Impor sementara 2018 adalah salah satu bentuk kegiatan impor yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk memenuhi kebutuhan sementara tertentu. Kegiatan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Impor Sementara.
Pengertian Impor Sementara
Impor sementara merupakan kegiatan impor barang atau bahan tertentu yang dilakukan oleh perusahaan atau individu dengan maksud untuk mempergunakan barang atau bahan tersebut dalam jangka waktu yang terbatas. Setelah jangka waktu tersebut berakhir, barang atau bahan tersebut harus diekspor kembali ke negara asal.
Adapun barang atau bahan yang dapat diimpor secara sementara adalah:
- Barang produksi yang digunakan sebagai bahan baku atau barang setengah jadi untuk diolah menjadi barang jadi di Indonesia
- Alat berat yang digunakan dalam proyek konstruksi
- Mesin dan peralatan teknologi tinggi yang digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan
Prosedur Impor Sementara
Untuk melakukan impor sementara, perusahaan atau individu harus mengikuti beberapa prosedur sebagai berikut:
- Melakukan permohonan impor sementara ke Kementerian Perdagangan
- Melakukan pendaftaran pada Bea Cukai
- Mendapatkan izin impor sementara dari Kementerian Keuangan
- Mengimpor barang atau bahan yang telah mendapatkan izin impor sementara
- Menggunakan barang atau bahan tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan
- Melakukan ekspor kembali barang atau bahan tersebut sebelum jangka waktu yang ditentukan berakhir
Syarat Impor Sementara
Untuk dapat melakukan impor sementara, perusahaan atau individu harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
- Memiliki izin usaha yang masih berlaku
- Memiliki NPWP
- Melampirkan surat permohonan impor sementara yang telah ditandatangani
- Melampirkan dokumen pengiriman barang atau bahan
- Melampirkan dokumen pengolahan barang atau bahan
- Melampirkan dokumen penggunaan barang atau bahan
Jika perusahaan atau individu telah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka akan diberikan izin impor sementara oleh Kementerian Keuangan.
Keuntungan Impor Sementara
Impor sementara memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
- Meningkatkan efisiensi produksi karena perusahaan dapat mengimpor bahan atau barang yang tidak tersedia di dalam negeri
- Meningkatkan kualitas produksi karena perusahaan dapat menggunakan bahan atau barang yang lebih baik kualitasnya
- Meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global
Namun, perusahaan harus memperhatikan ketentuan waktu impor sementara yang telah ditentukan. Jika perusahaan tidak melakukan ekspor kembali barang atau bahan tersebut sebelum jangka waktu yang ditentukan berakhir, maka perusahaan akan dikenakan sanksi.
Sanksi Impor Sementara
Jika perusahaan atau individu tidak melakukan ekspor kembali barang atau bahan yang telah diimpor secara sementara sebelum jangka waktu yang ditentukan berakhir, maka akan dikenakan sanksi berupa:
- Pembayaran bea masuk dan pajak yang seharusnya dibayar pada saat impor dilakukan
- Denda sebesar 2,5% dari nilai barang atau bahan yang diimpor secara sementara
- Pengembalian barang atau bahan ke negara asal dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan atau individu
Kesimpulan
Impor sementara 2018 merupakan bentuk kegiatan impor yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk memenuhi kebutuhan sementara tertentu. Kegiatan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Impor Sementara. Untuk melakukan impor sementara, perusahaan atau individu harus mengikuti beberapa prosedur dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Impor sementara memiliki beberapa keuntungan, namun perusahaan harus memperhatikan ketentuan waktu impor sementara yang telah ditentukan. Jika perusahaan tidak melakukan ekspor kembali barang atau bahan tersebut sebelum jangka waktu yang ditentukan berakhir, maka perusahaan akan dikenakan sanksi.
