Untuk izin Nomor Kontrol Veteriner (NKV) RPH Unggas, Anda harus mengajukan permohonan secara online melalui Sistem Informasi NKV Nasional (SISNAS NKV) yang terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS). Persyaratan mencakup administrasi, seperti KTP, NPWP, dan surat domisili, serta persyaratan teknis seperti bangunan, sarana prasarana yang higienis, tenaga kerja yang berkompeten, dan penerapan proses penanganan yang higienis.
Baca juga : Rekom PKH Kementan: Kunci Membuka Pintu Ekspor Telur
Apa itu NKV?
Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah sertifikat yang di berikan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, kepada unit usaha produk hewan yang telah memenuhi persyaratan standar kebersihan, kesehatan, dan keamanan produk. Sertifikat ini berfungsi sebagai jaminan bahwa produk hewan yang di hasilkan, seperti daging, telur, susu, atau produk olahannya, aman untuk di konsumsi.
Baca juga: NKV Pengumpulan, Pengemasan, dan Pelabelan Telur Konsumsi
Mengapa NKV Itu Penting?
Penerapan NKV sangat penting untuk beberapa alasan utama:
Baca juga: Ekspor Telur Ayam Ke Singapore: Cara Membuka Gerbang Pasar
Menjamin Keamanan Pangan:
NKV memastikan bahwa produk hewan telah di proses sesuai dengan standar higiene dan sanitasi yang ketat. Ini termasuk kebersihan fasilitas, penanganan produk yang tepat, serta pengendalian mutu.
Baca juga: Jual Telur Bebek Tasikmalaya Kandang Baterai Kualitas Terjaga
Meningkatkan Daya Saing:
Produk yang memiliki sertifikat NKV memiliki nilai tambah di mata konsumen dan pasar. Produk ini lebih mudah di terima oleh pasar modern, seperti supermarket dan restoran, serta membuka peluang ekspor ke negara lain.
Melindungi Konsumen:
Sertifikat ini menjadi bukti bahwa produk hewan bebas dari penyakit, kontaminasi, atau zat berbahaya. Dengan demikian, NKV berperan penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dari risiko penyakit yang berasal dari produk hewan.
Kepatuhan Terhadap Regulasi:
Kepemilikan NKV adalah bentuk kepatuhan terhadap peraturan pemerintah. Hal ini memastikan bahwa unit usaha beroperasi secara legal dan bertanggung jawab, sehingga menghindari sanksi hukum dan denda.
Baca juga : Cara Impor Telur: Panduan Lengkap untuk Peternak Ayam
Membangun Kepercayaan Konsumen:
Konsumen lebih percaya pada produk yang memiliki label NKV karena mereka tahu produk tersebut telah melewati pengawasan dan pengujian yang ketat oleh pihak berwenang. Ini membangun citra positif bagi produsen.
Secara keseluruhan, NKV bukan hanya sekadar izin, tetapi juga merupakan instrumen penting untuk memastikan keamanan pangan, meningkatkan kualitas produk, dan melindungi konsumen.
Baca Juga: Ekspor Telur Bebek: Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Memiliki Izin Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah langkah strategis yang memberikan berbagai manfaat signifikan bagi unit usaha produk hewan, termasuk Rumah Potong Hewan (RPH) Unggas. Izin ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sebuah jaminan kualitas dan keamanan yang berdampak langsung pada operasional dan reputasi bisnis.
Dasar hukum Utama NKV
Dasar hukum utama yang menjadi landasan bagi kewajiban dan pelaksanaan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah:
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014. Undang-undang ini merupakan payung hukum yang mengatur seluruh aspek peternakan, termasuk perlindungan kesehatan hewan dan keamanan produknya.
- Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Peraturan ini lebih detail mengatur pelaksanaan tugas pemerintah dalam menjamin keamanan pangan asal hewan dan kesejahteraan hewan, yang menjadi landasan filosofis bagi NKV.
- Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan. Ini adalah peraturan yang paling spesifik dan teknis.
Baca juga: PENETASAN TELUR BEBEK INDRAMAYU
Permentan ini mengatur secara rinci tentang:
- Definisi dan tujuan NKV.
- Unit usaha produk hewan yang wajib memiliki NKV.
- Persyaratan administratif dan teknis untuk mendapatkan NKV.
- Prosedur pengajuan, surveilans, hingga pencabutan NKV.
Baca juga : Telor Asin Dan Telur Ayam Indramayu
Aturan terkait auditor NKV.
Dengan adanya dasar hukum ini, NKV tidak hanya menjadi sebuah rekomendasi, tetapi juga kewajiban bagi setiap unit usaha produk hewan untuk memastikan produk yang mereka hasilkan aman, sehat, utuh, dan halal bagi masyarakat.
Baca juga : TELUR BEBEK ASIN INDRAMAYU JAWA BARAT
Manfaat Utama Memiliki Izin NKV
Berikut adalah manfaat-manfaat penting yang bisa di dapatkan dari kepemilikan Izin NKV:
Baca juga : Izin NKV RPH Unggas? Izin RPHU Wajib untuk Keamanan Pangan
Peningkatan Kepercayaan Konsumen:
Produk yang memiliki sertifikat NKV memberi rasa aman dan keyakinan bagi konsumen. Mereka tahu bahwa produk tersebut telah melalui proses pengawasan ketat oleh pemerintah, sehingga memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Kepercayaan ini adalah aset tak ternilai yang dapat membangun loyalitas pelanggan jangka panjang.
Baca juga : Perizinan Bidang Peternakan W24 & Non Perizinan Rekomendasi
Jaminan mutu dan keamanan pangan
Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah sertifikat yang di berikan pemerintah kepada unit usaha produk hewan untuk menjamin bahwa produk tersebut telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan yang tinggi. Jaminan ini berfokus pada konsep ASUH, yang merupakan singkatan dari:
- Aman: Produk bebas dari bibit penyakit, mikroorganisme berbahaya, atau zat-zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan konsumen.
- Sehat: Mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh dan berasal dari hewan yang sehat.
- Utuh: Tidak di campur dengan bahan lain yang tidak seharusnya, seperti lemak atau air, dan tidak mengalami perubahan.
- Halal: Proses penyembelihan di lakukan sesuai syariat Islam, dan produk yang di hasilkan adalah produk yang halal.
Baca juga : Sertifikat Veteriner Produk Hewan Standar Kesehatan Keamanan
Dengan adanya NKV, konsumen dapat lebih percaya bahwa produk yang mereka beli aman dan di proses dengan benar. Sertifikat ini juga membantu produsen meningkatkan daya saing mereka di pasar, baik domestik maupun internasional.
Meningkatkan nilai tambah produk
Produk yang bersertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) memiliki nilai tambah yang signifikan, yang pada akhirnya meningkatkan daya saingnya di pasar. Nilai tambah ini tidak hanya sebatas label, tetapi juga mencakup beberapa aspek penting:
Baca juga : Feedgreen Certificate Pakan Ayam: Pakan Sehat dan Organik
Peningkatan Kepercayaan Konsumen
Konsumen modern semakin sadar akan pentingnya keamanan pangan. Sertifikat NKV menjadi bukti nyata bahwa produk telah di proses dengan standar kebersihan dan kesehatan yang tinggi. Ini memberikan rasa aman dan keyakinan, yang membuat konsumen lebih memilih produk ber-NKV di bandingkan yang tidak memiliki sertifikat serupa. Kepercayaan ini adalah aset terbesar yang sulit di dapatkan tanpa adanya sertifikasi resmi.
Baca juga : Sisnas NKV Ditjen PKH: Kesehatan Hewan dan Keamanan Pangan
Akses Pasar yang Lebih Luas
Produk dengan NKV lebih mudah di terima di pasar modern, seperti supermarket, hypermarket, dan ritel. Banyak dari tempat-tempat ini menjadikan NKV sebagai syarat wajib bagi pemasok produk hewan. Selain itu, sertifikat ini juga membuka pintu ke pasar ekspor, karena banyak negara yang mensyaratkan jaminan mutu dan keamanan pangan yang serupa dengan standar NKV. Tanpa NKV, unit usaha akan terbatas pada pasar tradisional yang daya saingnya lebih ketat.
Peningkatan Kualitas dan Standar Operasional
Untuk mendapatkan dan mempertahankan NKV, unit usaha harus konsisten menerapkan praktik higiene dan sanitasi yang ketat. Proses ini secara tidak langsung mendorong peningkatan kualitas produk dan efisiensi operasional. Mulai dari penanganan hewan, proses pemotongan, hingga pengemasan, semuanya harus sesuai dengan standar terbaik. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko kontaminasi dan kerugian, tetapi juga menciptakan produk yang benar-benar berkualitas tinggi.
Tertib administrasi
Memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) juga berarti unit usaha Anda telah mempraktikkan tertib administrasi. Mengapa ini penting? Karena dengan administrasi yang rapi, pengawasan dan pembinaan usaha oleh pemerintah menjadi lebih mudah dan efektif.
Mengapa Tertib Administrasi Itu Penting?
Pencatatan yang Terstandar:
Sertifikasi NKV mengharuskan unit usaha untuk memiliki sistem pencatatan yang terperinci dan terstandar, mulai dari asal-usul hewan, jumlah produk yang di hasilkan, hingga distribusi. Pencatatan ini memudahkan pemerintah untuk melacak produk jika terjadi masalah.
Audit dan Verifikasi:
Dengan adanya dokumen yang lengkap, petugas dari dinas terkait dapat melakukan audit dan verifikasi secara rutin. Hal ini menjamin bahwa unit usaha Anda selalu mematuhi standar yang telah di tetapkan, sehingga kualitas produk tetap terjaga.
Evaluasi dan Perbaikan:
Data dari sistem administrasi yang tertib dapat di gunakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi kinerja unit usaha. Jika ada kekurangan, pemerintah dapat memberikan pembinaan yang tepat sasaran, sehingga unit usaha bisa terus berbenah dan meningkatkan kualitas.
Dengan demikian, tertib administrasi yang di fasilitasi oleh NKV tidak hanya menguntungkan pemerintah dalam hal pengawasan, tetapi juga membantu unit usaha untuk menjaga konsistensi kualitas dan mendapatkan pembinaan yang di perlukan agar bisa terus berkembang.
Akses Pasar yang Lebih Luas:
Izin NKV menjadi syarat wajib bagi unit usaha yang ingin memasuki pasar modern, seperti supermarket, hypermarket, restoran, dan hotel. Tanpa NKV, produk akan sulit di terima di segmen pasar ini. Selain itu, NKV juga membuka peluang untuk ekspor, karena sertifikat ini di akui sebagai standar mutu yang valid di banyak negara.
Kepatuhan Terhadap Regulasi:
Memiliki NKV memastikan bahwa RPH atau unit usaha beroperasi sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Hal ini menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum, denda, atau bahkan penutupan usaha yang bisa merugikan secara finansial dan reputasi.
Peningkatan Efisiensi Operasional:
Proses untuk mendapatkan NKV mengharuskan unit usaha untuk menerapkan standar higiene dan sanitasi yang tinggi. Penerapan standar ini secara rutin dapat meningkatkan kualitas produk, mengurangi risiko kontaminasi, dan menekan kerugian akibat produk yang tidak layak jual. Standarisasi ini juga dapat membuat proses kerja menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Dengan berbagai manfaat ini, NKV menjadi investasi penting bagi setiap unit usaha produk hewan yang serius dalam menjamin kualitas, memperluas jangkauan pasar, dan membangun bisnis yang berkelanjutan.
Persyaratan dan Prosedur Pengajuan Izin NKV
Untuk mendapatkan Izin Nomor Kontrol Veteriner (NKV), ada serangkaian persyaratan dan prosedur yang harus di penuhi. Persyaratan ini terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu administrasi dan teknis.
Persyaratan Administratif
Ini adalah dokumen-dokumen legal yang di perlukan untuk mengajukan permohonan. Persyaratan ini memastikan bahwa unit usaha beroperasi secara sah.
- Surat Permohonan: Surat resmi yang di tujukan kepada Kepala Dinas terkait.
- Identitas Pemilik/Penanggung Jawab: Fotokopi KTP atau identitas diri lainnya.
- Akte Pendirian Usaha: Untuk badan usaha seperti PT, CV, atau Koperasi.
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP): Atau izin usaha lain yang relevan.
- Nomor Induk Berusaha (NIB): Bukti pendaftaran usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS).
- Surat Keterangan Domisili Usaha: Bukti lokasi usaha yang di keluarkan oleh kelurahan atau kecamatan setempat.
- Surat Pernyataan Kesanggupan: Pernyataan tertulis yang menyatakan kesanggupan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku.
Persyaratan Teknis
Untuk persyaratan teknis berhubungan langsung dengan standar kebersihan, kesehatan, dan keamanan operasional di RPH Unggas. Ini adalah bagian paling krusial karena menyangkut mutu produk.
Prasarana dan sarana
Prasarana dan sarana yang memadai merupakan fondasi utama bagi Rumah Potong Hewan Unggas (RPH Unggas) untuk bisa mendapatkan Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Persyaratan ini menjamin bahwa seluruh proses pemotongan dan pengolahan berjalan sesuai standar tertinggi. Berikut adalah rinciannya:
Lokasi dan Tata Letak:
Lokasi harus terpisah dari pemukiman dan sumber pencemaran. Tata letak bangunan harus memiliki alur kerja yang logis, mulai dari penerimaan unggas, pemotongan, pendinginan, hingga pengemasan, tanpa adanya aliran balik (cross-contamination).
Bangunan dan Fasilitas:
Bangunan harus di desain dengan material yang mudah di bersihkan dan di disinfeksi. Fasilitas yang harus tersedia meliputi:
Kebersihan dan Sanitasi
- Tata Letak Bangunan: RPH harus di rancang dengan alur satu arah (one-way flow) untuk mencegah kontaminasi silang (cross-contamination). Proses kotor (penerimaan unggas, pemotongan, pembuangan limbah) harus terpisah dari proses bersih (pendinginan, pengemasan).
- Permukaan yang Higienis: Lantai, dinding, dan permukaan kerja harus terbuat dari bahan yang kedap air, tidak berpori, mudah di bersihkan, dan tahan korosi.
- Fasilitas Cuci: Tersedia fasilitas cuci tangan yang memadai untuk pekerja, serta tempat pencucian peralatan yang terpisah.
- Air Bersih: Harus ada pasokan air bersih yang cukup dan memenuhi standar air minum (potable water) untuk semua kegiatan operasional.
- Sistem Limbah: RPH harus memiliki sistem pembuangan limbah padat dan cair yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.
Biosekuriti
- Pembatasan Akses: Ada pembatasan akses bagi orang yang tidak berkepentingan untuk mencegah masuknya penyakit dari luar.
- Disinfeksi: Kendaraan dan orang yang masuk ke area RPH harus melewati proses di sinfeksi yang ketat.
- Kandang Penampungan: Kandang penampungan unggas harus terpisah dari area pemotongan utama dan di bersihkan secara rutin.
Kesejahteraan Hewan
- Penanganan Sebelum Pemotongan: Unggas harus di tangani dengan hati-hati untuk mengurangi stres. Proses transportasi dan penampungan harus mempertimbangkan kepadatan yang sesuai dan ventilasi yang baik.
- Penyembelihan yang Cepat: Metode penyembelihan harus di lakukan secara cepat dan efektif untuk meminimalkan penderitaan hewan, sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.
- Peralatan yang Sesuai: Di gunakan peralatan yang di rancang khusus untuk meminimalisir stres dan memastikan proses pemotongan yang manusiawi.
Dengan memenuhi semua standar ini, RPH Unggas tidak hanya akan mendapatkan NKV, tetapi juga dapat memproduksi daging yang aman dan berkualitas tinggi bagi konsumen.
Peralatan dan Perlengkapan:
Seluruh peralatan yang di gunakan harus terbuat dari bahan yang tidak korosif, mudah di bersihkan (misalnya stainless steel), dan memenuhi standar keamanan pangan.
Sumber Daya Manusia:
Harus ada penanggung jawab teknis, idealnya seorang Dokter Hewan, yang bertugas mengawasi seluruh proses pemotongan dan menjamin higiene serta kesehatan karkas.
Penerapan SOP:
Unit usaha harus memiliki dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap tahapan proses, mulai dari penerimaan unggas hingga distribusi.
Dokter hewan penanggung jawab
Poin ini sangat krusial dalam proses pengurusan Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Keberadaan dokter hewan penanggung jawab non-ASN adalah syarat mutlak yang harus di penuhi oleh setiap Rumah Potong Hewan Unggas (RPH Unggas).
Peran Dokter Hewan Penanggung Jawab
Dokter hewan ini memiliki peran sentral dan tanggung jawab besar dalam memastikan keamanan dan kualitas produk, bukan sekadar pelengkap administrasi. Tugas utamanya meliputi:
Pengawasan Higiene dan Sanitasi:
Bertanggung jawab penuh untuk mengawasi seluruh proses operasional, mulai dari penerimaan unggas, pemotongan, hingga pengemasan, untuk memastikan semua tahapan memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang di tetapkan.
Pemeriksaan Kesehatan Hewan (Antemortem):
Melakukan pemeriksaan kesehatan unggas sebelum di sembelih. Unggas yang menunjukkan tanda-tanda sakit atau tidak layak konsumsi akan di sisihkan.
Pemeriksaan Karkas (Postmortem):
Memeriksa karkas setelah pemotongan untuk mendeteksi penyakit atau kelainan yang mungkin tidak terlihat saat pemeriksaan antemortem. Karkas yang tidak memenuhi syarat akan di musnahkan.
Pengendalian Mutu:
Mengawasi kualitas produk akhir, termasuk suhu pendinginan, penanganan, dan penyimpanannya.
Pendampingan Audit:
Menjadi perwakilan teknis saat tim auditor dari pemerintah melakukan inspeksi, menjelaskan setiap proses, dan menunjukkan kepatuhan RPH terhadap standar NKV.
Keberadaan dokter hewan penanggung jawab ini menjamin bahwa setiap produk yang keluar dari RPH telah melewati pengawasan ketat oleh profesional di bidang kesehatan hewan. Ini menjadi salah satu bukti paling kuat bahwa RPH benar-benar serius dalam menjaga mutu dan keamanan produknya.
Pekerja teknis
memiliki pekerja teknis yang kompeten adalah persyaratan penting lain untuk mendapatkan dan mempertahankan Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Pekerja ini menjadi garda terdepan dalam memastikan operasional harian RPH berjalan sesuai standar.
Peran dan Tanggung Jawab Pekerja Teknis
Berbeda dari dokter hewan penanggung jawab yang lebih fokus pada aspek medis dan regulasi, pekerja teknis ini bertanggung jawab pada pelaksanaan praktik-praktik baik di lapangan. Mereka harus memiliki kompetensi di bidang-bidang berikut:
Higiene dan Sanitasi:
Mereka harus memahami dan menerapkan praktik kebersihan yang ketat. Ini termasuk cara membersihkan dan mensterilkan peralatan, menjaga kebersihan area kerja, dan memastikan pekerja lain mengikuti protokol kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan menggunakan pakaian kerja yang bersih.
Kesejahteraan Hewan:
Pekerja ini harus tahu cara menangani unggas dengan benar untuk mengurangi stres dan penderitaan. Ini mencakup cara memuat dan menurunkan unggas, menampungnya di kandang, dan menangani mereka selama proses pemotongan.
Pengetahuan Teknis Operasional:
Mereka harus menguasai setiap tahapan pemotongan dan pengolahan, dari awal hingga akhir, agar prosesnya efisien dan tidak mengganggu mutu produk.
Keberadaan pekerja teknis yang terlatih menjamin bahwa standar yang di tetapkan oleh NKV tidak hanya ada di atas kertas, tetapi juga benar-benar di terapkan dalam setiap kegiatan operasional harian RPH. Ini menunjukkan komitmen serius dari pihak RPH untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman.
Prosedur Pengajuan NKV
Setelah semua persyaratan terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan:
- Pengajuan Permohonan: Pemohon mengajukan permohonan resmi secara tertulis ke Dinas Peternakan atau Dinas terkait di tingkat kabupaten/kota atau provinsi.
- Verifikasi Dokumen: Petugas akan memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen administratif yang di ajukan.
- Inspeksi Lapangan: Tim dari dinas terkait akan melakukan kunjungan langsung ke lokasi RPH untuk menilai kesesuaian persyaratan teknis di lapangan. Inspeksi ini meliputi pengecekan fasilitas, alur proses, dan penerapan higiene sanitasi.
- Uji Laboratorium: Sampel produk atau air bisa di ambil untuk di uji di laboratorium guna memastikan tidak adanya kontaminasi.
- Penerbitan NKV: Jika hasil verifikasi dokumen dan inspeksi lapangan di nyatakan lulus dan memenuhi semua standar, Dinas terkait akan menerbitkan Izin NKV.
Jasa urus NKV RPH Unggas Jangkargroups
Pengurusan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) memang bisa di bantu oleh penyedia jasa konsultasi atau perizinan Jangkargroups. Penyedia jasa pengurusan NKV biasanya menawarkan bantuan untuk seluruh proses yang di perlukan, mulai dari tahap awal hingga izin di terbitkan. Jasa ini biasanya membantu Anda dalam:
- Konsultasi Awal: Memberikan panduan mengenai persyaratan apa saja yang perlu di penuhi. Ini termasuk kelengkapan dokumen administratif dan teknis.
- Penyusunan Dokumen: Membantu Anda menyusun berkas permohonan agar sesuai dengan standar yang di tetapkan oleh pemerintah.
- Perancangan Fasilitas: Memberikan saran teknis untuk tata letak dan fasilitas RPHU, memastikan semuanya memenuhi standar higiene dan sanitasi yang di wajibkan.
- Pendampingan Audit: Mendampingi tim auditor dari dinas terkait selama proses inspeksi di lokasi. Hal ini memastikan proses audit berjalan lancar dan semua pertanyaan dapat di jawab dengan tepat.
Cara Menemukan Penyedia Jasa yang Tepat
Untuk menemukan penyedia jasa pengurusan NKV yang terpercaya, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut:
- Cari di Internet: Gunakan kata kunci seperti “jasa pengurusan NKV”, “konsultan izin RPHU”, atau “NKV consultant” untuk menemukan perusahaan yang relevan.
- Hubungi Asosiasi: Tanyakan kepada asosiasi peternakan atau pengusaha daging unggas. Biasanya mereka memiliki daftar rekomendasi konsultan yang sudah terpercaya.
- Minta Referensi: Tanyakan kepada pemilik RPHU lain yang sudah memiliki izin NKV. Pengalaman mereka bisa menjadi referensi yang sangat berharga.
Setelah mendapatkan NKV, unit usaha harus menjaga komitmennya untuk selalu memenuhi standar yang telah di tetapkan, karena NKV dapat di perbarui secara berkala dan akan ada inspeksi rutin untuk memastikan kepatuhan.
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups













