Nik impor adalah nik yang diberikan oleh pihak Kementerian Hukum dan HAM kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menikahi Warga Negara Asing (WNA) di luar negeri. Nik impor ini mempunyai ketentuan yang berbeda dengan nik biasa. Berikut adalah syarat pembuatan nik impor yang harus dipenuhi oleh calon pasangan suami istri:
1. Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD)
Calon suami wajib membuat Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) di Kepolisian setempat. SKLD ini diperlukan untuk mengetahui kondisi calon suami yang akan menikah. Kondisi tersebut meliputi apakah sudah menikah atau tidak, apakah ada kasus kriminal atau tidak, dan apakah ada laporan kehilangan atau tidak.
2. Surat Keterangan Izin Orang Tua/Wali
Calon pengantin wanita harus memperoleh surat izin dari orang tua atau wali. Surat izin ini dapat diperoleh di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat. Surat izin ini menjadi salah satu syarat nik impor yang harus dipenuhi.
3. Akta Kelahiran dan KTP
Calon suami dan calon istri wajib melampirkan akta kelahiran dan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai bukti identitas pada saat mengurus nik impor. KTP harus masih berlaku dan sesuai dengan tempat tinggal masing-masing.
4. Surat Keterangan Bebas Perkawinan
Calon suami dan calon istri harus mendapatkan surat keterangan bebas perkawinan dari catatan sipil setempat. Surat keterangan ini diperlukan untuk mengetahui apakah calon pengantin sudah pernah menikah atau belum.
5. Akta Cerai
Jika calon pengantin sudah pernah menikah dan bercerai, maka harus melampirkan akta cerai sebagai bukti bahwa calon pengantin sudah resmi bercerai.
6. Surat Kuasa
Jika calon suami atau calon istri tidak bisa hadir secara langsung saat mengurus nik impor, maka harus membuat surat kuasa yang ditandatangani di hadapan notaris. Surat kuasa ini berisi informasi tentang orang yang diberi kuasa untuk mengurus nik impor.
7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian
Calon suami dan calon istri harus melampirkan surat keterangan catatan kepolisian sebagai bukti bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam tindak kriminal atau pelanggaran hukum lainnya.
8. Fotokopi Paspor
Calon suami dan calon istri harus melampirkan fotokopi paspor yang masih berlaku sebagai bukti bahwa mereka memang pernah berada di luar negeri.
9. Fotokopi Visa
Calon suami dan calon istri harus melampirkan fotokopi visa yang masih berlaku sebagai bukti bahwa mereka memang pernah berada di luar negeri dengan tujuan untuk menikah.
10. Pas Foto 4×6
Calon suami dan calon istri harus melampirkan pas foto terbaru dengan ukuran 4×6 sebagai salah satu syarat nik impor.
11. Surat Permohonan Nikah
Calon suami dan calon istri harus membuat surat permohonan nikah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan disertai dengan materai.
12. Surat Keterangan Belum Menikah dari Pihak Kedutaan Besar
Calon suami dan calon istri harus memperoleh surat keterangan belum menikah dari pihak kedutaan besar Indonesia di negara tempat calon pasangan menikah.
13. Surat Keterangan Izin Menikah dari Pihak Kedutaan Besar
Calon suami dan calon istri harus memperoleh surat keterangan izin menikah dari pihak kedutaan besar Indonesia di negara tempat calon pasangan menikah.
14. Surat Keterangan Kewarganegaraan
Calon suami dan calon istri harus melampirkan surat keterangan kewarganegaraan sebagai bukti bahwa mereka adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
15. Surat Keterangan Tidak Keberatan dari Orang Tua/Wali
Calon pengantin yang belum berusia 21 tahun harus memperoleh surat keterangan tidak keberatan dari orang tua atau wali untuk menikah.
16. Saksi-Saksi
Calon suami dan calon istri harus menyediakan saksi minimal dua orang yang bersedia memberikan kesaksian bahwa calon pengantin memenuhi syarat nik impor.
17. Biaya
Calon suami dan calon istri harus membayar biaya yang telah ditentukan untuk mengurus nik impor.
18. Waktu
Waktu pengurusan nik impor tergantung dari masing-masing kantor yang dilalui. Tetapi, secara umum, waktu pengurusan nik impor memerlukan waktu minimal tiga hari kerja.
19. Proses Pembuatan
Proses pembuatan nik impor terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengajuan permohonan, verifikasi dokumen, pemberkasan, pengumuman, dan pencetakan akta nikah.
20. Pengajuan Permohonan
Calon suami dan calon istri harus mengajukan permohonan nik impor ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat. Saat mengajukan permohonan, calon pengantin harus membawa seluruh dokumen yang diperlukan.
21. Verifikasi Dokumen
Setelah calon suami dan calon istri mengajukan permohonan, pihak KUA akan melakukan verifikasi dokumen yang telah diserahkan. Pihak KUA akan memeriksa kelengkapan dokumen dan keabsahan dokumen yang telah diserahkan.
22. Pemberkasan
Setelah dokumen diketahui lengkap dan valid, maka pihak KUA akan melakukan pemberkasan. Pemberkasan ini meliputi pembuatan akta nikah impor dan surat pengantar nikah.
23. Pengumuman
Setelah pemberkasan selesai, pihak KUA akan melakukan pengumuman nikah selama sepuluh hari kerja untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan jika ada yang keberatan dengan nikah tersebut.
24. Pencetakan Akta Nikah
Setelah sepuluh hari kerja, pihak KUA akan mencetak akta nikah impor yang telah disetujui oleh masyarakat. Akta nikah ini kemudian akan diserahkan kepada calon suami dan calon istri.
25. Penyimpanan Dokumen
Setelah akta nikah dicetak dan diserahkan kepada calon suami dan calon istri, dokumen persyaratan nik impor akan disimpan oleh KUA setempat. Dokumen tersebut akan disimpan selama lima tahun sejak tanggal pernikahan.
26. Pentingnya Syarat Nik Impor
Syarat nik impor harus dipenuhi oleh calon suami dan calon istri untuk memastikan bahwa pernikahan mereka diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, syarat nik impor juga memastikan bahwa pernikahan tersebut tidak melanggar hukum dan aturan yang ada.
27. Konsekuensi Pelanggaran Syarat Nik Impor
Jika calon suami dan calon istri tidak memenuhi syarat nik impor, maka pernikahan mereka tidak akan diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, calon suami dan calon istri juga dapat dikenakan sanksi hukum atas pelanggaran yang dilakukan.
28. Kesimpulan
Syarat pembuatan nik impor harus dipenuhi oleh calon suami dan calon istri untuk memastikan bahwa pernikahan mereka diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, pelanggaran terhadap syarat nik impor dapat berakibat pada tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia dan dikenakan sanksi hukum. Oleh karena itu, calon suami dan calon istri harus memperhatikan semua syarat nik impor yang telah ditetapkan.
