Persyaratan Visa Kerja Malaysia: Visa Kerja Malaysia Dan Kesejahteraan Karyawan
Visa Kerja Malaysia Dan Kesejahteraan Karyawan – Memperoleh visa kerja di Malaysia merupakan langkah krusial bagi para pekerja asing yang ingin berkarier di negara tersebut. Prosesnya memerlukan pemahaman yang baik mengenai persyaratan yang berlaku, yang bervariasi tergantung jenis pekerjaan dan kewarganegaraan. Artikel ini akan memberikan gambaran umum mengenai persyaratan visa kerja di Malaysia, proses pengajuannya, potensi kendala, dan solusi yang dapat dipertimbangkan.
Persyaratan Dokumen dan Prosedur Aplikasi Visa Kerja Malaysia
Persyaratan visa kerja di Malaysia sangat spesifik dan bergantung pada jenis pekerjaan dan kewarganegaraan pemohon. Secara umum, dokumen-dokumen yang dibutuhkan meliputi paspor yang masih berlaku, surat penawaran kerja dari perusahaan di Malaysia, surat rekomendasi dari perusahaan sebelumnya (jika ada), ijazah dan transkrip nilai pendidikan, serta dokumen kesehatan dan kepolisian. Prosedur aplikasi umumnya diawali dengan pengajuan dokumen melalui jalur resmi, baik secara online maupun melalui agen imigrasi yang ditunjuk. Setelah dokumen diverifikasi, pemohon akan diwawancarai dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung kompleksitas kasus.
Pembahasan mengenai Visa Kerja Malaysia dan kesejahteraan karyawan memang penting, mengingat banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan. Aspek legalitas dan perlindungan pekerja menjadi kunci utama. Namun, perlu juga kita perhatikan perbedaan regulasi di negara lain, misalnya proses perolehan visa di negara lain seperti Amerika Serikat, khususnya untuk Us Visa Qatar , yang memiliki kompleksitas tersendiri.
Memahami berbagai sistem imigrasi ini penting untuk membandingkan dan menganalisis bagaimana negara-negara tersebut menangani isu kesejahteraan tenaga kerja asing. Kembali ke topik Visa Kerja Malaysia, perlu adanya peningkatan transparansi dan perlindungan lebih bagi para pekerja migran agar tercipta lingkungan kerja yang lebih adil dan bermartabat.
Tabel Perbandingan Persyaratan Visa Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Kewarganegaraan
Berikut tabel perbandingan yang memberikan gambaran umum. Perlu diingat bahwa persyaratan ini dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga selalu disarankan untuk memeriksa informasi terbaru dari pihak berwenang Malaysia.
Jenis Pekerjaan | Kewarganegaraan | Persyaratan Dokumen | Prosedur Aplikasi | Estimasi Biaya |
---|---|---|---|---|
Profesional (Dokter) | Indonesia | Paspor, Surat Kerja, Ijazah Kedokteran, Surat Rekomendasi Rumah Sakit, SKCK | Pengajuan Online, Verifikasi Dokumen, Wawancara, Pemeriksaan Kesehatan | Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 (estimasi) |
Teknisi | Filipina | Paspor, Surat Kerja, Sertifikat Keahlian, Rekomendasi Perusahaan | Pengajuan melalui Agen Resmi, Verifikasi, Wawancara | Rp 3.000.000 – Rp 7.000.000 (estimasi) |
Tenaga Kerja Terampil (Perhotelan) | Vietnam | Paspor, Surat Kerja, Sertifikat Keterampilan, Referensi | Pengajuan Online, Verifikasi Dokumen, Wawancara | Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 (estimasi) |
Catatan: Estimasi biaya di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada agen dan kebutuhan tambahan.
Proses Pengajuan Visa Kerja: Dari Persiapan Hingga Penerimaan
Proses pengajuan visa kerja di Malaysia dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah persiapan dokumen yang lengkap dan akurat sesuai persyaratan. Tahap kedua adalah pengajuan dokumen, baik secara online maupun melalui agen resmi. Tahap ketiga adalah proses verifikasi dokumen dan wawancara oleh pihak berwenang. Tahap terakhir adalah penerbitan visa, jika semua persyaratan terpenuhi. Proses ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian, karena setiap kesalahan dapat menyebabkan penundaan atau penolakan aplikasi.
Contoh Kasus Pengajuan Visa yang Berhasil dan Gagal
Contoh kasus berhasil: Seorang insinyur dari Singapura berhasil mendapatkan visa kerja setelah melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan, termasuk sertifikasi keahlian dan surat rekomendasi dari perusahaan sebelumnya. Prosesnya berjalan lancar dan visa diterbitkan dalam waktu kurang dari 2 bulan. Contoh kasus gagal: Seorang pekerja konstruksi dari Nepal ditolak karena dokumen pendidikannya tidak memenuhi persyaratan dan terdapat ketidaksesuaian informasi dalam aplikasi.
Mendapatkan Visa Kerja Malaysia memerlukan persiapan matang, mengingat pentingnya kesejahteraan karyawan di sana. Prosesnya cukup kompleks, berbeda dengan misalnya memperpanjang visa ke negara lain seperti Amerika Serikat, yang bisa dibantu oleh jasa seperti yang ditawarkan di Perpanjang Visa Amerika. Kemudahan akses informasi dan layanan untuk perpanjangan visa Amerika tersebut, sebenarnya bisa menjadi inspirasi untuk peningkatan layanan terkait Visa Kerja Malaysia agar prosesnya lebih transparan dan memudahkan karyawan.
Hal ini penting demi menjamin kesejahteraan tenaga kerja asing di Malaysia.
Potensi Kendala dan Solusi dalam Proses Pengajuan Visa Kerja
Beberapa kendala yang sering dihadapi meliputi dokumen yang tidak lengkap, informasi yang tidak akurat, waktu proses yang lama, dan biaya yang tinggi. Solusi yang dapat dipertimbangkan adalah mempersiapkan dokumen dengan teliti, memanfaatkan jasa agen resmi yang berpengalaman, mengajukan aplikasi jauh sebelum tanggal keberangkatan, dan mempersiapkan anggaran yang cukup.
Ilustrasi Alur Proses Pengajuan Visa Kerja di Malaysia
Proses pengajuan visa kerja dapat diilustrasikan sebagai alur berikut: Pertama, persiapan dokumen. Kedua, pengajuan aplikasi. Ketiga, verifikasi dokumen. Keempat, wawancara (jika diperlukan). Kelima, pemeriksaan kesehatan. Keenam, penerbitan visa. Setiap tahap membutuhkan waktu dan perhatian yang cukup. Kegagalan di salah satu tahap dapat menyebabkan penundaan atau penolakan aplikasi.
Hak dan Kewajiban Karyawan di Malaysia
Memastikan kesejahteraan karyawan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan. Di Malaysia, kerangka hukum ketenagakerjaan yang komprehensif melindungi hak-hak pekerja sekaligus menetapkan kewajiban mereka. Memahami hak dan kewajiban ini penting bagi baik karyawan maupun pemberi kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan adil.
Hak-Hak Dasar Karyawan di Malaysia
Hukum ketenagakerjaan Malaysia menjamin berbagai hak dasar bagi karyawan, termasuk hak atas upah minimum, cuti tahunan, cuti sakit, dan jaminan sosial. Besaran upah minimum bervariasi tergantung sektor dan lokasi, dan diatur oleh pemerintah. Karyawan juga berhak atas lingkungan kerja yang aman dan sehat, bebas dari diskriminasi, dan perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak adil. Sistem jaminan sosial, seperti Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) atau dana pensiun, dan Pertubuhan Keselamatan Sosial (PERKESO) atau asuransi sosial, memberikan perlindungan finansial bagi karyawan dalam keadaan tertentu, seperti sakit, kecelakaan kerja, atau pensiun.
Mendapatkan Visa Kerja Malaysia tentu memerlukan persiapan matang, tak hanya soal dokumen, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan selama bekerja di sana. Perencanaan yang baik juga penting, misalnya, jika Anda berencana melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat setelahnya, Anda perlu memahami persyaratan visa yang berlaku, seperti yang dijelaskan di situs Us Visa Requirements. Dengan begitu, proses perencanaan perjalanan Anda akan lebih lancar.
Kembali ke topik Visa Kerja Malaysia, mencari informasi lengkap mengenai hak-hak pekerja dan perlindungan hukum sangat krusial demi menjamin kesejahteraan Anda selama bekerja di Malaysia.
Kewajiban Karyawan di Malaysia
Sebagai imbalan atas hak-hak yang diterima, karyawan di Malaysia memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku. Ini termasuk bekerja dengan rajin dan jujur, mematuhi instruksi atasan yang wajar, menjaga kerahasiaan informasi perusahaan, dan menjaga keselamatan diri dan rekan kerja. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan dapat berakibat pada sanksi disiplin, hingga pemutusan hubungan kerja.
Pembahasan mengenai Visa Kerja Malaysia dan kesejahteraan karyawan memang penting, karena menyangkut hak-hak pekerja migran. Aspek perlindungan pekerja ini juga menjadi perhatian di negara lain, misalnya saja proses pengurusan Visa Kerja Chile yang juga perlu memperhatikan aspek legalitas dan perlindungan pekerja. Kembali ke konteks Malaysia, pemantauan ketat terhadap perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing sangat krusial untuk memastikan kesejahteraan karyawan terjamin dan sesuai peraturan yang berlaku.
Hal ini menunjukkan pentingnya regulasi yang komprehensif untuk melindungi hak-hak pekerja di berbagai negara.
Perbandingan Hak dan Kewajiban Karyawan di Negara ASEAN, Visa Kerja Malaysia Dan Kesejahteraan Karyawan
Perbandingan hak dan kewajiban karyawan di negara-negara ASEAN menunjukkan variasi yang signifikan. Meskipun banyak negara memiliki hukum ketenagakerjaan yang melindungi hak-hak dasar pekerja, tingkat perlindungan dan penerapannya dapat berbeda. Berikut tabel perbandingan sederhana (data merupakan gambaran umum dan perlu verifikasi lebih lanjut dari sumber resmi masing-masing negara):
Negara | Hak Karyawan | Kewajiban Karyawan |
---|---|---|
Malaysia | Upah minimum, cuti tahunan, cuti sakit, jaminan sosial (KWSP, PERKESO), perlindungan terhadap PHK tidak adil. | Kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan, bekerja dengan rajin dan jujur, menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. |
Indonesia | Upah minimum, cuti tahunan, cuti sakit, jaminan sosial (BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan), perlindungan terhadap PHK tidak adil. | Kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan, bekerja dengan rajin dan jujur, menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. |
Singapura | Upah minimum (tergantung sektor), cuti tahunan, cuti sakit, sistem Central Provident Fund (CPF) sebagai jaminan sosial, perlindungan terhadap PHK tidak adil yang kuat. | Kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan yang ketat, produktivitas tinggi, disiplin kerja yang tinggi. |
Thailand | Upah minimum, cuti tahunan, cuti sakit, jaminan sosial (Social Security Fund), perlindungan terhadap PHK tidak adil. | Kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan, bekerja dengan rajin dan jujur, menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. |
Isu Ketenagakerjaan Terkini di Malaysia
Beberapa isu ketenagakerjaan terkini di Malaysia meliputi perlindungan pekerja migran, kesenjangan upah antara gender, dan penerapan hukum ketenagakerjaan yang efektif. Perlindungan pekerja migran seringkali menjadi sorotan, memerlukan peningkatan pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Upaya untuk mengurangi kesenjangan upah antara gender juga terus dilakukan melalui berbagai kebijakan dan program pemerintah. Penegakan hukum ketenagakerjaan yang efektif membutuhkan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja.
Kutipan Peraturan Ketenagakerjaan Malaysia
Meskipun tidak mungkin mencantumkan seluruh peraturan, sebagai contoh, Undang-Undang Kerja 1955 (Akta 265) merupakan landasan hukum ketenagakerjaan di Malaysia. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek hubungan industrial, termasuk hak dan kewajiban karyawan dan pemberi kerja. Detail lebih lanjut dapat ditemukan pada website Kementerian Sumber Manusia Malaysia.
Kesejahteraan Karyawan di Malaysia
Kesejahteraan karyawan merupakan faktor krusial dalam menentukan keberhasilan sebuah perusahaan di Malaysia. Karyawan yang merasa sejahtera cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki tingkat absensi yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan ini beragam, mulai dari aspek finansial hingga lingkungan kerja dan keseimbangan hidup kerja. Memahami dan mengelola faktor-faktor ini dengan baik menjadi kunci bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Karyawan di Malaysia
Berbagai faktor saling berkaitan dan mempengaruhi tingkat kesejahteraan karyawan di Malaysia. Beberapa faktor utama meliputi kompensasi yang kompetitif, lingkungan kerja yang mendukung, dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Selain itu, kesempatan pengembangan karir dan dukungan dari manajemen juga berperan penting.
- Gaji dan Tunjangan: Gaji yang kompetitif dan sesuai dengan standar pasar merupakan faktor utama. Tunjangan tambahan seperti asuransi kesehatan, tunjangan hari raya, dan fasilitas lainnya juga meningkatkan kesejahteraan karyawan.
- Lingkungan Kerja: Suasana kerja yang positif, aman, dan nyaman sangat penting. Hal ini meliputi hubungan antar karyawan yang harmonis, manajemen yang suportif, dan minimnya tekanan kerja yang berlebihan.
- Keseimbangan Hidup Kerja (Work-Life Balance): Kesempatan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan sangat penting untuk mencegah kelelahan dan meningkatkan kepuasan kerja. Hal ini dapat diwujudkan dengan fleksibilitas waktu kerja, cuti yang memadai, dan kesempatan untuk beristirahat.
Program Kesejahteraan Karyawan yang Umum Diterapkan di Malaysia
Perusahaan di Malaysia semakin menyadari pentingnya program kesejahteraan karyawan. Berbagai program telah diterapkan, mulai dari yang bersifat finansial hingga yang berkaitan dengan kesehatan dan pengembangan diri. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kepuasan dan produktivitas karyawan.
- Program Kesehatan dan Kebugaran: Banyak perusahaan menawarkan program kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan gratis, fasilitas olahraga, dan program kesehatan mental.
- Program Pengembangan Karir: Pelatihan dan pengembangan keterampilan merupakan investasi penting bagi perusahaan dan karyawan. Program ini dapat berupa pelatihan teknis, kursus kepemimpinan, atau kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan.
- Program Insentif dan Reward: Sistem penghargaan dan pengakuan atas prestasi karyawan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja. Hal ini dapat berupa bonus, promosi, atau penghargaan lainnya.
- Program Kesejahteraan Sosial: Beberapa perusahaan menyediakan bantuan keuangan atau dukungan lainnya bagi karyawan yang membutuhkan, seperti bantuan pendidikan anak atau program bantuan bencana.
Perbandingan Tingkat Kesejahteraan Karyawan Malaysia dengan Negara Maju Lainnya
Perbandingan tingkat kesejahteraan karyawan di Malaysia dengan negara-negara maju lainnya membutuhkan data statistik yang rinci dan komprehensif dari berbagai sumber terpercaya. Data tersebut biasanya melibatkan survei kepuasan kerja, tingkat stres kerja, dan indikator kesejahteraan lainnya. Secara umum, negara-negara maju cenderung memiliki tingkat kesejahteraan karyawan yang lebih tinggi, tercermin dalam gaji yang lebih tinggi, perlindungan sosial yang lebih baik, dan keseimbangan hidup kerja yang lebih seimbang. Namun, Malaysia terus berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawannya melalui berbagai inisiatif pemerintah dan sektor swasta.
Rekomendasi Program Kesejahteraan Karyawan yang Inovatif
Untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja, perusahaan di Malaysia dapat mempertimbangkan program-program kesejahteraan yang inovatif dan adaptif terhadap kebutuhan karyawan modern.
- Program Fleksibilitas Kerja: Memberikan pilihan waktu kerja yang fleksibel, seperti work from home atau jam kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
- Program Mindfulness dan Pengurangan Stres: Menawarkan sesi meditasi, yoga, atau pelatihan manajemen stres untuk membantu karyawan mengelola tekanan kerja.
- Program Mentoring dan Sponsorship: Membangun program mentoring dan sponsorship untuk membantu karyawan berkembang dan maju dalam karier mereka.
- Program Pengakuan dan Apresiasi yang Kreatif: Memberikan penghargaan dan pengakuan yang personal dan bermakna, bukan hanya sekedar bonus finansial.
Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di Berbagai Sektor di Malaysia
Berikut adalah gambaran umum tingkat kepuasan kerja di berbagai sektor di Malaysia (data ilustrasi, bukan data riil). Perlu dicatat bahwa data ini bersifat hipotetis dan perlu diverifikasi dengan data riil dari sumber terpercaya.
Sektor | Tingkat Kepuasan Kerja (%) |
---|---|
Teknologi Informasi | 75 |
Kesehatan | 70 |
Pendidikan | 65 |
Manufaktur | 60 |
Perdagangan Ritel | 55 |
Dampak Visa Kerja terhadap Kesejahteraan Karyawan
Kebijakan visa kerja di Malaysia memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan karyawan, baik positif maupun negatif. Peraturan yang ketat dapat melindungi hak-hak pekerja, namun juga dapat menciptakan hambatan dan ketidakpastian bagi pekerja migran. Studi kasus dan analisis lebih lanjut akan mengungkap kompleksitas dampak ini di berbagai sektor.
Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Visa Kerja
Penerapan kebijakan visa kerja yang efektif dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan karyawan, misalnya dengan memastikan adanya perlindungan hukum dan akses terhadap layanan kesehatan. Namun, di sisi lain, proses perizinan yang rumit dan biaya yang tinggi dapat menimbulkan beban finansial bagi pekerja migran dan mengurangi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Perlu dipertimbangkan pula dampak psikologis dari ketidakpastian status visa terhadap kesehatan mental pekerja.
Studi Kasus Dampak Visa Kerja di Berbagai Sektor
Di sektor konstruksi misalnya, pekerja migran seringkali menghadapi kondisi kerja yang keras dan kurangnya perlindungan, diperparah oleh kerumitan proses visa. Sebaliknya, di sektor kesehatan, adanya visa kerja yang terjamin dapat menarik tenaga profesional berkualitas tinggi, meningkatkan mutu layanan kesehatan, namun bisa juga memicu persaingan yang tidak sehat dan menurunkan upah tenaga lokal. Sektor perkebunan juga menghadapi tantangan serupa, dengan pekerja migran seringkali rentan terhadap eksploitasi akibat kerentanan status visa mereka. Studi kasus ini menunjukkan kompleksitas dampak kebijakan visa kerja yang bervariasi tergantung sektor.
Rekomendasi Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan Migran
Pemerintah Malaysia perlu mempertimbangkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan migran. Proses perizinan visa perlu dipermudah dan diperjelas, biaya dikurangi, dan perlindungan hukum diperkuat. Peningkatan pengawasan terhadap pemberi kerja juga penting untuk mencegah eksploitasi. Program pelatihan bahasa dan budaya juga dapat membantu integrasi pekerja migran ke masyarakat Malaysia. Kolaborasi antara pemerintah, pemberi kerja, dan organisasi buruh sangat krusial untuk memastikan implementasi kebijakan yang efektif dan berkeadilan.
Pendapat Para Ahli Mengenai Dampak Kebijakan Visa Kerja
Banyak ahli berpendapat bahwa kebijakan visa kerja yang ketat, meskipun bertujuan untuk melindungi pasar kerja domestik, dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan pekerja migran jika tidak diimbangi dengan perlindungan yang memadai. Sebaliknya, kebijakan yang terlalu longgar dapat menyebabkan eksploitasi dan persaingan yang tidak sehat. Sebuah keseimbangan yang tepat antara perlindungan pekerja dan kebutuhan ekonomi nasional sangat penting. Mereka menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses penerbitan visa.
“Kebijakan visa yang baik harus melindungi hak-hak pekerja migran tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi negara,” kata Profesor Ahmad, pakar migrasi dari Universitas Malaya (contoh kutipan).
“Penting untuk memastikan akses pekerja migran terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan hukum yang memadai,” ujar Dr. Siti, peneliti dari Lembaga Kajian Sosial (contoh kutipan).
Tabel Ringkasan Dampak Kebijakan Visa Kerja terhadap Kesejahteraan Karyawan
Aspek Kesejahteraan | Dampak Positif | Dampak Negatif | Rekomendasi |
---|---|---|---|
Kesehatan | Akses layanan kesehatan terjamin (jika ada asuransi kesehatan) | Kondisi kerja yang buruk, akses terbatas ke layanan kesehatan, stres akibat ketidakpastian status visa | Perkuat pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja, berikan akses mudah ke layanan kesehatan |
Finansial | Pendapatan yang cukup (jika upah sesuai standar) | Biaya visa yang tinggi, potongan gaji oleh agen penyalur, upah rendah | Atur upah minimum, awasi agen penyalur, permudah akses ke layanan keuangan |
Psikologis | Perasaan aman dan terlindungi (jika kebijakan visa jelas dan terlaksana dengan baik) | Ketakutan akan deportasi, diskriminasi, isolasi sosial, stres | Tingkatkan program integrasi sosial, berikan konseling psikologis, kampanye anti-diskriminasi |
Hukum | Perlindungan hukum yang memadai (jika hukum ditegakkan) | Kerentanan terhadap eksploitasi, kesulitan mengakses keadilan | Perkuat penegakan hukum, sediakan jalur pengaduan yang mudah diakses |
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : Jangkargroups@gmail.com
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups