Indonesia adalah salah satu negara penghasil rokok terbesar di dunia. Tak heran jika ekspor rokok menjadi salah satu sektor penting di Indonesia. Namun, bagaimana kinerja ekspor rokok Indonesia pada tahun 2017? Meningkat atau menurun?
Penurunan Ekspor Rokok di Tahun 2017
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor rokok Indonesia pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 7,75% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, ekspor rokok Indonesia mencapai 264,4 juta dollar AS, sedangkan pada tahun 2017 hanya mencapai 243,9 juta dollar AS.
Penurunan ekspor rokok Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
1. Perlambatan Ekonomi Dunia – Ekspor Rokok 2017
Ekonomi dunia pada tahun 2017 mengalami perlambatan. Hal ini membuat permintaan rokok dari negara-negara tujuan ekspor Indonesia menurun.
2. Kebijakan Pemerintah di Negara Tujuan Ekspor – Ekspor Rokok 2017
Beberapa negara tujuan ekspor Indonesia memberlakukan kebijakan yang membatasi impor rokok. Misalnya saja, Filipina yang memberikan kuota impor rokok dari Indonesia sebanyak 25 juta batang per bulan.
Ekspor Rokok Kretek Tetap Menjadi Andalan
Meskipun mengalami penurunan, ekspor rokok kretek tetap menjadi andalan Indonesia. Rokok kretek yang kaya akan rempah-rempah khas Indonesia masih diminati oleh banyak orang di seluruh dunia.
Berdasarkan data BPS, ekspor rokok kretek pada tahun 2017 mencapai 190,5 juta dollar AS atau sekitar 78% dari total ekspor rokok Indonesia. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor Rokok Putih Mengalami Penurunan Tertinggi
Ekspor rokok putih mengalami penurunan tertinggi pada tahun 2017. Berdasarkan data BPS, ekspor rokok putih pada tahun 2017 mencapai 53,3 juta dollar AS atau turun sebesar 17,2% di bandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ekspor rokok putih ini di pengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah:
1. Kebijakan Pemerintah – Ekspor Rokok 2017
Pemerintah memberikan kebijakan yang mendorong produksi rokok putih untuk di konsumsi di dalam negeri. Hal ini membuat produksi rokok putih untuk ekspor menurun.
2. Persaingan dengan Rokok Luar Negeri – Ekspor Rokok 2017
Rokok putih Indonesia harus bersaing dengan rokok luar negeri yang memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah. Selain itu, hal ini membuat permintaan rokok putih Indonesia menurun di pasar internasional.
Ekspor Rokok ke Negara Tujuan Utama Mengalami Penurunan
Negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2017. Berdasarkan data BPS, negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia pada tahun 2017 adalah:
- Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor sebesar 37,4 juta dollar AS
- Irak dengan nilai ekspor sebesar 32,6 juta dollar AS
- Malaysia dengan nilai ekspor sebesar 28,9 juta dollar AS
Ketiga negara tersebut mengalami penurunan nilai ekspor rokok Indonesia pada tahun 2017 di bandingkan tahun sebelumnya. Uni Emirat Arab mengalami penurunan sebesar 7,6%, Irak mengalami penurunan sebesar 8,6%, dan Malaysia mengalami penurunan sebesar 3,5%.
Selain Ekspor, Konsumsi Rokok di Dalam Negeri Juga Menurun
Selain penurunan ekspor rokok, konsumsi rokok di dalam negeri juga mengalami penurunan pada tahun 2017. Berdasarkan data BPS, konsumsi rokok di dalam negeri pada tahun 2017 mencapai 326,7 miliar batang atau turun sebesar 2,69% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan konsumsi rokok di dalam negeri ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
1. Kenaikan Harga Rokok
Pemerintah Indonesia memberlakukan kenaikan cukai rokok sebesar 10,54% pada tahun 2017. Hal ini membuat harga rokok di pasaran menjadi lebih mahal.
2. Kampanye Anti-Rokok
Kemudian, kampanye anti-rokok yang di lakukan oleh pemerintah dan berbagai lembaga juga membuat masyarakat semakin sadar akan bahaya merokok dan memilih untuk berhenti merokok.
Ekspor Rokok 2017 Jangkar Groups
Meskipun mengalami penurunan, ekspor rokok kretek tetap menjadi andalan bagi Indonesia. Namun, penurunan ekspor rokok putih dan konsumsi rokok di dalam negeri harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pengusaha rokok Indonesia. Di perlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing rokok Indonesia agar dapat bersaing di pasar internasional. Tujuan Ekspor Tembakau Indonesia: Maksimalkan Potensi Bisnis