Impor Pph 22: Apa itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Impor Pph 22 adalah pajak yang harus dibayar oleh pengusaha atau individu yang melakukan impor barang tertentu ke Indonesia. Pajak ini dikenakan pada barang-barang yang tidak masuk dalam kategori bebas pajak (Pph 0%) atau barang kena Pph 10%.

Persyaratan yang Harus Dipenuhi untuk Pelunasan Impor Pph 22

Sebelum membahas mengenai cara menghitung Impor Pph 22, terlebih dahulu harus dipahami beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan pelunasan pajak ini. Berikut adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

  1. Merupakan pengusaha atau individu yang melakukan impor barang. Pajak ini tidak dapat dihindari oleh siapa pun yang melakukan impor barang ke Indonesia.
  2. Barang yang diimpor tidak masuk dalam kategori bebas pajak (Pph 0%) atau barang kena Pph 10%.
  3. Barang yang diimpor memiliki nilai CIF (Cost, Insurance, Freight) yang lebih besar dari USD 75 atau setara dengan Rp 1.000.000,00.
  Maksud Dengan Ekspor Dan Impor

Cara Menghitung Impor Pph 22

Setelah memenuhi persyaratan di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung Impor Pph 22 yang harus dibayar. Berikut adalah cara menghitung Impor Pph 22:

  1. Hitung nilai Pabean dari barang yang diimpor. Nilai Pabean adalah nilai barang di pasar bebas ditambah dengan biaya transportasi, asuransi, dan biaya-biaya yang terkait dengan pengiriman barang tersebut.
  2. Hitung besarnya Impor Pph 22. Impor Pph 22 dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Impor Pph 22 = (Nilai Pabean – (Ppn + Pph 0%)) x 7,5%

Keterangan:

  • Nilai Pabean adalah nilai barang di pasar bebas ditambah dengan biaya transportasi, asuransi, dan biaya-biaya yang terkait dengan pengiriman barang tersebut.
  • Ppn adalah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar. Ppn dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ppn = 10% x (Nilai Pabean + Biaya-Biaya Yang Terkait Dengan Impor).
  • Pph 0% adalah pajak yang harus dibayar jika barang yang diimpor masuk dalam kategori bebas pajak (Pph 0%).
  • 7,5% adalah tarif Impor Pph 22 yang berlaku saat ini.
  Impor Pangan Indonesia: Mengapa Hal Ini Menjadi Penting di Tengah Krisis Kesehatan?

Contoh Perhitungan Impor Pph 22

Untuk memudahkan dalam memahami cara menghitung Impor Pph 22, berikut adalah contoh perhitungan:

Seorang pengusaha membeli barang dari luar negeri dengan nilai CIF sebesar USD 10.000 atau sekitar Rp 150.000.000,00.

  1. Hitung Ppn:
    Ppn = 10% x (Rp 150.000.000,00 + Rp 15.000.000,00)
    Ppn = Rp 16.500.000,00
  2. Hitung Pph 0%:
    Jika barang yang diimpor termasuk dalam kategori bebas pajak (Pph 0%), maka Pph 0% = 0
  3. Hitung Impor Pph 22:
    Impor Pph 22 = (Rp 150.000.000,00 – (Rp 16.500.000,00 + Rp 0)) x 7,5%
    Impor Pph 22 = Rp 9.006.250,00

Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa pengusaha tersebut harus membayar Impor Pph 22 sebesar Rp 9.006.250,00.

Penutup

Impor Pph 22 adalah pajak yang harus dibayar oleh pengusaha atau individu yang melakukan impor barang tertentu ke Indonesia. Pajak ini dikenakan pada barang-barang yang tidak masuk dalam kategori bebas pajak (Pph 0%) atau barang kena Pph 10%. Untuk melakukan pelunasan Impor Pph 22, terlebih dahulu harus memenuhi beberapa persyaratan. Setelah memenuhi persyaratan, langkah selanjutnya adalah menghitung Impor Pph 22 yang harus dibayar dengan rumus yang telah dijelaskan di atas.

  Komoditi Impor Utama Indonesia: Mengenal Jenis dan Peran Pentingnya dalam Perekonomian

Dalam menghitung Impor Pph 22, penting untuk memperhatikan persyaratan dan rumus yang berlaku saat ini untuk menghindari kesalahan dalam pelunasan pajak. Dengan memahami cara menghitung Impor Pph 22, pengusaha atau individu yang melakukan impor barang ke Indonesia dapat memperkirakan besarnya pajak yang harus dibayar sehingga dapat mengatur keuangan dengan lebih baik.

admin