Pada tahun 2023, Malaysia berencana untuk menjadi negara tanpa paspor. Ini adalah pengumuman besar-besaran yang mengejutkan banyak pihak, termasuk warga negara Malaysia dan dunia internasional. Namun, apa artinya ini sebenarnya?
Sejak 2011, Malaysia telah memperkenalkan program visa elektronik untuk memudahkan perjalanan ke negara ini. Program ini memungkinkan warga dari lebih dari 160 negara untuk memperoleh visa tanpa harus mengunjungi kedutaan besar Malaysia atau membuat janji dengan pejabat imigrasi. Namun, dengan rencana untuk menjadi negara tanpa paspor pada tahun 2023, Malaysia akan mengambil langkah lebih jauh lagi dalam mempromosikan pariwisata, perdagangan, dan investasi.
Bagaimana Malaysia Tanpa Paspor Bekerja?
Jadi, bagaimana sistem Malaysia tanpa paspor akan bekerja? Rencananya, warga negara yang ingin masuk ke Malaysia akan dapat melakukannya dengan sangat mudah. Mereka hanya perlu memberikan beberapa informasi pribadi dan biometrik saat kedatangan. Ini termasuk sidik jari dan foto wajah.
Informasi ini akan dimasukkan ke dalam sistem yang akan digunakan untuk memeriksa identitas pengunjung. Ketika pengunjung meninggalkan Malaysia, mereka akan memberikan informasi yang sama lagi untuk keluar dari negara. Ini akan memungkinkan pemerintah Malaysia untuk memonitor perjalanan dan keberadaan pengunjung di negara mereka.
Keuntungan Malaysia Tanpa Paspor
Tentu saja, rencana untuk menjadi negara tanpa paspor memiliki banyak keuntungan bagi Malaysia. Pertama-tama, ini akan memperkuat posisi Malaysia sebagai destinasi pariwisata utama di Asia Tenggara. Dengan sistem yang mudah dan efisien, wisatawan akan lebih mungkin untuk mengunjungi Malaysia dan menghabiskan lebih banyak uang di negara itu.
Selain itu, ini akan mempercepat proses perdagangan dan investasi di negara ini. Dengan rencana ini, investor dan pengusaha asing akan lebih mungkin untuk melakukan bisnis di Malaysia, karena tidak ada lagi hambatan yang signifikan dalam hal perjalanan dan pengeluaran visa.
Ini juga akan memperkuat hubungan Malaysia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Dalam jangka panjang, ini akan membawa manfaat ekonomi dan politik bagi Malaysia dan ASEAN secara keseluruhan.
Tantangan Malaysia Tanpa Paspor
Tentu saja, rencana untuk menjadi negara tanpa paspor juga memiliki tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah keamanan. Tanpa paspor dan visa yang ketat, ada kemungkinan lebih besar bahwa orang yang tidak diinginkan dapat memasuki negara ini.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Malaysia telah menyatakan bahwa mereka akan memperketat sistem keamanan di bandara dan pelabuhan untuk memastikan bahwa hanya orang yang seharusnya yang dapat masuk ke negara ini. Mereka juga akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk memastikan bahwa orang-orang yang dicari atau dianggap berbahaya tidak dapat masuk ke Malaysia.
Tantangan lain adalah infrastruktur dan teknologi. Sistem Malaysia tanpa paspor akan memerlukan infrastruktur dan teknologi yang canggih untuk berfungsi dengan baik. Pemerintah Malaysia akan perlu melakukan investasi yang signifikan untuk membangun infrastruktur dan membeli peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana ini.
Kesimpulan
Rencana untuk menjadikan Malaysia negara tanpa paspor pada tahun 2023 adalah langkah besar untuk negara ini. Ini memiliki potensi untuk memperkuat ekonomi, pariwisata, dan hubungan politik di wilayah ASEAN. Namun, tantangan keamanan dan teknologi harus diatasi sebelum sistem ini dapat diimplementasikan dengan baik.
Jika Malaysia dapat mengatasi tantangan ini, maka masa depan negara ini akan penuh dengan peluang dan potensi untuk berkembang lebih baik lagi.
