Pada tanggal 12 Januari 2021, Presiden Indonesia Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa yang Menggunakan Hasil Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Dalam Negeri. Salah satu poin penting dalam keputusan tersebut adalah larangan ekspor bauksit.
Apa itu Bauksit?
Bauksit adalah bijih aluminium yang terbentuk dari proses pelapukan batuan. Indonesia adalah salah satu produsen bauksit terbesar di dunia dengan cadangan bauksit sekitar 1,6 miliar ton. Bauksit biasanya diekspor ke negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Jepang untuk diolah menjadi alumina yang digunakan dalam produksi aluminium.
Mengapa Jokowi Melarang Ekspor Bauksit?
Larangan ekspor bauksit dilakukan untuk mendukung hasil pengolahan di dalam negeri. Jokowi berharap larangan ini dapat mendorong pembangunan smelter yang dapat memproses bauksit menjadi alumina dan aluminium di dalam negeri. Selain itu, larangan ekspor bauksit juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara karena kegiatan pengolahan bauksit dan aluminium akan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.
Apa Dampak Larangan Ekspor Bauksit?
Larangan ekspor bauksit tentu tidak hanya memberikan dampak positif. Beberapa produsen bauksit yang sebelumnya mengandalkan ekspor sebagai sumber pendapatan utama mengalami penurunan pendapatan. Namun, dampak negatif ini diharapkan dapat teratasi dengan adanya pembangunan smelter di dalam negeri yang dapat memberikan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.
Siapa yang Terpengaruh?
Tentu saja produsen bauksit yang sebelumnya mengandalkan ekspor sebagai sumber pendapatan utama akan terpengaruh. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor aluminium juga akan terpengaruh karena mereka tidak bisa lagi mengimpor bahan baku dari Indonesia. Namun, di sisi lain, kebijakan ini dapat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha dalam negeri untuk membangun smelter dan meningkatkan pengolahan bahan tambang.
Apa yang Harus Dilakukan?
Bagi produsen bauksit, mereka harus beradaptasi dengan kebijakan baru ini dan mencari cara untuk meningkatkan pengolahan di dalam negeri. Sementara itu, bagi pelaku usaha dalam negeri, mereka harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun smelter dan mengembangkan industri pengolahan bahan tambang.
Kesimpulan
Larangan ekspor bauksit yang diberlakukan oleh Jokowi bertujuan untuk mendukung pengolahan bahan tambang di dalam negeri. Tentu saja, kebijakan ini tidak hanya memberikan dampak positif, namun diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha dalam negeri untuk mengembangkan industri pengolahan bahan tambang. Bagi produsen bauksit, mereka harus beradaptasi dengan kebijakan baru ini dan mencari cara untuk meningkatkan pengolahan di dalam negeri sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.
