kontrol Kelembaban: Semprot media dengan air bersih setiap hari atau sesuai kebutuhan untuk menjaga kelembaban.
  2. Kontrol Suhu: Pastikan lokasi tetap teduh dan sirkulasi udara baik.

Pengendalian Hama dan Penyakit:

  1. Semut: Taburkan kapur barus di sekeliling wadah, beri pembatas air di kaki meja (jika wadah menggunakan meja), atau gunakan umpan semut.
  2. Selanjutnya, Tikus: Gunakan perangkap tikus.
  3. Lalat: Tutup pakan dengan media atau kain basah untuk mengurangi bau yang menarik lalat. Pastikan pakan tidak terlalu busuk.
  4. Selanjutnya, Kutu Putih: Terjadi jika media terlalu basah atau pakan terlalu menumpuk. Kurangi kelembaban dan perbaiki aerasi.
  5. Pembalikan Media (Opsional): Sesekali (misalnya seminggu sekali), aduk media secara perlahan untuk memperbaiki aerasi dan memastikan pakan tercampur rata.

Panen Vermikompos dan Cacing

Selanjutnya, Panen vermikompos (kascing) dan cacing dapat dilakukan setelah sekitar 4-6 minggu, tergantung jumlah pakan dan populasi cacing.

Metode Panen Cacing (untuk Pembibitan/Dijual):

Metode Pakan Terakhir (Migrasi Horizontal/Vertikal):

  1. Horizontal: Beri pakan di satu sisi wadah secara intensif. Cacing akan berpindah ke area pakan baru. Setelah beberapa hari, angkat vermikompos dari sisi yang sudah tidak ada cacingnya.
  2. Selanjutnya, Vertikal: Siapkan wadah bertingkat. Beri pakan di tingkat atas. Cacing akan naik ke atas mencari pakan baru. Tingkat bawah yang berisi vermikompos murni bisa dipanen.
  3. Metode Cahaya: Sebarkan media yang mengandung cacing di atas terpal di bawah sinar matahari (jangan terlalu terik). Cacing akan menyelam ke bawah menghindari cahaya.
  4. Selanjutnya, Angkat lapisan atas vermikompos, biarkan cacing terus menyelam, ulangi hingga cacing berkumpul di lapisan bawah.

Panen Vermikompos:

  1. Setelah cacing dipanen atau berpindah ke media baru, vermikompos yang tersisa di wadah sudah siap dipanen.
  2. Selanjutnya, Karakteristik Vermikompos Matang: Berwarna hitam gelap, remah, tidak berbau, dan tidak ada lagi sisa bahan organik yang terlihat jelas.
  3. Pengeringan: Angin-anginkan vermikompos di tempat teduh hingga kadar airnya ideal (tidak terlalu basah atau kering). Jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari karena dapat membunuh mikroorganisme bermanfaat.
  4. Selanjutnya, Pengayakan (Opsional): Ayak vermikompos untuk mendapatkan tekstur yang lebih halus dan memisahkan sisa-sisa yang belum terurai sempurna.

Tips dan Perhatian Penting

  1. Konsistensi Pemberian Pakan: Jangan sampai cacing kelaparan atau media terlalu penuh pakan.
  2. Selanjutnya, Kualitas Pakan: Fermentasi atau komposkan pakan terlebih dahulu untuk menghindari panas dan gas.
  3. Jangan Terlalu Basah: Media yang terlalu basah akan menyebabkan cacing stress, media bau, dan memicu pertumbuhan bakteri anaerob.
  4. Selanjutnya, Amati Perilaku Cacing: Jika cacing keluar dari media atau mati dalam jumlah banyak, segera periksa kondisi media (kelembaban, suhu, pH, ketersediaan pakan).
  5. Skala Kecil Dulu: Mulai dari skala kecil untuk belajar dan beradaptasi sebelum mengembangkan ke skala yang lebih besar.
  6. Selanjutnya, Pemasaran: Jika bertujuan komersial, rencanakan pemasaran cacing hidup (untuk pakan/umpan) dan vermikompos.

Potensi Bisnis

Budidaya cacing ANC dan produksi vermikompos memiliki potensi bisnis yang menjanjikan:

Penjualan Cacing Hidup:

Pasar untuk pakan ternak, pakan ikan, umpan pancing, atau bibit bagi pembudidaya lain.

Penjualan Vermikompos:

Pupuk organik untuk pertanian organik, tanaman hias, kebun rumah, atau perkebunan.

Jasa Pengelolaan Sampah Organik:

Menawarkan jasa pengolahan sampah organik rumah tangga atau industri menjadi vermikompos.

Selanjutnya, Budidaya cacing African Night Crawler (ANC) merupakan praktik yang berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat, mulai dari pengelolaan sampah organik hingga produksi pupuk berkualitas tinggi dan sumber protein hewani. Selanjutnya, Dengan pemahaman yang baik tentang persyaratan dan prosedur, siapa pun dapat memulai budidaya cacing ANC di rumah atau skala komersial, berkontribusi pada pertanian yang lebih ramah lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi baru.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

 

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat