Akta Nikah Gereja sebagai bukti sahnya suatu pernikahan di gereja

Adi

Updated on:

Akta Nikah Gereja Panduan Lengkap
Direktur Utama Jangkar Goups

Memahami Akta Nikah Gereja

Akta Nikah Gereja merupakan dokumen resmi yang di keluarkan oleh gereja sebagai bukti sahnya suatu pernikahan yang di langsungkan di lingkungan gereja. Dokumen ini memiliki peran penting dalam kehidupan berumah tangga, memberikan pengakuan legalitas pernikahan di mata gereja dan seringkali menjadi persyaratan administratif dalam berbagai keperluan.

Peroleh akses Pengurusan Perkawinan Dalam Islam ke bahan spesial yang lainnya.

DAFTAR ISI

Perbedaan Akta Nikah Gereja dengan Dokumen Pernikahan Lainnya

Akta Nikah Gereja berbeda dengan Surat Keterangan Nikah dari KUA (Kantor Urusan Agama). Surat Keterangan Nikah dari KUA merupakan bukti sahnya pernikahan menurut hukum negara Indonesia, sedangkan Akta Nikah merupakan bukti sahnya pernikahan menurut hukum gereja. Perbedaan lainnya terletak pada isi dokumen, otoritas yang mengeluarkan, dan proses penerbitannya. Akta Nikah Gereja umumnya di keluarkan oleh gereja setelah prosesi pernikahan berlangsung, sedangkan Surat Keterangan Nikah dari KUA di dapatkan setelah pasangan mendaftarkan pernikahan mereka di KUA.

Elemen-Elemen Penting

Beberapa elemen penting yang umumnya terdapat dalam Akta Nikah Gereja antara lain: nama lengkap dan tanggal lahir kedua mempelai, nama orang tua kedua mempelai, tanggal dan tempat pernikahan, nama dan tanda tangan pendeta atau pastor yang memimpin pemberkatan, serta stempel resmi gereja. Informasi detail mengenai saksi pernikahan juga biasanya tercantum dalam akta tersebut. Perlu di catat bahwa format dan detail yang tercantum mungkin sedikit berbeda antar denominasi gereja.

Contoh Kasus Penggunaan Akta Nikah Gereja dalam Kehidupan Sehari-hari

Akta Nikah Gereja kerap di gunakan sebagai salah satu syarat untuk mengurus berbagai dokumen penting. Misalnya, untuk mengurus pembuatan Kartu Keluarga (KK), permohonan visa ke luar negeri, atau pengurusan asuransi kesehatan. Beberapa perusahaan juga mungkin meminta Akta Nikah sebagai bukti status pernikahan karyawan, terutama untuk keperluan klaim asuransi atau program kesejahteraan karyawan. Dalam beberapa kasus, akta ini juga dapat menjadi bukti sahnya pernikahan untuk keperluan hukum waris.

Perbandingan Akta Nikah Gereja di Beberapa Denominasi Gereja di Indonesia

Denominasi Gereja Format Akta Bahasa Akta Informasi Tambahan yang Umum Tercantum
Gereja Katolik Roma Umumnya formal dan terperinci Indonesia dan/atau Latin Nama baptis, nama orang tua baptis
Gereja Protestan di Indonesia (GPI) Beragam, tergantung gereja lokal Indonesia Nama jemaat, nomor keanggotaan
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beragam, tergantung gereja lokal Indonesia Nama jemaat, nomor keanggotaan
Gereja Pantekosta Beragam, tergantung gereja lokal Indonesia Informasi tambahan mungkin bervariasi

Catatan: Tabel di atas memberikan gambaran umum. Format dan isi Akta Nikah Gereja dapat bervariasi antar gereja dalam satu denominasi, bahkan antar gereja lokal di wilayah yang berbeda.

Pahami bagaimana penyatuan Kua Layanan Perkawinan dapat memperbaiki efisiensi dan produktivitas.

Syarat dan Prosedur Pernikahan Gereja

Menikah di gereja merupakan momen sakral yang memerlukan persiapan matang. Prosesnya melibatkan berbagai persyaratan administratif dan prosedur yang perlu di pahami oleh calon mempelai. Berikut ini penjelasan rinci mengenai syarat, prosedur pengajuan, langkah-langkah persiapan, alur proses, dan contoh pengisian formulir permohonan pernikahan di gereja.

Syarat Pernikahan Gereja

Syarat pernikahan di gereja bervariasi tergantung denominasi gereja. Namun, secara umum, terdapat beberapa persyaratan dasar yang hampir selalu di terapkan. Penting untuk menghubungi gereja yang akan di gunakan untuk memastikan persyaratan spesifik yang berlaku.

Jangan terlewatkan menelusuri data terkini mengenai Putusnya Pernikahan.

  • Surat Baptis dan Surat Keterangan Baik dari Gereja asal masing-masing calon mempelai.
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
  • Surat Pengantar dari RT/RW setempat.
  • Surat Keterangan Belum Menikah dari Kelurahan/Desa.
  • Fotocopy Akta Kelahiran.
  • Bukti kursus persiapan pernikahan (biasanya di selenggarakan oleh gereja).
  • Surat Persetujuan orang tua/wali (jika salah satu atau kedua calon mempelai belum berusia 21 tahun).
  • Pas foto ukuran tertentu (ukuran dan jumlah sesuai ketentuan gereja).

Prosedur Pengajuan Permohonan Pernikahan di Gereja

Setelah memenuhi seluruh persyaratan Jasa Perkawinan, proses pengajuan permohonan pernikahan di gereja umumnya meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Konsultasi dengan Pendeta/Pastor untuk membahas rencana pernikahan dan melengkapi persyaratan administrasi.
  2. Menyerahkan seluruh dokumen persyaratan yang telah lengkap kepada pihak gereja.
  3. Mengikuti bimbingan pra-nikah yang di selenggarakan oleh gereja.
  4. Menentukan tanggal pernikahan setelah mendapatkan persetujuan dari pihak gereja.
  5. Melakukan gladi bersih acara pernikahan.
  6. Menandatangani surat pernyataan dan dokumen pernikahan lainnya.

Langkah-Langkah Persiapan Pernikahan di Gereja

Persiapan pernikahan di gereja membutuhkan perencanaan yang teliti. Berikut tahapan yang umumnya di lakukan:

  1. Konsultasi awal dengan pihak gereja untuk menentukan tanggal dan membahas detail pernikahan.
  2. Mengurus seluruh dokumen persyaratan yang di butuhkan.
  3. Mengikuti bimbingan pra-nikah yang di selenggarakan oleh gereja.
  4. Memilih dan memesan tempat resepsi (jika ada).
  5. Memilih dan memesan vendor pernikahan (katering, dekorasi, dokumentasi, dan lainnya).
  6. Merencanakan dan mengundang para tamu.
  7. Melakukan gladi bersih sebelum hari pernikahan.

Alur Proses Pernikahan di Gereja (Flowchart)

Alur proses pernikahan di gereja dapat di gambarkan sebagai berikut (ilustrasi flowchart):

[Mulai] –> [Konsultasi dengan Pendeta] –> [Pengumpulan Dokumen] –> [Penyerahan Dokumen] –> [Bimbingan Pra-Nikah] –> [Penentuan Tanggal Pernikahan] –> [Gladi Resik] –> [Penandatanganan Dokumen] –> [Upacara Pernikahan] –> [Selesai]

Contoh Pengisian Formulir Permohonan Pernikahan di Gereja

Formulir permohonan pernikahan di setiap gereja mungkin berbeda. Namun, umumnya formulir tersebut akan meminta informasi pribadi calon mempelai, seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, pekerjaan, dan data orang tua. Juga akan di minta informasi mengenai gereja asal, status pernikahan sebelumnya (jika ada), dan data saksi pernikahan. Berikut contoh pengisian (ilustrasi):

 

Kolom Data Calon Mempelai Pria Data Calon Mempelai Wanita
Nama Lengkap John Doe Jane Doe
Tanggal Lahir 1 Januari 1990 15 Maret 1992
Alamat Jl. Contoh No. 1 Jl. Contoh No. 2
Gereja Asal Gereja A Gereja B

Format Akta Nikah Gereja

Akta nikah gereja merupakan dokumen penting yang menandai sahnya pernikahan menurut ajaran gereja. Formatnya, meskipun bervariasi antar denominasi gereja, umumnya memiliki kesamaan dalam hal informasi yang di cantumkan. Pemahaman mengenai format standar ini penting bagi pasangan yang akan menikah dan juga bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses administrasi pernikahan.

Deskripsi Format Standar

Format standar Akta Nikah Gereja umumnya berupa lembaran kertas berukuran A4 atau sejenisnya, yang di cetak secara resmi oleh gereja. Akta ini biasanya berisi informasi penting mengenai kedua mempelai dan prosesi pernikahan yang di lakukan. Beberapa gereja mungkin menggunakan desain dan tata letak yang sedikit berbeda, namun informasi inti tetaplah sama. Desainnya pun cenderung formal dan resmi, mencerminkan keagungan dan kesakralan upacara pernikahan di gereja.

Bagian-Bagian Penting

Beberapa bagian penting yang selalu terdapat dalam Akta Nikah Gereja meliputi identitas kedua mempelai (nama lengkap, tanggal lahir, tempat lahir, alamat, pekerjaan, dan kewarganegaraan), nama orang tua mempelai, tanggal dan tempat pernikahan, nama dan tanda tangan pendeta atau pemuka agama yang memimpin upacara, serta stempel resmi gereja. Selain itu, beberapa Akta juga mencantumkan nama saksi-saksi pernikahan.

  • Nama Lengkap dan Data Pribadi Mempelai
  • Data Orang Tua Mempelai
  • Tanggal dan Tempat Pernikahan
  • Nama Pendeta/Pemuka Agama
  • Tanda Tangan Pendeta/Pemuka Agama dan Saksi
  • Stempel Resmi Gereja

Contoh Format Akta Nikah Gereja dengan Data Fiktif

Berikut contoh format Akta Nikah dengan data fiktif. Perlu diingat bahwa ini hanyalah contoh dan format sebenarnya dapat bervariasi tergantung gereja.

Nama Lengkap Mempelai Pria Johannes Antonius
Nama Lengkap Mempelai Wanita Maria Theresia
Tanggal Lahir Mempelai Pria 10 Januari 1995
Tanggal Lahir Mempelai Wanita 25 Maret 1997
Tempat Pernikahan Gereja Katolik Santo Yosef, Jakarta
Tanggal Pernikahan 15 Oktober 2023
Pendeta/Pemuka Agama Pastor Andreas
Saksi 1 (Nama dan Tanda Tangan)
Saksi 2 (Nama dan Tanda Tangan)
Stempel Gereja (Gambar Stempel)

Perbandingan Format Akta Nikah Gereja dengan Dokumen Pernikahan Resmi Negara

Akta Nikah Gereja berbeda dengan dokumen pernikahan resmi negara (Surat Keterangan Nikah). Akta Nikah merupakan bukti sahnya pernikahan menurut ajaran gereja, sedangkan Surat Keterangan Nikah merupakan dokumen resmi negara yang di perlukan untuk keperluan administrasi kependudukan dan hukum di Indonesia. Meskipun keduanya menandai sahnya pernikahan, keduanya memiliki format dan fungsi yang berbeda. Akta Nikah Gereja biasanya tidak dapat di gunakan sebagai pengganti Surat Keterangan Nikah untuk keperluan administrasi di Indonesia. Untuk mendapatkan pengakuan negara, pasangan perlu mendaftarkan pernikahan mereka di Kantor Urusan Agama (KUA) atau instansi terkait setelah upacara pernikahan di gereja.

Jangan terlewatkan menelusuri data terkini mengenai Cara Mengurus Akta Nikah Yang Hilang.

baca juga : Cara Mengurus Akta Nikah Yang Hilang

Pentingnya Keaslian dan Keabsahan

Keaslian dan keabsahan Akta Nikah Gereja sangat penting untuk menjaga validitas pernikahan dan menghindari potensi permasalahan hukum di kemudian hari. Akta yang asli dan sah menjadi bukti kuat atas sahnya pernikahan menurut ajaran gereja dan dapat di gunakan sebagai dokumen pendukung dalam berbagai keperluan, misalnya untuk mengurus perwalian anak atau klaim asuransi. Pastikan untuk menyimpan Akta Nikah Gereja dengan baik dan aman.

Legalitas dan Pengakuan Akta Nikah Gereja

Akta nikah gereja, sebagai bukti sahnya pernikahan menurut ajaran agama Kristen, memiliki kedudukan hukum yang perlu di pahami. Di Indonesia, pengakuan legalitasnya berkaitan erat dengan sistem hukum yang berlaku dan peran pemerintah dalam menjamin keabsahan pernikahan bagi seluruh warga negara, termasuk umat Kristiani.

Pengakuan Hukum Akta Nikah Gereja di Indonesia

Akta nikah gereja yang di keluarkan oleh gereja yang terdaftar dan di akui pemerintah memiliki kekuatan hukum yang sama dengan akta nikah sipil. Hal ini berarti, akta nikah yang sah dapat di gunakan untuk berbagai keperluan hukum, seperti pengurusan administrasi kependudukan, klaim asuransi, dan pengurusan warisan. Pengakuan ini didasarkan pada prinsip negara yang mengakui kebebasan beragama dan memberikan ruang bagi pelaksanaan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Peran Pemerintah dalam Pengesahan

Pemerintah berperan penting dalam mengawasi dan memberikan pengesahan terhadap akta nikah gereja. Melalui Kementerian Agama dan instansi terkait lainnya, pemerintah melakukan pengawasan terhadap gereja-gereja yang berwenang mengeluarkan akta nikah. Pengesahan ini memastikan bahwa pernikahan yang tercatat dalam akta nikah gereja di lakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, sehingga memiliki kekuatan hukum yang di akui negara.

Proses Pengesahan Akta Nikah Gereja agar Sah Secara Hukum

Proses pengesahan umumnya di awali dengan pendaftaran pernikahan di gereja yang terdaftar dan di akui oleh pemerintah. Pasangan yang akan menikah harus memenuhi persyaratan administrasi yang telah di tetapkan, termasuk menunjukkan surat keterangan dari gereja dan dokumen kependudukan. Setelah upacara pernikahan berlangsung, gereja akan menerbitkan akta nikah. Akta ini kemudian dapat di laporkan kepada instansi pemerintah terkait untuk mendapatkan pengesahan dan legalisasi agar sah secara hukum di Indonesia.

Potensi Masalah Hukum

Meskipun memiliki kekuatan hukum, potensi masalah hukum tetap dapat terjadi. Beberapa di antaranya meliputi kasus gereja yang tidak terdaftar atau tidak di akui pemerintah, sehingga akta nikah yang di keluarkan tidak memiliki kekuatan hukum. Masalah lain dapat muncul jika terdapat ketidaksesuaian data dalam akta nikah gereja dengan data kependudukan, atau jika terjadi sengketa terkait keabsahan pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memastikan seluruh proses pernikahan dan penerbitan akta nikah di lakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Dapatkan rekomendasi ekspertis terkait Pernikahan Ngalor Ngulon yang dapat menolong Anda hari ini.

Perbedaan Akta Nikah Gereja dan Akta Nikah Sipil

Aspek Akta Nikah Gereja Akta Nikah Sipil
Lembaga Penerbit Gereja yang terdaftar dan diakui pemerintah Kantor Urusan Agama (KUA) atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)
Prosedur Mengikuti tata cara gereja dan ketentuan pemerintah Mengikuti prosedur administrasi di KUA atau Dukcapil
Syarat Syarat keagamaan dan administrasi kependudukan Syarat administrasi kependudukan dan persyaratan lainnya
Kekuatan Hukum Sama dengan akta nikah sipil jika dikeluarkan oleh gereja yang terdaftar dan diakui Sah secara hukum di Indonesia

Perbedaan Akta Nikah Gereja dan Surat Nikah serta Informasi Penting Lainnya

Akta nikah gereja merupakan dokumen resmi yang di keluarkan oleh gereja setelah pelaksanaan pernikahan. Dokumen ini memiliki peran penting dalam berbagai hal, mulai dari pengurusan administrasi kependudukan hingga pengakuan legalitas pernikahan di mata hukum. Pemahaman yang baik tentang akta nikah gereja, termasuk prosedur pengurusan dan hal-hal yang perlu di perhatikan, sangatlah penting bagi pasangan yang menikah secara gerejawi.

Perbedaan Akta Nikah Gereja dan Surat Nikah

Akta nikah gereja dan surat nikah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Akta nikah merupakan dokumen resmi yang di keluarkan oleh gereja yang mencatat secara detail pernikahan tersebut, termasuk nama kedua mempelai, tanggal pernikahan, dan nama pendeta yang memimpin upacara. Dokumen ini bersifat legal dan umumnya di gunakan untuk keperluan administrasi negara seperti pembuatan Kartu Keluarga. Sementara itu, surat nikah umumnya merupakan bukti tertulis yang di keluarkan oleh pihak gereja, lebih bersifat sebagai pengingat atau bukti pernikahan, dan tidak selalu memiliki kekuatan hukum yang sama dengan akta nikah. Surat nikah mungkin hanya berisi informasi dasar pernikahan, tanpa detail selengkap akta nikah. Intinya, akta nikah memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat di bandingkan surat nikah.

Cara Mendapatkan Salinan

Proses mendapatkan salinan akta nikah umumnya melibatkan beberapa langkah. Pasangan perlu menghubungi kantor gereja tempat mereka menikah. Biasanya, gereja akan memiliki arsip yang menyimpan data pernikahan. Pasangan perlu menyediakan identitas diri dan mungkin informasi tambahan lainnya seperti tanggal pernikahan untuk mempermudah pencarian data. Setelah data di temukan, gereja akan memproses permintaan salinan akta nikah dan akan memberitahu biaya yang perlu di bayarkan. Setelah pembayaran, salinan akta nikah akan di serahkan kepada pemohon. Beberapa gereja mungkin juga menyediakan layanan pengurusan salinan akta nikah secara online untuk mempermudah prosesnya.

Solusi jika Terjadi Kesalahan dalam Akta

Jika di temukan kesalahan dalam akta nikah, segera laporkan kepada pihak gereja yang mengeluarkan akta tersebut. Proses perbaikan biasanya melibatkan pengajuan surat permohonan koreksi yang di sertai dengan bukti-bukti kesalahan yang di temukan. Gereja akan meninjau permohonan dan melakukan koreksi sesuai prosedur yang berlaku. Proses ini mungkin memerlukan waktu dan memerlukan kesabaran. Dokumen koreksi yang di keluarkan oleh gereja akan menjadi bukti sah atas perubahan yang telah di lakukan.

Akta Nikah Gereja dan Pengakuan di Luar Negeri

Pengakuan legalitas akta nikah gereja di luar negeri bergantung pada perjanjian bilateral antara negara tersebut dengan Indonesia. Beberapa negara mungkin memerlukan legalisasi atau apostille pada akta nikah agar di akui secara resmi. Legalisasi di lakukan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, setelah sebelumnya di legalisasi oleh pihak berwenang gereja dan pemerintah daerah. Sebagai contoh, jika pasangan ingin menggunakan akta nikah di Amerika Serikat, mereka mungkin perlu mengurus legalisasi dokumen tersebut agar di akui oleh otoritas setempat. Proses ini dapat bervariasi tergantung negara tujuan dan persyaratannya.

Biaya Pembuatan

Biaya pembuatan akta nikah gereja bervariasi tergantung kebijakan masing-masing gereja. Beberapa gereja mungkin tidak membebankan biaya, sementara yang lain menetapkan biaya administrasi. Faktor yang dapat mempengaruhi biaya antara lain jenis gereja, lokasi gereja, dan layanan tambahan yang diminta. Sebagai gambaran umum, kisaran biaya bisa mulai dari gratis hingga beberapa ratus ribu rupiah. Sebaiknya menghubungi langsung gereja yang bersangkutan untuk informasi biaya yang pasti.

Akta Nikah Gereja di Berbagai Kota di Indonesia

Akta nikah gereja merupakan dokumen penting yang membuktikan sahnya pernikahan menurut hukum gereja dan, di Indonesia, juga menjadi dasar pengakuan negara. Peraturan dan prosedur penerbitan akta nikah dapat bervariasi antar kota, di pengaruhi oleh perbedaan keuskupan, denominasi gereja, dan juga regulasi lokal. Artikel ini akan membahas beberapa perbedaan tersebut dengan fokus pada Jakarta, Surabaya, dan Medan sebagai contoh.

Persyaratan dan Prosedur Pernikahan di Gereja Jakarta, Surabaya, dan Medan

Meskipun secara umum persyaratan pernikahan gereja meliputi surat baptis, surat keterangan belum menikah, dan pengumuman nikah, detailnya bisa berbeda. Di Jakarta, misalnya, proses pengurusan administrasi di kantor keuskupan mungkin lebih terpusat dan terdigitalisasi di bandingkan di Surabaya atau Medan. Di Surabaya, keterlibatan tokoh masyarakat atau jemaat dalam proses pernikahan mungkin lebih menonjol. Sementara di Medan, adanya pengaruh budaya lokal dapat mempengaruhi beberapa aspek prosedur, seperti misalnya adanya ritual atau adat tambahan sebelum upacara pernikahan di gereja.

Perbedaan Format Akta Nikah Gereja di Beberapa Kota Besar di Indonesia

Format akta nikah gereja umumnya memuat informasi dasar seperti nama mempelai, tanggal lahir, tempat dan tanggal pernikahan, nama pendeta yang memimpin upacara, dan cap gereja. Namun, detail tambahan seperti nomor registrasi gereja, stempel keuskupan, atau bahkan bahasa yang digunakan (Indonesia atau bahasa daerah) bisa berbeda antar kota. Perbedaan ini tergantung pada kebijakan masing-masing gereja dan keuskupan.

Informasi Kontak Gereja-Gereja Besar di Beberapa Kota di Indonesia

Kota Nama Gereja Kontak
Jakarta Gereja Katedral Jakarta (Contoh: 021-XXX-XXXX)
Jakarta Gereja Immanuel Jakarta (Contoh: 021-YYY-YYYY)
Surabaya Gereja Katolik Santa Maria (Contoh: 031-ZZZ-ZZZZ)
Medan Gereja HKBP Deli Tua (Contoh: 061-AAA-AAAA)
Medan Gereja Katolik Medan (Contoh: 061-BBB-BBBB)

Catatan: Nomor kontak di atas hanyalah contoh dan perlu diverifikasi.

Perbedaan Historis dan Perkembangan Hukum Pernikahan Gereja di Beberapa Daerah di Indonesia

Sejarah dan perkembangan hukum pernikahan gereja di Indonesia di pengaruhi oleh sejarah kolonialisme dan perkembangan hukum nasional. Di beberapa daerah, pengakuan negara terhadap pernikahan gereja mungkin telah terjadi lebih awal di bandingkan daerah lain. Perbedaan ini juga dapat tercermin dalam regulasi dan praktik pernikahan gereja di masing-masing daerah. Contohnya, di daerah dengan populasi Katolik yang besar, pengurusan administrasi pernikahan gereja mungkin lebih terintegrasi dengan sistem pemerintahan lokal.

Tradisi Pernikahan Gereja di Beberapa Wilayah di Indonesia

Selain upacara keagamaan di gereja, tradisi pernikahan gereja di Indonesia seringkali di warnai oleh adat istiadat setempat. Di beberapa daerah, misalnya, ada tradisi pemberian seserahan atau upacara adat sebelum dan sesudah upacara pernikahan di gereja. Di daerah lain, musik tradisional atau pakaian adat mungkin di integrasikan ke dalam perayaan pernikahan. Variasi ini memperkaya keragaman budaya Indonesia dalam konteks pernikahan gereja.

PT. Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Adi

penulis adalah ahli di bidang pengurusan jasa pembuatan visa dan paspor dari tahun 2000 dan sudah memiliki beberapa sertifikasi khusus untuk layanan jasa visa dan paspor