Rumus Nilai Impor Yaitu: Cara Menghitung Impor Barang Dari Luar Negeri

Bagi para pengusaha atau pebisnis, impor barang dari luar negeri menjadi hal yang tak bisa dihindari. Sebab, dengan melakukan impor barang, akan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Namun, sebelum melakukan impor barang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah rumus nilai impor yaitu.

Apa Itu Rumus Nilai Impor Yaitu?

Rumus nilai impor yaitu merupakan cara menghitung nilai barang ketika melakukan impor dari luar negeri. Nilai impor tersebut akan digunakan untuk menentukan berapa besarnya bea masuk yang harus dibayarkan pada saat barang masuk ke Indonesia.

Nilai impor tersebut terdiri dari beberapa komponen, di antaranya adalah:

  • Nilai transaksi
  • Biaya-biaya terkait pengiriman
  • Biaya-biaya terkait asuransi
  • Biaya-biaya terkait jasa
  • Beban-beban yang berkaitan dengan impor

Cara Menghitung Rumus Nilai Impor Yaitu

Untuk menghitung rumus nilai impor yaitu, Anda perlu mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

  1. Nilai Transaksi
  Bukti Penerimaan Negara Impor: Apa Itu dan Mengapa Penting?

Nilai transaksi merupakan harga dasar barang yang akan diimpor. Harga tersebut harus sesuai dengan nilai pasar internasional pada saat itu. Jika tidak, maka nilai impor akan dihitung berdasarkan nilai pasar internasional.

Rumus nilai transaksi adalah:

Nilai Transaksi = Harga Dasar Barang + Biaya-biaya terkait pembelian

Biaya-biaya terkait pembelian mencakup biaya-biaya seperti pengemasan, pemuatan barang, dan lain sebagainya.

  1. Biaya-biaya Terkait Pengiriman

Biaya-biaya terkait pengiriman mencakup biaya-biaya seperti biaya pengiriman, biaya bongkar muat, biaya pergudangan, biaya transportasi di dalam negeri, dan lain sebagainya. Biaya-biaya tersebut harus dicantumkan secara terpisah dalam faktur.

  1. Biaya-biaya Terkait Asuransi

Biaya-biaya terkait asuransi merupakan biaya yang harus dibayar jika ingin mengasuransikan barang yang akan diimpor. Biaya tersebut harus dicantumkan secara terpisah dalam faktur.

  1. Biaya-biaya Terkait Jasa

Biaya-biaya terkait jasa mencakup biaya-biaya seperti biaya konsultasi, biaya mengurus izin, biaya penerjemah, dan lain sebagainya. Biaya-biaya tersebut harus dicantumkan secara terpisah dalam faktur.

  1. Beban-beban yang Berkaitan dengan Impor

Beban-beban yang berkaitan dengan impor mencakup biaya-biaya seperti biaya bea masuk, biaya pajak, biaya administrasi, dan lain sebagainya.

  Kekurangan Ekspor Impor

Rumus nilai impor yaitu adalah:

Nilai Impor = Nilai Transaksi + Biaya-biaya Terkait Pengiriman + Biaya-biaya Terkait Asuransi + Biaya-biaya Terkait Jasa + Beban-beban yang Berkaitan dengan Impor

Contoh Perhitungan Rumus Nilai Impor Yaitu

Sebagai contoh, Anda akan melakukan impor sepatu dari luar negeri. Harga dasar sepatu tersebut adalah 10.000 USD. Biaya-biaya terkait pembelian sebesar 2.000 USD. Biaya-biaya terkait pengiriman sebesar 1.000 USD. Biaya asuransi sebesar 500 USD. Biaya jasa sebesar 1.000 USD. Bea masuk sebesar 2.000 USD.

Maka, rumus nilai impor yaitu sepatu tersebut adalah:

Nilai Impor = 10.000 + 2.000 + 1.000 + 500 + 1.000 + 2.000 = 16.500 USD

Penutup

Dalam melakukan impor barang dari luar negeri, rumus nilai impor yaitu sangat penting untuk diketahui. Dengan mengetahui rumus tersebut, Anda dapat menghitung nilai impor dengan lebih akurat dan tepat. Selain itu, Anda juga dapat mempersiapkan dana yang dibutuhkan untuk membayar bea masuk dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan impor.

admin