Cara Penanganan Ikan yang Baik – Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) adalah serangkaian prosedur dan praktik yang dirancang untuk memastikan bahwa ikan dan produk perikanan ditangani dengan benar, mulai dari penangkapan hingga konsumsi. CPIB bertujuan untuk menjaga kualitas, kesegaran, dan keamanan produk perikanan, serta mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
Baca juga: Pengurusan Kuota Aspal Cair Persyaratan, Prosedur, dan Manfaat
Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB): Kunci Keamanan Pangan dan Kualitas Produk Perikanan
Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya nutrisi dan digemari banyak orang. Namun, ikan juga termasuk komoditas yang mudah rusak jika tidak ditangani dengan benar. Selanjutnya, Penanganan ikan yang tidak tepat dapat mengakibatkan penurunan mutu, bahkan membahayakan kesehatan konsumen akibat kontaminasi bakteri atau pembentukan senyawa toksik. Oleh karena itu, penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) menjadi sangat krusial, mulai dari penangkapan atau panen hingga sampai ke tangan konsumen.
Baca juga: Ekspor Ikan Asin Indonesia ke Jepang Menjelajahi Pasar Sakura
Mengapa CPIB Penting?
Selanjutnya, Penerapan CPIB memiliki beberapa tujuan utama:
Baca Juga: Ekspor Cangkang Simping ke Vietnam Peluang Bisnis Menjanjikan
Menjaga Kesegaran dan Kualitas Ikan:
Selanjutnya, Penanganan yang cepat dan higienis meminimalkan proses pembusukan alami dan mempertahankan karakteristik organoleptik ikan (warna, bau, tekstur).
Baca juga: Syarat Ekspor Ikan Asin Salah Satu Produk Olahan Laut
Mencegah Kontaminasi:
Mengurangi risiko kontaminasi mikroorganisme patogen (misalnya Salmonella, Vibrio) dan bahan kimia berbahaya.
Memperpanjang Daya Simpan:
Dengan memperlambat proses degradasi, ikan dapat disimpan lebih lama tanpa penurunan kualitas yang signifikan.
Meningkatkan Nilai Ekonomi:
Selanjutnya, Ikan yang segar dan berkualitas tinggi memiliki nilai jual yang lebih baik.
Menjamin Keamanan Pangan:
Melindungi konsumen dari penyakit bawaan makanan (foodborne illness) yang di sebabkan oleh konsumsi ikan yang tidak aman.
Memenuhi Standar Ekspor:
Selanjutnya, Bagi pelaku usaha perikanan yang berorientasi ekspor, CPIB adalah prasyarat mutlak untuk memenuhi standar keamanan pangan internasional.
Prinsip-prinsip Utama CPIB
CPIB mencakup serangkaian langkah yang sistematis dan terintegrasi. Berikut adalah prinsip-prinsip utama yang harus di perhatikan:
Kecepatan Penanganan:
Selanjutnya, Ikan adalah komoditas yang sangat mudah rusak. Setelah di tangkap atau di panen, proses metabolisme dan aktivitas bakteri pembusuk akan segera di mulai. Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan secepat mungkin untuk meminimalkan waktu ikan berada pada suhu yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri.
Kebersihan dan Sanitasi:
Ini adalah pilar utama CPIB. Semua peralatan, wadah, area kerja, dan bahkan tangan pekerja harus selalu bersih dan higienis.
* Peralatan: Gunakan peralatan yang mudah di bersihkan dan terbuat dari bahan yang food-grade (misalnya stainless steel). Bersihkan segera setelah di gunakan.
* Air: Gunakan air bersih, sebaiknya air mengalir atau air laut bersih. Hindari penggunaan air yang terkontaminasi.
* Pekerja: Pastikan pekerja memiliki higiene pribadi yang baik, menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan penutup kepala, serta tidak sedang sakit.
Suhu Dingin (Pendinginan Cepat):
Selanjutnya, Suhu adalah faktor paling penting dalam memperlambat pembusukan ikan. Segera setelah di tangkap/di panen, ikan harus di dinginkan secepatnya.
* Penggunaan Es: Es merupakan media pendingin terbaik. Gunakan es curai atau es serpihan yang terbuat dari air bersih. Perbandingan es dan ikan yang ideal biasanya 1:1 atau 1:2, tergantung jenis ikan dan lama penyimpanan. Pastikan es menutupi seluruh permukaan ikan.
* Air Dingin/Slurry Ice: Untuk beberapa jenis ikan, penggunaan air dingin atau slurry ice (campuran es dan air) juga efektif untuk pendinginan cepat.
* Pendinginan Mekanis: Untuk skala industri, penggunaan chiller atau ruang pendingin sangat direkomendasikan.
Penanganan yang Hati-hati (Minimalisasi Kerusakan Fisik):
Ikan memiliki daging yang lunak dan mudah memar. Penanganan kasar dapat merusak tekstur dan penampilan ikan, serta mempercepat proses pembusukan.
* Hindari Melempar: Jangan melempar atau membanting ikan.
* Selanjutnya, Gunakan Alat Bantu: Gunakan sekop atau serok yang sesuai saat memindahkan ikan.
* Penataan dalam Wadah: Tata ikan secara rapi dalam wadah, hindari penumpukan yang berlebihan.
Pencucian dan Pemberian Es di Tempat:
Selanjutnya, Setelah penangkapan/panen, ikan sebaiknya segera di cuci untuk menghilangkan kotoran, lendir, darah, dan sisa pakan. Setelah itu, segera berikan es untuk menjaga suhu.
Pemisahan Ikan Rusak/Cacat:
Ikan yang mati sebelum waktunya, luka, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan harus segera di pisahkan agar tidak menularkan kontaminasi ke ikan lain yang sehat.
Pengemasan yang Tepat:
Selanjutnya, Pengemasan harus mampu melindungi ikan dari kontaminasi silang, kerusakan fisik, dan mempertahankan suhu dingin.
* Wadah: Gunakan wadah yang bersih, kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan. Kotak styrofoam atau kotak plastik berinsulasi adalah pilihan yang baik.
* Pemberian Es Ulang: Pastikan ada cukup es di dalam kemasan untuk mempertahankan suhu rendah selama transportasi.
Transportasi dan Penyimpanan:
Selanjutnya, Selama transportasi, suhu dingin harus terus di pertahankan. Gunakan kendaraan berpendingin atau pastikan wadah yang di gunakan mampu menjaga suhu. Di tempat penyimpanan (gudang pendingin atau lemari es), pastikan suhu selalu terjaga pada titik optimal (0-4°C).
Contoh Penerapan CPIB dalam Berbagai Sektor:
Nelayan/Pembudidaya:
Segera berikan es pada ikan setelah di tangkap/dipanen, bersihkan palka atau wadah penyimpanan ikan secara teratur, gunakan air bersih untuk mencuci ikan.
Pengepul/Pedagang:
Selanjutnya, Pastikan tempat penampungan ikan bersih dan berpendingin, selalu tambahkan es jika di perlukan, pisahkan ikan berdasarkan kualitas.
Industri Pengolahan Ikan:
Menerapkan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), memastikan sanitasi seluruh area produksi, mengontrol suhu di setiap tahapan proses.
Pedagang Eceran/Supermarket:
Selanjutnya, Jual ikan segar di atas hamparan es, pastikan lemari pendingin berfungsi optimal, hindari penumpukan ikan yang berlebihan.
Konsumen:
Segera masukkan ikan ke dalam lemari es setelah membeli, olah ikan secepatnya, atau simpan di freezer jika tidak langsung di olah.
Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) bukanlah sekadar rekomendasi, melainkan sebuah keharusan dalam rantai pasok produk perikanan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kecepatan, kebersihan, pendinginan cepat, dan penanganan yang hati-hati, kita tidak hanya menjaga kualitas dan kesegaran ikan, tetapi yang terpenting adalah menjamin keamanan pangan bagi seluruh konsumen. Investasi waktu dan upaya dalam penerapan CPIB akan berbuah pada produk perikanan yang lebih aman, berkualitas tinggi, dan bernilai ekonomi lebih baik.
Cara Pengolahan Ikan yang Baik
Pengolahan ikan yang baik meliputi beberapa tahapan, antara lain:
Penanganan di atas kapal:
- Ikan harus segera didinginkan atau di bekukan setelah di tangkap.
- Selanjutnya, Gunakan wadah yang bersih dan higienis untuk menyimpan ikan.
- Kemudian, Hindari penumpukan ikan yang berlebihan untuk mencegah kerusakan.
Baca juga: Sertifikat Kelayakan Pengolahan Ikan Panduan Lengkap SKP
Pengangkutan:
- Gunakan kendaraan yang bersih dan di lengkapi dengan fasilitas pendingin.
- Selanjutnya, Jaga suhu ikan tetap rendah selama pengangkutan.
Baca juga: Cara Membuat Unit Pengolahan Ikan Prosedur dan Persyaratan
Pengolahan di tempat pengolahan:
- Tempat pengolahan harus bersih dan higienis.
- Selanjutnya, Gunakan peralatan yang bersih dan steril.
- Kemudian. Lakukan pengolahan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku.
- Selanjutnya, Penggunaan Air, air yang di gunakan harus air yang layak dan bebas cemaran pathogen, bahan organik, dan kimiawi.
Baca juga: Ekspor Lobster dan Gurita Ke Turkiye Meningkatkan Potensi
Penyimpanan:
- Simpan produk perikanan pada suhu yang tepat.
- Gunakan kemasan yang sesuai untuk menjaga kualitas produk.
Baca juga: Ekspor Emas Batangan ke Singapura Persyaratan dan Prosedur
Persyaratan CPIB
Untuk menerapkan CPIB, ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi, antara lain:
- Memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai.
- Selanjutnya, Menerapkan praktik sanitasi dan higiene yang baik.
- Kemudian, Memiliki personel yang terlatih dan kompeten.
- Selanjutnya, Harus Memiliki sistem pengendalian mutu yang efektif.
- Kemudian, Memiliki catatan yang lengkap dan akurat.
Baca juga: Legalisir KADIN Packing List untuk Ekspor Ikan ke Doha Qatar
Prosedur Sertifikasi CPIB
Prosedur sertifikasi CPIB melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
- Pengajuan permohonan sertifikasi.
- Pemeriksaan dan penilaian fasilitas dan praktik.
- Penerbitan sertifikat CPIB.
- Pengawasan dan pemantauan berkala.
Baca juga : Ekspor Olahan Jangkrik Menangkap Peluang Emas dari Insektifora
Manfaat CPIB
Penerapan CPIB memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kualitas dan keamanan produk perikanan.
- Selanjutnya, Meningkatkan daya saing produk perikanan.
- Kemudian, Mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
- Selanjutnya, Meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Kemudian, Menjamin keberlangsungan usaha perikanan.
- Selanjutnya, Mampu Telusur (Traceability)
Dengan menerapkan CPIB, pelaku usaha perikanan dapat menghasilkan produk yang berkualitas, aman, dan berdaya saing tinggi. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan dan masyarakat secara keseluruhan.
Baca juga: Persyaratan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan Prosedur
PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups












