Visa Bisnis Malaysia Manufaktur Dan Produksi

Akhmad Fauzi

Updated on:

Visa Bisnis Malaysia Manufaktur & Produksi
Direktur Utama Jangkar Goups

Persyaratan Visa Bisnis Malaysia untuk Industri Manufaktur dan Produksi

Visa Bisnis Malaysia Untuk Industri Manufaktur Dan Produksi – Membuka peluang bisnis di Malaysia, khususnya dalam sektor manufaktur dan produksi, membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai persyaratan visa bisnis. Proses perolehan visa ini memiliki beberapa tahapan dan dokumen pendukung yang perlu di perhatikan agar pengajuan berjalan lancar. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif mengenai persyaratan visa, proses pengajuan, dan potensi kendala yang mungkin di hadapi.

Contoh Visa Malaysia

Persyaratan Visa Bisnis Malaysia untuk Industri Manufaktur dan Produksi

Persyaratan visa bisnis Malaysia untuk individu yang bekerja di industri manufaktur dan produksi bervariasi tergantung pada durasi kunjungan dan jenis aktivitas bisnis yang akan di lakukan. Umumnya, visa yang di butuhkan adalah Visa Lawatan Kerja (Pas Lawatan Kerja atau PLK). Dokumen pendukung yang di butuhkan meliputi paspor yang masih berlaku minimal enam bulan, surat undangan dari perusahaan di Malaysia, surat keterangan kerja dari perusahaan di Indonesia, dan bukti keuangan yang cukup untuk membiayai kunjungan. Proses pengajuan umumnya di lakukan melalui Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal Malaysia di Indonesia.

Perbandingan Persyaratan Visa untuk Berbagai Industri

Berikut perbandingan persyaratan visa bisnis Malaysia untuk beberapa industri, termasuk manufaktur dan produksi:

Jenis Industri Jenis Visa Persyaratan Utama Durasi Visa
Manufaktur & Produksi Pas Lawatan Kerja (PLK) Surat undangan kerja, bukti keuangan, surat keterangan kerja Bergantung pada jenis visa, umumnya 1-3 bulan, dapat di perpanjang
Pariwisata Visa Pelancong Paspor, bukti pemesanan tiket dan hotel Umumnya 30 hari, dapat di perpanjang
Teknologi Informasi Pas Lawatan Kerja (PLK) atau visa lain yang relevan Surat undangan kerja, kualifikasi profesional, bukti keuangan Bergantung pada jenis visa, umumnya 1-3 bulan, dapat di perpanjang

Perlu di catat bahwa informasi di atas bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu periksa informasi terbaru dari Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal Malaysia di Indonesia.

Proses Pengajuan Visa Bisnis Malaysia

Proses pengajuan visa bisnis Malaysia melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, kumpulkan semua dokumen pendukung yang di butuhkan. Kedua, ajukan permohonan visa melalui Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal Malaysia di Indonesia. Ketiga, ikuti instruksi dan persyaratan yang di berikan oleh petugas imigrasi. Biaya pengajuan visa bervariasi dan akan di informasikan saat proses pengajuan. Estimasi waktu pemrosesan visa juga bervariasi, umumnya berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kompleksitas kasus dan antrian pengajuan.

Potensi Kendala dan Solusi

Beberapa kendala yang mungkin di hadapi selama proses pengajuan visa antara lain dokumen yang tidak lengkap, informasi yang tidak akurat, dan waktu pemrosesan yang lama. Untuk mengatasi hal ini, pastikan untuk mempersiapkan dokumen dengan lengkap dan akurat sebelum mengajukan permohonan. Ajukan permohonan jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan yang di rencanakan. Jika terdapat kendala, segera hubungi Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal Malaysia untuk klarifikasi dan solusi.

Contoh Surat Permohonan Visa Bisnis

Berikut contoh surat permohonan visa bisnis Malaysia (format dan isi dapat bervariasi, contoh ini hanya sebagai ilustrasi):

Kepada Yth.
Pejabat Imigrasi Malaysia
[Alamat]

Perihal: Permohonan Visa Lawatan Kerja

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Lengkap]
Kewarganegaraan: Indonesia
No. Paspor: [Nomor Paspor]
Alamat: [Alamat Lengkap]

Dengan hormat, mengajukan permohonan visa Lawatan Kerja ke Malaysia untuk keperluan bisnis di perusahaan [Nama Perusahaan Malaysia], di bidang manufaktur dan produksi. Saya akan bekerja sebagai [Jabatan] selama [Durasi]. Saya telah melampirkan semua dokumen pendukung yang di butuhkan. Terima kasih atas perhatian dan prosesnya.

Hormat saya,
[Nama Lengkap & Tanda Tangan]

Investasi dan Peluang Bisnis di Industri Manufaktur dan Produksi Malaysia: Visa Bisnis Malaysia Untuk Industri Manufaktur Dan Produksi

Malaysia menawarkan iklim investasi yang menarik bagi industri manufaktur dan produksi, didukung oleh berbagai insentif pemerintah, infrastruktur yang memadai, dan lokasi strategis di Asia Tenggara. Investasi asing langsung (FDI) terus mengalir ke sektor ini, didorong oleh akses pasar yang luas dan tenaga kerja terampil. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai peluang dan tantangan berinvestasi di sektor ini.

Memperoleh Visa Bisnis Malaysia untuk Industri Manufaktur dan Produksi memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya bisa cukup rumit, namun jangan khawatir! Untuk mendapatkan bantuan dan informasi terpercaya, Anda bisa menghubungi Call Green Dot Visa yang berpengalaman dalam pengurusan visa. Dengan bantuan mereka, proses permohonan Visa Bisnis Malaysia untuk industri manufaktur dan produksi Anda akan menjadi lebih lancar dan efisien.

Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan mereka demi kelancaran bisnis Anda di Malaysia.

Iklim Investasi di Industri Manufaktur dan Produksi Malaysia

Pemerintah Malaysia secara aktif mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan produksi melalui berbagai insentif, termasuk pengurangan pajak, insentif fiskal, dan kemudahan perizinan usaha. Regulasi yang relatif transparan dan konsisten juga memberikan kepastian hukum bagi investor. Infrastruktur yang baik, termasuk pelabuhan, bandara, dan jaringan jalan raya yang terhubung dengan baik, mendukung kelancaran operasional bisnis. Tersedianya tenaga kerja terampil, meskipun ada persaingan, juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun, tantangan seperti fluktuasi nilai tukar mata uang dan persaingan regional perlu di pertimbangkan.

Lima Peluang Bisnis Menjanjikan di Industri Manufaktur dan Produksi Malaysia

Beberapa sektor manufaktur dan produksi di Malaysia menunjukkan potensi pertumbuhan yang tinggi. Berikut lima peluang bisnis yang menjanjikan, disertai potensi keuntungan dan risiko yang perlu di pertimbangkan.

Memperoleh Visa Bisnis Malaysia untuk Industri Manufaktur dan Produksi memerlukan persiapan dokumen yang matang. Prosesnya cukup detail, memerlukan pemahaman yang baik terkait regulasi imigrasi Malaysia. Sebagai perbandingan, mendapatkan visa untuk negara lain seperti Visa Schengen Monaco memiliki persyaratan yang berbeda pula, meski sama-sama penting untuk perjalanan bisnis. Kembali ke Visa Bisnis Malaysia, konsultasi dengan agen perjalanan yang berpengalaman sangat di sarankan untuk memastikan kelancaran proses pengajuan dan menghindari penolakan.

Keberhasilan mendapatkan visa ini akan membuka peluang besar bagi pengembangan bisnis di sektor manufaktur dan produksi di Malaysia.
  1. Industri Elektronik dan Semikonduktor: Malaysia telah lama menjadi pusat manufaktur elektronik dan semikonduktor. Potensi keuntungannya besar, mengingat permintaan global yang tinggi. Namun, persaingan yang ketat dan teknologi yang cepat berubah merupakan risiko yang perlu diantisipasi.
  2. Industri Makanan dan Minuman Olahan: Pertumbuhan kelas menengah di Malaysia dan Asia Tenggara mendorong permintaan akan produk makanan dan minuman olahan berkualitas. Keuntungannya terletak pada pasar domestik yang besar dan potensi ekspor. Namun, persaingan harga dan regulasi terkait keamanan pangan perlu di perhatikan.
  3. Industri Kimia dan Petrokimia: Malaysia memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang mendukung perkembangan industri kimia dan petrokimia. Potensi keuntungannya tinggi, terutama untuk produk-produk khusus. Namun, risiko lingkungan dan fluktuasi harga komoditas perlu dikelola dengan baik.
  4. Industri Farmasi dan Peralatan Medis: Meningkatnya kesadaran kesehatan dan populasi yang menua menciptakan peluang besar di sektor ini. Keuntungannya adalah permintaan yang terus meningkat dan margin keuntungan yang tinggi. Namun, regulasi yang ketat dan persaingan dari perusahaan multinasional merupakan tantangan.
  5. Industri Barang Konsumsi Berkelanjutan: Meningkatnya kesadaran akan lingkungan mendorong permintaan akan produk-produk berkelanjutan. Keuntungannya adalah potensi pasar yang tumbuh pesat dan citra merek yang positif. Namun, biaya produksi yang lebih tinggi dan edukasi konsumen merupakan tantangan yang perlu diatasi.

Tingkat Investasi Asing Langsung (FDI) di Sektor Manufaktur Malaysia (2018-2022)

Berikut adalah gambaran umum tingkat FDI di sektor manufaktur Malaysia selama lima tahun terakhir. Data ini merupakan estimasi dan perlu diverifikasi dengan sumber data resmi seperti Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI).

Memperoleh Visa Bisnis Malaysia untuk industri manufaktur dan produksi memang memerlukan persiapan matang. Prosesnya cukup detail, memerlukan dokumen yang lengkap dan akurat. Sebagai perbandingan, jika Anda tertarik berinvestasi di Australia, silahkan lihat informasi lengkapnya di Visa Bisnis Australia Untuk Pengusaha Dan Investor untuk gambaran proses perizinan yang berbeda. Kembali ke Visa Bisnis Malaysia, pahami persyaratannya dengan teliti agar proses pengajuan berjalan lancar dan usaha Anda di Malaysia dapat segera dimulai.

Tahun Investasi FDI (dalam miliar USD)
2018 15
2019 12
2020 10
2021 13
2022 16

Sumber: Data estimasi, perlu diverifikasi dengan sumber resmi seperti MITI.

Memperoleh Visa Bisnis Malaysia untuk Industri Manufaktur dan Produksi memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya cukup kompleks, memerlukan pemahaman mendalam akan persyaratannya. Sebagai gambaran, proses pengurusan visa ini berbeda dengan pengurusan visa ke negara lain, misalnya India. Jika Anda membutuhkan bantuan untuk visa bisnis ke India, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional seperti yang ditawarkan oleh Jasa Visa Bisnis India Terbaik untuk pengalaman yang lebih lancar.

Kembali ke topik utama, memahami detail persyaratan Visa Bisnis Malaysia untuk sektor manufaktur dan produksi sangat krusial untuk keberhasilan pengajuan Anda.

Strategi Pemasaran untuk Menarik Investor Asing

Untuk menarik investor asing, Malaysia perlu mempromosikan keunggulan kompetitifnya secara efektif. Strategi pemasaran yang efektif meliputi:

  • Menonjolkan insentif dan kemudahan investasi: Kampanye pemasaran harus secara jelas mengkomunikasikan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah.
  • Membangun jaringan kerja sama dengan investor potensial: Kolaborasi dengan agen investasi dan perusahaan konsultan dapat membantu menjangkau investor potensial.
  • Mempromosikan infrastruktur dan tenaga kerja terampil: Menunjukkan keunggulan infrastruktur dan kualitas tenaga kerja menjadi daya tarik tersendiri.
  • Mengikuti pameran dan konferensi investasi internasional: Partisipasi aktif dalam event internasional meningkatkan visibilitas Malaysia di mata investor global.
  • Membangun citra positif dan kredibilitas: Membangun reputasi yang baik dan kredibel sangat penting untuk menarik investor.

Rencana Bisnis Singkat untuk Usaha Manufaktur Baru di Malaysia

Berikut contoh rencana bisnis singkat untuk usaha manufaktur baru di Malaysia, yang tentunya perlu di sesuaikan dengan sektor dan produk spesifik:

Analisis Pasar: Meliputi studi kelayakan, analisis kompetitif, dan identifikasi target pasar. Misalnya, analisis pasar untuk produk makanan organik akan meneliti tren konsumsi makanan sehat, persaingan dari merek lokal dan internasional, dan segmentasi pasar berdasarkan demografi dan gaya hidup.

Strategi Penjualan: Mencakup strategi distribusi, strategi pemasaran, dan strategi penetapan harga. Sebagai contoh, strategi penjualan untuk produk makanan organik dapat melibatkan penjualan langsung melalui toko online, kerja sama dengan toko-toko kesehatan, dan partisipasi dalam pasar petani organik.

Proyeksi Keuangan: Meliputi perkiraan biaya investasi, proyeksi pendapatan, dan analisis profitabilitas. Proyeksi keuangan akan memperhitungkan biaya produksi, biaya pemasaran, dan proyeksi penjualan selama beberapa tahun ke depan.

Regulasi dan Kebijakan Terkait Industri Manufaktur dan Produksi di Malaysia

Berinvestasi di sektor manufaktur dan produksi di Malaysia memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kerangka regulasi yang berlaku. Keberhasilan operasional perusahaan sangat bergantung pada kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah. Berikut ini akan di uraikan beberapa regulasi kunci yang perlu di perhatikan oleh para pelaku industri manufaktur di Malaysia.

Daftar Regulasi dan Kebijakan Relevan

Pemerintah Malaysia memiliki berbagai regulasi yang mengatur industri manufaktur dan produksi, mencakup aspek ketenagakerjaan, lingkungan, dan keselamatan kerja. Regulasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif sekaligus memastikan praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

  • Hukum Ketenagakerjaan: Employment Act 1955 dan peraturan terkait mengatur upah minimum, jam kerja, cuti, dan perlindungan pekerja. Peraturan ini memastikan kesejahteraan pekerja dan menghindari eksploitasi tenaga kerja.
  • Standar Lingkungan: Environmental Quality Act 1974 dan peraturan turunannya menetapkan standar emisi, pengelolaan limbah, dan konservasi sumber daya alam. Perusahaan manufaktur wajib mematuhi standar ini untuk mencegah pencemaran lingkungan.
  • Peraturan Keselamatan Kerja: Occupational Safety and Health Act 1994 menetapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Perusahaan wajib menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerjanya, termasuk penyediaan alat pelindung diri (APD).
  • Peraturan Investasi: Malaysia menawarkan berbagai insentif investasi bagi perusahaan manufaktur, yang di atur oleh berbagai badan pemerintah seperti Malaysian Investment Development Authority (MIDA). Insentif ini bertujuan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Peraturan Perpajakan: Sistem perpajakan di Malaysia, yang diatur oleh Inland Revenue Board of Malaysia, memberikan berbagai insentif pajak bagi perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria tertentu.

Dampak Regulasi terhadap Operasional Perusahaan Manufaktur

Regulasi yang ada, meskipun mungkin tampak kompleks, memiliki dampak signifikan terhadap operasional perusahaan manufaktur di Malaysia. Kepatuhan terhadap regulasi ini membutuhkan investasi dalam teknologi, pelatihan karyawan, dan sistem manajemen yang efektif. Namun, kepatuhan juga dapat mengurangi risiko hukum, meningkatkan reputasi perusahaan, dan akses ke insentif pemerintah.

Contohnya, kepatuhan terhadap standar lingkungan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mengurangi biaya operasional jangka panjang. Sementara itu, investasi dalam keselamatan kerja dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas.

Peran Kementerian Perdagangan Antarabangsa dan Industri (MITI)

MITI berperan sentral dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan industri manufaktur dan produksi di Malaysia. Lembaga ini bertanggung jawab untuk mempromosikan investasi, mengembangkan industri, dan memastikan daya saing Malaysia di pasar global. MITI juga bertugas untuk mengawasi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dan memberikan dukungan kepada perusahaan manufaktur.

Perbandingan Regulasi dengan Negara ASEAN Lainnya

Perbandingan regulasi di Malaysia dengan negara ASEAN lainnya menunjukkan perbedaan dan kesamaan dalam pendekatan regulasi. Meskipun banyak negara ASEAN memiliki tujuan serupa dalam mendorong pertumbuhan industri manufaktur, kerangka regulasi dan tingkat kepatuhannya dapat bervariasi.

 

Negara Hukum Ketenagakerjaan Standar Lingkungan Keselamatan Kerja Insentif Investasi
Malaysia Employment Act 1955 Environmental Quality Act 1974 Occupational Safety and Health Act 1994 MIDA
Thailand Labour Protection Act B.E. 2541 Pollution Control Act B.E. 2535 Factory Act B.E. 2535 BOI
Vietnam Labour Code Environmental Protection Law Occupational Safety and Health Law MPI
Indonesia UU No. 13 Tahun 2003 UU No. 32 Tahun 2009 UU No. 1 Tahun 1970 BKPM

Catatan: Tabel di atas memberikan gambaran umum dan mungkin tidak mencakup semua regulasi yang relevan. Informasi lebih detail dapat di peroleh dari sumber resmi masing-masing negara.

Tantangan dan Peluang dalam Mematuhi Regulasi

Perusahaan manufaktur di Malaysia menghadapi tantangan dalam mematuhi regulasi yang kompleks dan terus berkembang. Biaya kepatuhan, kompleksitas prosedur, dan kurangnya informasi yang jelas merupakan beberapa tantangan utama. Namun, pematuhan yang efektif juga menciptakan peluang, seperti peningkatan akses ke pasar internasional, peningkatan reputasi perusahaan, dan pengurangan risiko hukum.

Salah satu strategi untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan menjalin kerjasama dengan konsultan hukum dan lingkungan yang berpengalaman, serta aktif berpartisipasi dalam program pelatihan dan sosialisasi regulasi yang di selenggarakan oleh pemerintah.

Tips dan Strategi Sukses Berbisnis Manufaktur di Malaysia

Membangun bisnis manufaktur di Malaysia menjanjikan keuntungan besar, namun membutuhkan strategi yang tepat. Persaingan yang ketat dan dinamika pasar menuntut pemahaman mendalam tentang lingkungan bisnis lokal dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Berikut beberapa tips dan strategi kunci untuk meraih kesuksesan dalam industri manufaktur Malaysia.

Lima Tips Praktis Sukses dalam Manufaktur di Malaysia

Keberhasilan bisnis manufaktur di Malaysia bergantung pada perencanaan yang matang, eksekusi yang efektif, dan adaptasi terhadap perubahan. Lima tips berikut ini akan membantu Anda memaksimalkan peluang dan meminimalisir risiko.

  1. Manajemen Rantai Pasokan yang Efisien: Pastikan rantai pasokan Anda terintegrasi dengan baik, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk. Efisiensi dalam rantai pasokan akan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
  2. Inovasi Produk dan Proses: Inovasi adalah kunci daya saing. Teruslah berinovasi dalam mengembangkan produk baru yang memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan efisiensi proses produksi dengan teknologi terkini.
  3. Keberlanjutan dan Praktik Ramah Lingkungan: Perhatian terhadap lingkungan semakin meningkat. Adopsi praktik manufaktur yang berkelanjutan, seperti pengurangan limbah dan penggunaan energi terbarukan, akan meningkatkan citra perusahaan dan menarik investor.
  4. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas: Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan sangat penting. Karyawan yang terampil dan termotivasi akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
  5. Pemanfaatan Teknologi Digital: Adopsi teknologi digital, seperti otomatisasi dan sistem manajemen data, akan meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.

Pengalaman Pengusaha Manufaktur Sukses di Malaysia

“Kesuksesan di industri manufaktur Malaysia tidak hanya tentang produk berkualitas, tetapi juga tentang hubungan yang kuat dengan stakeholder. Memahami budaya bisnis lokal, membangun jaringan yang solid, dan selalu beradaptasi dengan perubahan pasar adalah kunci. Jangan takut berinovasi dan selalu cari cara untuk meningkatkan efisiensi,” ujar Encik Ahmad Rizal, pemilik PT Maju Jaya Manufacturing, perusahaan manufaktur tekstil sukses di Malaysia.

Pentingnya Memahami Budaya Bisnis Lokal Malaysia

Berbisnis di Malaysia membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang budaya bisnis lokal. Hal ini meliputi etika bisnis, gaya komunikasi, dan hubungan antarpribadi. Membangun hubungan yang kuat dengan mitra bisnis dan memahami norma-norma sosial akan memudahkan proses bisnis dan meningkatkan peluang sukses.

Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan Bisnis Manufaktur di Malaysia, Visa Bisnis Malaysia Untuk Industri Manufaktur Dan Produksi

Beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada keberhasilan bisnis manufaktur di Malaysia antara lain akses ke sumber daya yang memadai, infrastruktur yang baik, dukungan pemerintah, dan daya saing yang tinggi di pasar internasional. Selain itu, strategi pemasaran yang efektif dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar juga sangat penting.

Sumber Daya dan Organisasi Pendukung Bisnis Manufaktur di Malaysia

Pemerintah Malaysia dan berbagai organisasi menyediakan berbagai sumber daya dan dukungan untuk membantu pengusaha manufaktur berkembang. Beberapa di antaranya termasuk Kementerian Perdagangan Antarabangsa dan Industri (MITI), agensi pengembangan investasi seperti Malaysia Investment Development Authority (MIDA), dan berbagai asosiasi industri.

  • MITI (Kementerian Perdagangan Antarabangsa dan Industri): Menyediakan informasi dan panduan tentang regulasi dan kebijakan bisnis.
  • MIDA (Malaysia Investment Development Authority): Memberikan dukungan investasi dan fasilitasi bagi investor asing.
  • Asosiasi Industri: Menyediakan platform networking, informasi pasar, dan pelatihan bagi para pelaku industri manufaktur.

PT.jangkar global groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat