Harga Porang Ekspor

Porang ekspor (Amorphophallus Muelleri Blume) adalah salah satu bahan baku untuk industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Porang adalah tanaman asli Indonesia yang populer karena kandungan glukomanan pada umbi-umbinya. Glukomanan adalah serat larut yang dapat menyerap air hingga 50 kali beratnya. Oleh karena itu, porang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kadar gula darah.

Peningkatan Permintaan Porang Ekspor

Tahun 2020 lalu, permintaan porang ekspor meningkat tajam. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor porang pada Mei 2020 mencapai USD 1,09 juta atau setara dengan Rp 16,4 miliar. Angka ini naik 166,4% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di sisi lain, ekspor porang untuk periode Januari-Mei 2020 mencapai USD 3,99 juta atau naik 461,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan permintaan porang ekspor ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, porang semakin diminati oleh pasar internasional karena kandungan glukomanannya yang bermanfaat untuk kesehatan. Kedua, Indonesia sebagai penghasil porang terbesar di dunia berhasil memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang diperlukan oleh negara-negara tujuan ekspor.

  Komoditas Ekspor Indonesia ke Belgia

Harga Porang Ekspor Saat Ini

Setelah mengetahui kenaikan permintaan porang ekspor, tentunya kita juga perlu mengetahui harga porang ekspor saat ini. Menurut data dari Asosiasi Porang Indonesia (API), harga porang ekspor untuk bulan Juli 2021 berkisar antara Rp 20.000 – Rp 25.000 per kilogram.

Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan Juni 2021, harga porang ekspor masih berkisar antara Rp 17.000 – Rp 22.000 per kilogram. Kenaikan harga porang ekspor ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti permintaan yang terus meningkat, persediaan yang terbatas, serta biaya produksi yang semakin tinggi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Porang Ekspor

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga porang ekspor. Pertama, kualitas porang. Porang dengan kualitas baik tentunya akan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan porang yang kualitasnya kurang baik. Kedua, persediaan porang. Jika persediaan porang terbatas, maka harga porang diprediksi akan meningkat. Ketiga, permintaan pasar. Permintaan pasar yang tinggi akan mempengaruhi harga porang menjadi naik.

  Ekspor Coconut Oil Dari Indonesia

Selain faktor-faktor di atas, biaya produksi juga merupakan faktor yang mempengaruhi harga porang ekspor. Biaya produksi yang semakin tinggi akan berdampak pada kenaikan harga porang ekspor. Biaya produksi tinggi ini disebabkan oleh banyaknya faktor seperti biaya pupuk, biaya untuk memperbaiki lahan, biaya tenaga kerja, serta biaya lainnya.

Perspektif Pelaku Usaha Porang

Bagi pelaku usaha porang, kenaikan harga tentunya dapat memberikan keuntungan. Namun, kenaikan harga porang juga dapat mengurangi daya saing produk porang di pasar internasional. Oleh karena itu, pelaku usaha porang harus terus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi untuk dapat bersaing di pasar internasional.

Selain itu, pelaku usaha porang juga harus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat. Kerja sama ini dapat dilakukan dalam bentuk pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan begitu, pelaku usaha porang dapat memenuhi permintaan pasar internasional dengan kualitas yang baik dan harga yang bersaing.

Conclusion

Permintaan porang ekspor terus meningkat setiap tahunnya. Kenaikan ini disebabkan oleh kemampuan Indonesia dalam memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang diperlukan oleh negara-negara tujuan ekspor. Namun, kenaikan permintaan porang ekspor juga diikuti dengan kenaikan harga porang ekspor. Pelaku usaha porang harus terus meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi untuk dapat bersaing di pasar internasional.

  Analisis Daya Saing Ekspor
admin