Impor Pangan 2018: Target, Kebijakan, dan Dampaknya

Masalah ketersediaan pangan selalu menjadi sorotan dalam setiap pembicaraan kebijakan. Salah satu kebijakan yang penting dalam mencukupi kebutuhan pangan adalah impor pangan. Pada tahun 2018, Indonesia menargetkan impor pangan sebesar 4,4 juta ton. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan impor pangan dan apa saja kebijakan dan dampaknya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Impor Pangan?

Impor pangan adalah kegiatan membeli barang pangan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Kegiatan ini biasanya dilakukan ketika produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri. Impor pangan juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pangan. Dalam hal ini, impor pangan juga dapat dianggap sebagai kebijakan industri.

  Laporan Realisasi Impor Triwulan - Pengertian, Tujuan, dan Manfaat

Target Impor Pangan Indonesia 2018

Pada tahun 2018, Indonesia menargetkan impor pangan sebesar 4,4 juta ton. Target ini dicanangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Target ini juga diharapkan dapat menstabilkan harga bahan pangan di dalam negeri dan mengoptimalkan produksi dalam negeri.

Kebijakan Impor Pangan Indonesia 2018

Untuk mencapai target impor pangan 2018, pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan. Di antaranya adalah:

1. Penghapusan Bea Masuk

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghapuskan bea masuk untuk beberapa jenis bahan pangan yang diimpor. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan menurunkan harga bahan pangan di dalam negeri.

2. Penetapan Kuota Impor

Pemerintah Indonesia juga menetapkan kuota impor untuk beberapa jenis bahan pangan agar impor tidak berlebihan. Kuota impor ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan produksi dalam negeri dan menjaga ketersediaan bahan pangan di dalam negeri.

3. Pembatasan Impor Pangan Non Esensial

Pemerintah Indonesia membatasi impor pangan yang tidak esensial untuk menjaga ketersediaan devisa dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Impor pangan non esensial dianggap dapat mengganggu produksi dalam negeri dan mengurangi kesempatan kerja di dalam negeri.

  Impor Sudah Bisa: Kemudahan Impor Barang ke Indonesia

Dampak Impor Pangan Indonesia 2018

Impor pangan Indonesia 2018 memiliki dampak yang cukup luas. Beberapa dampaknya adalah:

1. Stabilisasi Harga Bahan Pangan di Dalam Negeri

Dengan adanya impor pangan, harga bahan pangan di dalam negeri dapat lebih stabil. Hal ini disebabkan oleh penambahan pasokan bahan pangan dari luar negeri yang dapat menekan harga bahan pangan di dalam negeri.

2. Meningkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Impor pangan dapat memicu meningkatnya daya saing produk dalam negeri. Dengan adanya persaingan, produsen dalam negeri akan terdorong untuk meningkatkan kualitas produk dan menurunkan harga sehingga dapat bersaing dengan produk impor.

3. Menambah Ketersediaan Bahan Baku Industri Pangan

Impor pangan juga berdampak pada ketersediaan bahan baku industri pangan. Dengan adanya impor bahan baku, industri pangan dapat memproduksi produk dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah.

Conclusion

Dalam rangka mengoptimalkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, impor pangan menjadi salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia. Dengan adanya impor pangan, diharapkan dapat menstabilkan harga bahan pangan, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, serta menambah ketersediaan bahan baku industri pangan. Namun, impor pangan juga memiliki dampak yang perlu dipertimbangkan, seperti potensi penggangguan produksi dalam negeri dan ketergantungan terhadap impor. Oleh karena itu, kebijakan impor pangan perlu diatur secara bijak untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positifnya.

  Biaya Asuransi Jne Barang Impor: Panduan Lengkap
admin