Daftar Isi
Bagi sebagian besar perusahaan, menyusun laporan keuangan merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu kewajiban. Laporan keuangan ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan, seperti investor, pemilik saham, dan pihak yang berkepentingan lainnya. Salah satu jenis laporan keuangan yang harus disusun oleh perusahaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Pusat atau disingkat LKPM BPKM.
Apa itu LKPM BPKM?
LKPM BPKM adalah laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan yang menjadi badan usaha milik negara, baik itu perusahaan BUMN, BUMD, maupun badan usaha lain yang sahamnya dimiliki oleh negara. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pemerintah pusat.
Setiap perusahaan yang masuk dalam kategori badan usaha milik negara wajib menyusun LKPM BPKM. Laporan keuangan ini harus disusun setiap tahunnya dan mencakup informasi mengenai posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas perusahaan. Laporan keuangan ini akan diserahkan ke BPKM (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan keuangan pemerintah pusat.
Bagaimana Cara Menyusun LKPM BPKM?
Menyusun LKPM BPKM tidaklah mudah. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan benar agar laporan keuangan yang disusun dapat dipertanggungjawabkan dan diakui keabsahannya oleh BPKM. Berikut ini adalah beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun LKPM BPKM:
1. Pengumpulan Data
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan data mengenai keuangan perusahaan. Data yang dikumpulkan harus lengkap dan akurat, sehingga informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan. Data yang dikumpulkan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
2. Analisis Data
Setelah data berhasil dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah analisis data. Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis dengan baik agar dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Analisis data juga membantu dalam menentukan posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan.
3. Penyusunan Laporan
Setelah data telah dianalisis, tahap selanjutnya adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun dengan benar dan lengkap sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan yang disusun harus mencakup informasi mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas perusahaan.
4. Verifikasi Laporan
Setelah laporan keuangan berhasil disusun, tahap selanjutnya adalah verifikasi laporan. Laporan keuangan yang telah disusun harus diverifikasi oleh pihak yang berwenang, seperti auditor internal dan eksternal. Verifikasi laporan bertujuan untuk menjamin keabsahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Contoh LKPM BPKM
Berikut ini adalah contoh LKPM BPKM yang dapat dijadikan referensi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan:
Neraca
Aset | Tahun 2020 | Tahun 2019 |
---|---|---|
Kas dan Bank | 10.000.000 | 8.000.000 |
Piutang Usaha | 15.000.000 | 12.000.000 |
Inventaris | 20.000.000 | 18.000.000 |
Total Aset | 45.000.000 | 38.000.000 |
Laporan Laba Rugi
Pos | Tahun 2020 | Tahun 2019 |
---|---|---|
Pendapatan | 50.000.000 | 40.000.000 |
Beban Operasional | 20.000.000 | 18.000.000 |
Laba Bersih | 30.000.000 | 22.000.000 |
Laporan Arus Kas
Pos | Tahun 2020 | Tahun 2019 |
---|---|---|
Kas Awal | 8.000.000 | 6.000.000 |
Penerimaan Kas | 40.000.000 | 35.000.000 |
Pengeluaran Kas | 20.000.000 | 18.000.000 |
Kas Akhir | 28.000.000 | 23.000.000 |
Dalam contoh LKPM BPKM di atas, terlihat bahwa perusahaan memiliki aset sebesar 45.000.000 pada tahun 2020, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 38.000.000. Perusahaan juga berhasil memperoleh pendapatan sebesar 50.000.000, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 40.000.000.
Dalam laporan arus kas, perusahaan memperlihatkan bahwa kas awal pada tahun 2020 sebesar 8.000.000 dan kas akhir sebesar 28.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang sehat dan mampu mengelola keuangan dengan baik.
Kesimpulan
Menyusun LKPM BPKM bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan banyak upaya dan ketelitian untuk menyusun laporan keuangan yang benar dan akurat. Namun, dengan mengikuti tahapan yang telah disebutkan di atas dan memahami contoh LKPM BPKM, diharapkan perusahaan dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan memenuhi kewajibannya.