Makalah Tentang Impor Daging Sapi

Daging sapi adalah salah satu sumber protein hewani yang menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat di Indonesia. Namun, produksi daging sapi di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melakukan impor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

@jangkargroups

Mau tau cara urus persetujuan Ekspor/Import ? Yuk kita pelajari dari Portal INSW Kementrian Perdagangan. Kenali juga apa itu HS Code dan jika tidak tau nomer HS Code, anda langsung tanya ke Kantor Bea Cukai Rawamangun bagian klasifikasi barang. #kemendag #insw #persetujuanimpor #persetujuanekspor #jangkargroups #hscode

♬ Pintar Goyang Itu Harus Ygy – Donny Fernanda

Apa itu Impor Daging Sapi?

Impor daging sapi adalah kegiatan impor daging sapi dari negara lain ke Indonesia. Impor daging sapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Indonesia yang tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Alasan Impor Daging Sapi

Impor daging sapi dilakukan karena produksi daging sapi dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi daging sapi dalam negeri adalah:

– Keterbatasan lahan dan pakan ternak

– Keterbatasan teknologi peternakan

– Keterbatasan bibit sapi berkualitas

– Cepatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi

Sehingga, impor daging sapi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Indonesia.

Negara Pemasok Impor Daging Sapi

Indonesia impor daging sapi dari berbagai negara, antara lain:

– Australia

– Amerika Serikat

– Brasil

– Selandia Baru

– India

– Kanada

– Uruguay

Proses Impor Daging Sapi

Proses impor daging sapi di Indonesia melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Pemilihan Negara Pemasok

Sebelum melakukan impor daging sapi, pemerintah Indonesia harus memilih negara pemasok yang memenuhi syarat dan standar kesehatan hewan yang berlaku di Indonesia.

2. Persetujuan Importir

Untuk melakukan impor daging sapi, importir harus memiliki izin impor dari Kementerian Pertanian. Setelah itu, importir harus meminta persetujuan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

3. Pengajuan Permohonan Impor

Importir kemudian harus mengajukan permohonan impor ke Badan Karantina Pertanian. Permohonan impor harus mencantumkan keterangan jumlah dan jenis daging sapi yang akan diimpor.

4. Pemeriksaan Kesehatan Hewan

Setelah mendapat persetujuan dari Badan Karantina Pertanian, daging sapi dari negara pemasok harus melalui pemeriksaan kesehatan hewan di kandang karantina yang disediakan oleh pemerintah Indonesia.

5. Pemeriksaan Keamanan Pangan

Setelah pemeriksaan kesehatan hewan, daging sapi harus melalui pemeriksaan keamanan pangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Daging sapi yang tidak memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan akan ditolak dan dikembalikan ke negara asal.

Dampak Impor Daging Sapi

Impor daging sapi memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia, antara lain:

1. Dampak Positif

– Memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi dalam negeri

– Menambah sumber devisa negara dari ekspor produk peternakan

– Meningkatkan produktivitas peternakan dalam negeri dengan transfer teknologi dari negara pemasok

2. Dampak Negatif

– Mengancam industri peternakan dalam negeri

– Menurunkan harga jual daging sapi lokal

– Meningkatkan risiko penyebaran penyakit hewan dari negara pemasok

Kesimpulan

Impor daging sapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi di Indonesia yang tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Proses impor daging sapi melalui beberapa tahap, yaitu pemilihan negara pemasok, persetujuan importir, pengajuan permohonan impor, pemeriksaan kesehatan hewan, dan pemeriksaan keamanan pangan. Impor daging sapi memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia.

  Impor di Indonesia Tahun 2017: Tren dan Fakta-Fakta
admin