Ekspor adalah kegiatan mengirimkan barang atau produk ke luar negeri untuk dijual atau dipakai oleh konsumen di negara tujuan. Kegiatan ini menjadi salah satu sumber devisa negara yang penting. Namun, dalam melakukan ekspor, ada beberapa kebijakan atau aturan yang harus diikuti. Salah satunya adalah tarif Pph 22 ekspor. Apa itu tarif Pph 22 ekspor dan bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Tarif Pph 22 Ekspor
Tarif Pph 22 ekspor adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada kegiatan ekspor barang tertentu. Tarif ini diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pajak ini dikenakan atas penyerahan barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN, namun tidak termasuk penyerahan atas pengiriman barang antar daerah yang dilakukan oleh perusahaan yang sama.
Adapun ketentuan yang harus dipenuhi dalam penerapan tarif Pph 22 ekspor adalah:
- Penyerahan barang ekspor dilakukan oleh seorang eksportir
- Barang yang diekspor termasuk dalam daftar barang yang dikenakan tarif Pph 22 ekspor
- Penyerahan barang ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu
Barang yang Dikenakan Tarif Pph 22 Ekspor
Barang yang dikenakan tarif Pph 22 ekspor terdiri dari beberapa jenis barang, antara lain:
- Beras
- Biji kakao
- Buah-buahan
- Bumbu dapur
- Daging sapi, kerbau, dan babi
- Gula
- Kayu
- Komoditas hasil perikanan
- Komoditas pertanian
- Minyak kelapa sawit
- Minyak mentah
- Pupuk
- Tekstil
- Tembakau
Cara Menghitung Tarif Pph 22 Ekspor
Untuk menghitung tarif Pph 22 ekspor, terlebih dahulu harus diketahui besarnya nilai barang yang diekspor. Besarnya nilai barang ini dihitung berdasarkan faktur atau dokumen lain yang sah. Setelah itu, hitunglah tarif Pph 22 ekspor dengan rumus sebagai berikut:
Tarif Pph 22 Ekspor = Tarif x Nilai Barang
Nilai tarif Pph 22 ekspor sendiri adalah sebesar 0,5% dari nilai barang yang diekspor. Sebagai contoh, jika nilai barang yang diekspor sebesar Rp 100.000.000, maka tarif Pph 22 ekspor yang harus dibayarkan adalah:
Tarif Pph 22 Ekspor = 0,5% x Rp 100.000.000 = Rp 500.000
Keuntungan dari Tarif Pph 22 Ekspor
Meskipun terdapat tarif Pph 22 ekspor, melakukan kegiatan ekspor tetap memberikan banyak keuntungan bagi pengusaha atau eksportir. Beberapa keuntungan dari kegiatan ekspor, antara lain:
- Meningkatkan penerimaan devisa negara
- Memperluas pasar dan meningkatkan brand awareness produk
- Membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan
- Meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global
Cara Membayar Tarif Pph 22 Ekspor
Setelah mengetahui besaran tarif Pph 22 ekspor yang harus dibayarkan, selanjutnya eksportir harus membayar pajak tersebut ke kantor pajak terdekat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh eksportir untuk membayar tarif Pph 22 ekspor, antara lain:
- Membayar langsung di kantor pajak terdekat
- Membayar melalui bank yang bekerjasama dengan kantor pajak
- Membayar melalui sistem e-filing atau elektronik
Kesimpulan
Tarif Pph 22 ekspor merupakan pajak penghasilan yang dikenakan pada kegiatan ekspor barang tertentu. Pajak ini dikenakan atas penyerahan barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN. Untuk menghitung tarif Pph 22 ekspor, terlebih dahulu harus diketahui besarnya nilai barang yang diekspor. Besarnya nilai barang ini dihitung berdasarkan faktur atau dokumen lain yang sah. Tarif Pph 22 ekspor sendiri adalah sebesar 0,5% dari nilai barang yang diekspor. Meskipun terdapat tarif Pph 22 ekspor, melakukan kegiatan ekspor tetap memberikan banyak keuntungan bagi pengusaha atau eksportir. Setelah mengetahui besaran tarif Pph 22 ekspor yang harus dibayarkan, eksportir harus membayar pajak tersebut ke kantor pajak terdekat dengan beberapa cara yang dapat dilakukan. Dengan memahami dan mematuhi aturan mengenai tarif Pph 22 ekspor, kegiatan ekspor dapat dilakukan dengan lancar dan memberikan banyak manfaat bagi negara dan masyarakat.
