Indikator Penanaman Modal – Panduan Lengkap

Indikator Penanaman Modal (IPM) merupakan salah satu parameter yang digunakan oleh pemerintah untuk mengetahui seberapa besar minat investor dalam berinvestasi di suatu negara. IPM juga menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan investasi yang diterapkan.

Apa itu Indikator Penanaman Modal?

Indikator Penanaman Modal (IPM) adalah suatu ukuran atau parameter yang digunakan untuk mengukur besarnya investasi yang dilakukan oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri di suatu negara. IPM juga digunakan untuk mengetahui perkembangan investasi dari suatu negara dan perbandingannya dengan negara lain.

IPM dihitung berdasarkan data investasi yang diterima oleh suatu negara dalam bentuk utang, saham, dan investasi langsung. Dalam perhitungannya, IPM dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IPM Bersih dan IPM Kotor.

IPM Bersih

IPM Bersih adalah IPM yang dihitung dengan cara mengurangi investasi yang dikeluarkan oleh negara tersebut dari investasi yang diterima. Dalam hal ini, investasi yang dikeluarkan meliputi dividen, bunga, dan imbalan lainnya yang dibayarkan kepada investor asing.

  Perkembangan Investasi Di Indonesia 2014

IPM Bersih memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai jumlah investasi yang diterima oleh suatu negara tanpa memperhitungkan beban yang harus ditanggung oleh negara tersebut. IPM Bersih biasanya menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan investasi yang akan diterapkan.

IPM Kotor

IPM Kotor adalah IPM yang dihitung dengan cara menghitung seluruh investasi yang diterima oleh suatu negara tanpa memperhitungkan beban yang harus ditanggung oleh negara tersebut. Dalam hal ini, investasi yang diterima meliputi utang, saham, dan investasi langsung dari investor asing.

IPM Kotor memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai jumlah investasi yang diterima oleh suatu negara. Namun, IPM Kotor tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai beban yang harus ditanggung oleh negara tersebut dalam menerima investasi tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi IPM

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya IPM suatu negara. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Stabilitas politik dan ekonomi

Stabilitas politik dan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi besarnya IPM. Investor akan merasa lebih nyaman dan percaya untuk berinvestasi di suatu negara yang stabil politik dan ekonominya.

  Program Klik BPKM: Cara Mudah Mengajukan Kredit Tanpa Jaminan

2. Kondisi infrastruktur

Kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara juga mempengaruhi besarnya IPM. Infrastruktur yang baik akan memudahkan investor dalam berinvestasi dan meningkatkan keuntungan dari investasi tersebut.

3. Kebijakan investasi

Kebijakan investasi yang diterapkan oleh pemerintah juga mempengaruhi besarnya IPM. Kebijakan yang mendukung investasi akan membuat investor merasa lebih nyaman dan percaya untuk berinvestasi di suatu negara.

Cara Menghitung IPM

Perhitungan IPM dapat dilakukan dengan rumus berikut:

IPM = Investasi Langsung + Saham + Utang – Dividen – Bunga – Imbalan Lainnya

Dalam perhitungan IPM, investasi langsung meliputi investasi yang dilakukan oleh investor asing dalam bentuk pembelian tanah, bangunan, dan peralatan produksi. Sedangkan saham meliputi pembelian saham pada perusahaan yang berbasis di negara tersebut.

Utang meliputi seluruh utang yang dimiliki oleh investor asing pada pemerintah dan perusahaan yang berbasis di negara tersebut. Sedangkan Dividen, bunga, dan imbalan lainnya adalah beban atau biaya yang harus ditanggung oleh negara dalam menerima investasi tersebut.

  Dinas Penanaman Modal Kabupaten Pati: Investasi yang Menguntungkan bagi Investor

Kesimpulan

Indikator Penanaman Modal (IPM) digunakan untuk mengukur besarnya investasi yang dilakukan oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri di suatu negara. IPM membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan investasi yang diterapkan.

IPM dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IPM Bersih dan IPM Kotor. IPM Bersih dihitung dengan cara mengurangi investasi yang dikeluarkan oleh negara tersebut dari investasi yang diterima. Sedangkan IPM Kotor dihitung dengan cara menghitung seluruh investasi yang diterima oleh suatu negara tanpa memperhitungkan beban yang harus ditanggung oleh negara tersebut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya IPM suatu negara antara lain stabilitas politik dan ekonomi, kondisi infrastruktur, dan kebijakan investasi yang diterapkan oleh pemerintah.

Perhitungan IPM dilakukan dengan rumus IPM = Investasi Langsung + Saham + Utang – Dividen – Bunga – Imbalan Lainnya.

Dengan mengetahui Indikator Penanaman Modal, pemerintah dapat mengetahui seberapa besar minat investor dalam berinvestasi di suatu negara, dan meningkatkan kebijakan investasi untuk menarik lebih banyak investor asing.

admin