Cuaca mempengaruhi kesehatan. Saat musim hujan tiba, banyak orang yang mudah terserang flu. Ketika panas menyengat, keringat berlebihan jadi masalah. Penyakit yang berhubungan dengan kulit dan pencernaan juga dapat terjadi. Untuk mempertahankan kesehatan, banyak orang mencari alternatif pengobatan yang lebih alami. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi teripang. Teripang adalah hewan laut yang memiliki banyak kandungan nutrisi, seperti protein, kolagen, dan omega-3.
Teripang juga memiliki khasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan membantu pengobatan berbagai penyakit, seperti asma, diabetes, dan kanker. Karena itulah, teripang kini menjadi komoditas ekspor yang semakin diminati di pasar global.
Potensi Bisnis Ekspor Teripang di Indonesia
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bisnis ekspor teripang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan laut yang luas. Teripang sendiri tersebar di perairan Indonesia, seperti di Sulawesi, Maluku, Papua, dan Bali.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, nilai ekspor teripang Indonesia mencapai USD 25,4 juta atau sekitar Rp 357,33 miliar. Pada tahun 2020, ekspor teripang meningkat menjadi USD 37,8 juta atau sekitar Rp 530,16 miliar.
Di pasar global, teripang menjadi komoditas yang diminati oleh banyak negara. Negara-negara konsumen terbesar teripang yakni China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, pada tahun 2020, ekspor teripang Indonesia ke China mencapai USD 18,3 juta, Korea Selatan USD 6,9 juta, dan Amerika Serikat USD 3,6 juta.
Proses Ekspor Teripang dari Indonesia
Untuk melakukan ekspor teripang dari Indonesia, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh eksportir. Pertama-tama, eksportir harus memperoleh izin ekspor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Setelah mendapat izin, eksportir harus memenuhi persyaratan dokumen ekspor, seperti invoice, packing list, sertifikat asal, dan sertifikat kesehatan dari Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). Kemudian, teripang harus diproses dan dikemas dengan baik agar menjaga kualitas dan kesegarannya selama pengiriman.
Setelah teripang siap dikirim, eksportir harus menentukan moda transportasi yang akan digunakan, seperti kapal atau pesawat. Proses pengirimannya sendiri memerlukan waktu sekitar 5-7 hari, tergantung pada jarak dan destinasi pengiriman.
Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Ekspor Teripang
Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam meningkatkan bisnis ekspor teripang. Salah satunya adalah dengan melindungi dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut yang ada. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur dan memfasilitasi eksportir agar dapat melakukan ekspor dengan lebih mudah dan efektif.
Di samping itu, pemerintah juga dapat membantu meningkatkan kualitas teripang Indonesia agar lebih kompetitif di pasar internasional. Caranya adalah dengan melakukan riset dan pengembangan, memperbaiki sistem produksi, dan memberikan pelatihan kepada petani dan eksportir.
Peluang Bisnis Ekspor Teripang bagi Pengusaha Indonesia
Bisnis ekspor teripang menawarkan peluang yang besar bagi pengusaha Indonesia. Pasar teripang semakin berkembang dan diminati oleh konsumen di berbagai negara. Selain itu, teripang dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti kapsul, minuman, dan kosmetik, yang dapat menambah nilai jual dan keuntungan bisnis.
Untuk memulai bisnis ekspor teripang, diperlukan modal, pengetahuan, dan koneksi yang cukup. Pengusaha harus memahami proses ekspor teripang dan memenuhi persyaratan yang berlaku. Selain itu, pengusaha juga harus memperhatikan aspek kualitas, harga, dan pemasaran produk agar dapat bersaing di pasar global.
Kesimpulan
Teripang adalah hewan laut yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Bisnis ekspor teripang di Indonesia memiliki potensi yang besar karena Indonesia memiliki perairan laut yang luas dan teripang tersebar di perairan Indonesia. Meskipun bisnis ini menjanjikan, namun diperlukan modal, pengetahuan, dan koneksi yang cukup untuk memulainya. Pemerintah Indonesia juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan memfasilitasi eksportir agar dapat melakukan ekspor dengan lebih mudah dan efektif.
