Hari jumat pagi tanggal 27 Mei 2019 setelah wisata seputar masjid nabawi, kami siap-siap mengemas koper kami karena menurut informasi team leader safar arroyyan travelindo kita akan melakukan perjalanan umroh dari madinah ke makkah.
Perjalanan umroh dari madinah ke makkah
Kita harus sudah mengeluarkan semua koper ke lobby hotel Riyadh al-zahra jam 11 karena setelah sholat jumat, kita akan berangkat ke makkah.
Ditengah-tengan kami mengemas barang bawaan, ada informasi bahwa kemungkinan perjalanan kita akan di undur karena bis yang mengantarkan kita belum siap dan belum di pesan oleh pihak safar arroyyan travelindo dan hotel di makkah belum siap.
Masalah demi masalah
Masalah kembali muncul, benar-benar kami di uji oleh pihak travel yang tidak professional. Kalau kita menginap lagi di madinah maka siapa yang akan menanggung biaya hotel ?
Sementara pada waktu kita masuk hotel pun masih ribet karena belum ada pembayaran lunas dari pihak safar arroyyan travelindo sehingga pihak hotel hampir mengusir para jamaah.
Sekarang masalah timbul lagi karena belum ada bis jemputan ke makkah. Ustadz ihsan sebagai tour leader makin kebingungan karena bis gak ada dan pihak travel belum memberikan uang cash untuk pembayaran sewa bis ke makkah.
Sholat Jumat di masjid nabawi
Tak terasaa waktu sholat jumat sudah hamper tiba sehingga kami memilih sholat jumat terlebih dahulu sambil berdoa semoga di berikan kelancaran dan ada bis yang membawa kita ke makkah. Kami benar-benar merasa berat meninggalkan masjid nabawi yang penuh ketenangan dan sangan nyaman di hati.
Sholat jumat pun sudah kami tunaikan dan kami mendapat kabar bahwa bis jemputan sedang on the way ke hotel dan jamaah di suruh berkumpul di lobby hotel jam 13.30.
Naik bis omprengan ke makkah
PERJALANAN UMROH DARI MADINAH KE MAKKAH Alhamdulillah bis pun datang dan langsung berangkat. Saya pikir bis langsung ke makkah tapi bis berputar-putar di sekitar masjid untuk mencari penumpang lainnya.
Ah… ternyata yang di sewa sama safar arroyyan travelindo adalah bis omprengan sehingga kami harus menerima apa adanya. Bis berputar-putar cari penumpang dengan tujuan ke makkah.
Tak terasa waktu sholat ashar pun sudah masuk dan bis parkir di seputar masjid. Ribuan orang berduyun-duyun memasuki masjid, sementara kami hanya diam dan duduk manis di bis.
Miqot Bir Ali
Sopir bis dari banggali dan tidak sabaran, kita di suruh cari bis lainnya kalau tidak mau bersabar cari penumpang.Setelah bis hampir penuh, kita pun langsung berangkat ke miqot bir ali.
Di masjid bir ali kita sholat ashar dan niat umroh dengan mengenakan kain ihrom. Sehubungan kita bertiga: ustadz ihsan, saya dan bapak saya belum mengenakan kain ihrom, kita antri di kamar ganti yang ada di masjid.
Mandi dan ganti kain ihrom
Banyak orang antri dan mandi disana sehingga kami pun lama menunggu giliran kamar ganti. Semoga jamaah indonesia yang mau umroh dari madinah ke makkah bisa mandi di hotel dan langsung ganti baju dengan kain ihrom.
Kami antri ganti baju di masjid membutuhkan waktu 30 menit karena jamaah dari negaa lain juga ganti baju dan mandi. Kami harus extra sabar antri di sini.
Setelah memakai kain ihrom, kami bertiga sholat ashar, sholat sunah dan umroh dari masjid bir ali.
Tancap Gas
Sopir bis marah-marah karena kami tidak memakai kain ihrom dari hotel. Kami pasrah saja karena memang kami yang salah perkiraan, saya pikir dapat sendiri dari safar arroyyan travelindo sehingga kami bisa bebas dan leluasa dalam beribadah tanpa di kejar-kejar waktu.
Sopir pun langsung memacu bis dengan kecepatan tinggi karena kesal menunggu kami bertiga.
Labbaik Allahuma labbaik…. Labbaik ka la syarikala labbaik…
Inal hamda, wanikmata… laka walmulk… la syarikalah…
Menurut ustad ihsan, perjalanan madinah ke mekkah adalah 9 jam dan kita buka puasa di lembah aisyah tapi kenyataannya bis tidak mau berhenti di lembah aisyah dan menurunkan penumpang di masjid hanya untuk batalin puasa dan sholat maghrib saja.
Buka puasa di jalanan
Para jamaah safar arroyan travelindo yang tidak bawa makanan atau minuman untuk buka puasa pun kelabakan bahkan saya dan ihsan pun terpaksa minta air mineral hasil minta ke jamaah orang lain hanya sekedar membatalkan puasa.
Alhamdulillah saya dan ihsan dapet satu air mineral dan di bagi dua. Setelah itu kita sholat maghrib. Bis kembali melaju, menyusuri jalan menuju hotel tempat yang di tuju oleh para jamaah yang ikut di dalam bis.
Para jamaah diantarkan semua sehingga kami pun harus bersabar menunggu paling terahir di turunkan oleh sopir bis yang bengis. Rombongan kita di turunkan di hotel Olayan Royal makkah
Masalah datang kembali
Waktu menunjukan jam 01.15 ketika kami sampai di hotel, bis beberapa kali mogok karena kondisi bis kurang layak untuk jamaah umroh. Bis tua yang kumuh dan kotor. Jamaah banyak yang complain tapi apa daya, hanya tour leader yang tau kondisi keuangan safar arroyan travelindo.
Sesampainya kami di hotel olayan, masalah baru pun muncul kembali. Kita di tolak oleh pihak hotel karena safar arroyyan travelindo belum membayar sewa hotel. Pihak hotel tidak mau memberikan kunci kamar kalau belum dilunasi semua pembayarannya.
Hotel belum di bayar
Ustad ihsan kelabakan dan telp ke ibu listifah selaku owner safar arroyyan travelindo tapi tetap tidak ada pengiriman uang hotel. Jamaah yang kelelahan, sampai tertidur di bangku lobby hotel olayan royal.
Mereka kebingungan mau menginap dimana karena mereka sudah bayar lunas ke pihak travel tapi pihak safar arroyan travelindo tidak melunasi semua kebutuhan jamaah. Pembayaran selalu mendadak dan trouble terus sehingga jamaah tidak nyaman dalam beribadah. Lokasi hotelnya pun sangat jauh dari masjidil harom mekkah.
Pindah hotel
Waktu menunjukan jam 03.30 pagi dan kita masih belum mendapatkan kamar untuk menaruh koper. Ustadz ihsan cari solusi pindah ke hotel lainnya dan kita di paksa tarik koper dari hotel olayan ke hotel dar Al hud hud seberang hotel Dar Al Eiman alkhalil.
Ustadz ihsan sibuk bawa koper pakai taksi karena hotel olayan royal ini sangat jauh dari masjid harom, Cuma sayang taksi gak bisa bolak balik dikarenakan jalan sudah mulai di tutup oleh polisi untuk memberikan waktu sholat subuh bagi para jamaah umroh.
Adzan subuh Makkah
Dalam kondisi mengantuk, lelah, belum buka puasa dan belum makan sahur, kami dipaksa mendorong tas masing-masing ke hotel yang agak dekat dengan masjid harom. Tak terasa adzan subuh berkumandang dan kami masih mendorong koper di jalanan dengan nafas tersengal-sengal akibat kecapekan dan jauhnya jarak tempuh.
Kata ustad ihsan kami baru mendapat kamar satu dan itupun untuk menyimpan koper-koper karena kita harus menunaikan umroh terlebih dahulu sebelum terik matahari. Koper pun di masukan dalam satu ruangan dan kita berangkat umroh setelah sholat subuh.