Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Dalam melakukan impor barang, tentu saja akan ada pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. Pajak barang impor 2016 adalah pajak yang harus dibayar pada tahun 2016 untuk barang impor. Pajak barang impor ini ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan melindungi industri dalam negeri.
Persyaratan Impor Barang
Sebelum melakukan impor barang, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Memiliki izin impor dari instansi yang berwenang.
2. Melakukan pendaftaran secara online pada sistem pelayanan bea cukai.
3. Melakukan pembayaran pajak dan bea cukai atas barang yang diimpor.
4. Memiliki dokumen yang diperlukan, seperti faktur, surat jalan, dan dokumen lainnya.
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, barulah impor barang dapat dilakukan.
Perhitungan Pajak Barang Impor
Pajak barang impor dihitung berdasarkan jenis barang yang diimpor dan besarnya nilai barang tersebut. Pajak barang impor terdiri atas:
1. Bea masuk
Bea masuk adalah pajak yang harus dibayarkan pada barang yang diimpor ke dalam negeri. Besarnya bea masuk ditentukan berdasarkan besarnya nilai barang yang diimpor serta jenis barang tersebut.
2. PPN
PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang atau jasa. PPN juga dikenakan pada barang impor dengan tarif sebesar 10% dari nilai barang yang diimpor.
3. PPh
PPh atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada orang yang menerima penghasilan. PPh juga dikenakan pada barang impor dengan tarif yang bervariasi tergantung pada jenis barang yang diimpor.
Perbedaan Pajak Impor dan Pajak Ekspor
Pajak impor dan pajak ekspor adalah dua jenis pajak yang berbeda. Pajak impor adalah pajak yang harus dibayarkan pada barang yang diimpor ke dalam negeri, sedangkan pajak ekspor adalah pajak yang harus dibayarkan pada barang yang diekspor ke luar negeri.
Perbedaan lainnya adalah dalam hal jumlah pajak yang harus dibayarkan. Pajak impor biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan pajak ekspor. Hal ini bertujuan untuk mendorong produsen dalam negeri untuk memproduksi barang yang sejenis dengan barang impor yang dibutuhkan dalam negeri.
Kelebihan dan Kekurangan Pajak Barang Impor
Kelebihan dari pajak barang impor adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan negara
2. Melindungi industri dalam negeri dari kompetisi yang tidak sehat
Sedangkan kekurangan dari pajak barang impor adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan harga barang impor sehingga konsumen harus membayar lebih mahal
2. Menimbulkan hambatan perdagangan antara negara
Contoh Pajak Barang Impor 2016
Contoh penghitungan pajak barang impor 2016 untuk impor mobil sebesar Rp 500 juta adalah sebagai berikut:
1. Bea masuk sebesar 30% dari nilai mobil, yaitu Rp 150 juta
2. PPN sebesar 10% dari nilai mobil, yaitu Rp 50 juta
3. PPh sebesar 7,5% dari nilai mobil, yaitu Rp 37,5 juta
Jadi total pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 237,5 juta.
Cara Menghitung Pajak Barang Impor 2016
Untuk menghitung pajak barang impor 2016, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Tentukan jenis barang yang akan diimpor
2. Tentukan nilai barang yang akan diimpor
3. Periksa tarif bea masuk, PPN, dan PPh yang berlaku untuk jenis barang tersebut
4. Hitung besarnya pajak yang harus dibayarkan
5. Bayar pajak dan bea cukai pada sistem pelayanan bea cukai
Kesimpulan
Pajak barang impor 2016 adalah pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor ke dalam negeri pada tahun 2016. Pajak barang impor ini terdiri atas bea masuk, PPN, dan PPh. Pajak barang impor bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dan melindungi industri dalam negeri. Sebelum melakukan impor barang, harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Meskipun demikian, pajak barang impor juga memiliki kekurangan, seperti meningkatkan harga barang impor sehingga konsumen harus membayar lebih mahal.
