Kelemahan Sistem Kuota Impor

Kebijakan pengaturan impor di Indonesia dilakukan melalui sistem kuota impor yang telah berjalan sejak tahun 1999. Sistem kuota impor ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk impor yang datang ke Indonesia. Namun, sistem kuota impor juga memiliki kelemahan yang perlu diwaspadai.

1. Terbatasnya Ketersediaan Barang

Sistem kuota impor mengatur bahwa impor hanya dilakukan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan. Hal ini bisa menyebabkan terbatasnya ketersediaan barang di pasar. Ketika kuota impor sudah terpenuhi, maka tidak ada lagi impor barang yang dilakukan. Akibatnya, konsumen di Indonesia tidak bisa mendapatkan barang yang diinginkan karena ketersediaannya terbatas.

2. Meningkatkan Harga Barang

Sistem kuota impor memungkinkan pihak produsen dalam negeri untuk menaikkan harga barang mereka. Harga barang impor yang datang ke Indonesia dipastikan lebih murah dibandingkan dengan harga barang produksi dalam negeri. Karena ketersediaan barang yang terbatas, maka produsen dalam negeri bisa menaikkan harga barang mereka tanpa bersaing dengan barang impor. Konsumen pun dibebankan dengan harga barang yang lebih mahal.

  Barang Impor Yang Dilarang: Apa Saja dan Alasan Dibaliknya

3. Memperburuk Kualitas Barang

Ketika produsen dalam negeri tidak terdorong untuk bersaing dengan barang impor, maka kualitas barang mereka bisa menurun. Hal ini karena produsen dalam negeri merasa tidak perlu memperbaiki kualitas barang mereka karena tidak ada persaingan. Akibatnya, konsumen di Indonesia hanya bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang rendah.

4. Keterlibatan Oknum dalam Penetapan Kuota

Sistem kuota impor bisa menjadi ajang bisnis bagi oknum yang terlibat dalam penetapan kuota. Oknum dapat memanipulasi penetapan kuota untuk keuntungan mereka sendiri. Hal ini bisa merugikan produsen dan konsumen di Indonesia.

5. Menimbulkan Ketidakpastian dalam Bisnis

Sistem kuota impor membuat produsen dan importir merasa tidak pasti mengenai bisnis mereka. Ketidakpastian ini muncul karena penetapan kuota bisa berubah-ubah setiap tahunnya. Hal ini membuat produsen dan importir tidak bisa memperkirakan biaya produksi dan harga jual barang mereka dengan pasti.

6. Menimbulkan Monopoli

Sistem kuota impor bisa menimbulkan monopoli bagi produsen dalam negeri. Produsen dalam negeri yang sudah besar bisa memonopoli pasar karena kuota impor yang terbatas. Hal ini bisa merugikan produsen kecil dan menimbulkan ketidakadilan di pasar.

  Impor Migas Indonesia 2017

7. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

Sistem kuota impor yang tidak efektif bisa menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini terjadi karena produsen dalam negeri tidak perlu meningkatkan kualitas barang mereka dan tidak perlu bersaing dengan barang impor. Akibatnya, inovasi di bidang produksi dan kualitas barang tidak akan terjadi. Padahal, inovasi dan kualitas barang yang baik adalah faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi.

8. Tidak Efektif dalam Mengatasi Persaingan

Sistem kuota impor tidak efektif dalam mengatasi persaingan di pasar. Hal ini karena kuota impor yang tidak efektif bisa menimbulkan monopoli dan memperburuk kualitas barang. Bukannya meningkatkan persaingan, sistem kuota impor justru menghambat persaingan yang sehat dan adil.

9. Mempermudah Praktik Korupsi

Sistem kuota impor bisa mempermudah praktik korupsi di Indonesia. Oknum yang terlibat dalam penetapan kuota bisa memanipulasi kuota untuk keuntungan mereka sendiri. Hal ini bisa merugikan produsen dan konsumen di Indonesia. Selain itu, praktik korupsi juga bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk kondisi bisnis di Indonesia.

  Pengurusan Sni Barang Impor: Panduan Lengkap

10. Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Konsumen

Sistem kuota impor tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena ketersediaan barang impor yang terbatas. Konsumen di Indonesia tidak bisa mendapatkan barang yang diinginkan karena ketersediaannya terbatas. Akibatnya, konsumen merasa tidak puas dengan pilihan barang yang ada di pasar.

Kesimpulan

Sistem kuota impor memiliki kelemahan yang perlu diwaspadai. Kelemahan tersebut antara lain terbatasnya ketersediaan barang, meningkatkan harga barang, memperburuk kualitas barang, keterlibatan oknum dalam penetapan kuota, menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis, menimbulkan monopoli, menghambat pertumbuhan ekonomi, tidak efektif dalam mengatasi persaingan, mempermudah praktik korupsi, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan efektivitas sistem kuota impor agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi produsen dan konsumen di Indonesia. Upaya tersebut antara lain peningkatan kualitas barang produksi dalam negeri, pengawasan yang ketat terhadap penetapan kuota, dan pemantauan yang aktif terhadap pasar agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

admin