Impor menjadi topik yang seringkali dibicarakan di dalam pembicaraan seputar ekonomi negara kita. Impor sendiri merupakan kegiatan memasukkan barang atau jasa dari negara lain ke dalam negara kita. Sebagai suatu negara yang terbuka, Indonesia pun melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, sejauh mana dampak buruk impor tersebut terhadap perekonomian Indonesia?
1. Menurunkan Daya Saing Produk Lokal
Data dari BPS menunjukkan bahwa impor barang untuk kategori mesin dan alat transportasi meningkat sebesar 228,06% selama 2011-2018. Ini menandakan bahwa produk-produk dalam negeri kurang mampu bersaing dengan barang impor. Di sisi lain, impor yang masuk tanpa beban pajak dapat merusak produksi dalam negeri karena harganya lebih murah dibanding produk lokal yang dikenai pajak.
2. Menurunkan Ketergantungan Negara Terhadap Impor
Terlalu banyak ketergantungan pada impor dapat merusak perekonomian dan keberlangsungan hidup suatu negara. Indonesia harus mampu memproduksi barang dan jasa sendiri dengan kualitas yang baik sehingga negara tidak terlalu bergantung pada impor dari luar. Jika tidak demikian, maka Indonesia akan sangat rentan terhadap perubahan harga barang dunia.
3. Meningkatkan Defisit Neraca Perdagangan
Impor yang terlalu banyak dapat menambah defisit neraca perdagangan yang berdampak pada turunnya nilai tukar rupiah. Terlalu banyak impor akan membuat negara semakin bergantung pada negara lain dan menyebabkan arus keluar devisa yang besar. Oleh karena itu, negara harus mampu mengurangi impor dan meningkatkan ekspor.
4. Meningkatkan Pengangguran
Impor yang masuk ke dalam negeri dapat menekan produksi dalam negeri, sehingga perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri harus menurunkan produksi dan jumlah tenaga kerja. Akibatnya, tingkat pengangguran di dalam negeri akan semakin meningkat.
5. Meningkatkan Bahan Baku Impor
Banyak perusahaan di dalam negeri membeli bahan baku dari luar negeri. Jika negara tidak mampu memproduksi bahan baku sendiri, maka akan terjadi ketergantungan pada negara yang memproduksi bahan baku tersebut. Hal ini dapat merugikan negara jika terjadi perang dagang atau perubahan harga yang tiba-tiba.
6. Meningkatkan Hutang Luar Negeri
Jika negara terlalu banyak impor, maka negara akan semakin bergantung pada hutang luar negeri untuk membiayai impor tersebut. Jika hutang terlalu banyak, maka negara akan mengalami masalah ketika harus membayar hutang tersebut, terutama jika terjadi gejolak pasar seperti krisis ekonomi.
7. Meningkatkan Ketergantungan Energi
Banyak energi yang diimpor ke dalam negara. Hal ini menyebabkan negara semakin bergantung pada energi dari luar negeri. Jika negara tidak mampu memproduksi energi sendiri, maka harga energi di dalam negeri akan semakin tinggi dan negara akan semakin tergantung pada energi dari luar negeri.
8. Merusak Lingkungan
Impor barang dapat merusak lingkungan jika barang tersebut tidak ramah lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan polusi di dalam negeri dan merusak ekosistem di sekitar tempat produksi barang tersebut.
9. Menurunkan Kualitas Produk
Barang impor dapat memiliki kualitas yang buruk jika tidak diatur dengan baik. Ini dapat merusak citra produk dalam negeri dan menyebabkan konsumen beralih ke produk impor. Hal ini dapat merusak perekonomian dalam negeri.
10. Meningkatkan Penyalahgunaan Narkoba
Banyak narkoba yang diimpor ke dalam negeri. Hal ini menyebabkan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat di dalam negeri dan merusak generasi muda. Impor narkoba juga dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban dalam negeri.
Penutup
Dampak buruk impor sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, negara harus mampu mengatur impor agar tidak terlalu banyak dan meningkatkan produksi dalam negeri. Negara harus mampu memproduksi barang dan jasa sendiri dengan kualitas yang baik sehingga negara tidak terlalu bergantung pada impor dari luar. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan ekonomi negara kita.
