Ekspor Dempul Kapal ke Malaysia: Peluang dan Strategi Bisnis

Akhmad Fauzi

Updated on:

Ekspor Dempul Kapal ke Malaysia Peluang dan Strategi Bisnis
Direktur Utama Jangkar Goups

Industri maritim memiliki peran vital dalam perekonomian global, dan Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, berada di garis depan. Sektor ini tidak hanya mencakup pelayaran dan perikanan, tetapi juga industri pendukung yang krusial, salah satunya adalah produksi dempul kapal. Produk ini sangat penting untuk perawatan dan perbaikan kapal, memastikan kekuatan dan daya tahan lambung dari korosi dan kerusakan.

Di sisi lain, Malaysia, sebagai tetangga terdekat, juga memiliki industri maritim yang berkembang pesat dengan pelabuhan dan galangan kapal yang sibuk. Ketergantungan Malaysia pada perawatan kapal menciptakan permintaan yang stabil dan terus meningkat untuk material berkualitas, termasuk dempul kapal. Hal ini membuka peluang emas bagi produsen dempul kapal di Indonesia untuk memperluas pasar mereka.

Peluang Pasar Ekspor Dempul

Malaysia, sebagai negara tetangga terdekat, memiliki industri maritim yang strategis dan terus berkembang. Meskipun sektor perkapalan mengalami tantangan, sektor pelabuhan menunjukkan momentum pertumbuhan yang kuat, di dukung oleh posisinya yang strategis di jalur pelayaran global seperti Selat Malaka. Pemerintah Malaysia melalui program seperti Rancangan Malaysia Ke-13 (RMK13), secara aktif berfokus pada penguatan “ekonomi biru” yang mencakup pembangunan infrastruktur pelabuhan modern dan peningkatan kapasitas industri pembangunan serta perbaikan kapal (Shipbuilding and Ship Repair/SBSR).

Hal ini secara langsung menciptakan permintaan yang stabil dan terus meningkat untuk produk-produk perawatan kapal, termasuk dempul kapal berkualitas tinggi. Galangan-galangan kapal dan perusahaan perawatan di Malaysia terus berinvestasi untuk memperbarui armada mereka dan memastikan efisiensi operasional.

Pasar ini di dukung oleh keberadaan banyak pelabuhan dan galangan kapal di lokasi-lokasi utama seperti:

  1. Port Klang: Pelabuhan utama dan gerbang logistik terbesar di Malaysia.
  2. Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP): Salah satu terminal kontainer paling canggih dan tersibuk di Asia Tenggara.
  3. Pelabuhan Penang: Pintu gerbang utama ke Semenanjung Malaysia bagian utara.

Dengan fokus pemerintah Malaysia pada pertumbuhan sektor maritim dan keberadaan infrastruktur yang luas, permintaan akan dempul kapal berkualitas dari produsen Indonesia menjadi sangat menjanjikan. Kedekatan geografis dan hubungan dagang yang kuat antara kedua negara semakin memperkuat peluang ini.

Artikel ini akan berfungsi sebagai panduan komprehensif. Kami akan memaparkan langkah-langkah strategis, mulai dari persiapan dokumen ekspor, analisis pasar yang mendalam, hingga strategi logistik, untuk membantu Anda menembus pasar Malaysia. Dengan informasi yang tepat, pelaku bisnis Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini dan menjadikan ekspor dempul kapal ke Malaysia sebagai sumber pertumbuhan bisnis yang signifikan.

Persiapan dan Persyaratan Ekspor

Untuk memastikan proses ekspor dempul kapal berjalan lancar, Anda memerlukan persiapan yang matang. Bagian ini akan mengulas dokumen, legalitas, dan standar yang harus Anda penuhi.

Legalitas dan Dokumen

  1. Izin Usaha: Pastikan perusahaan Anda memiliki legalitas yang kuat di Indonesia. Izin utama yang di butuhkan adalah Nomor Induk Berusaha (NIB), yang dapat di urus melalui sistem Online Single Submission (OSS). NIB berfungsi sebagai identitas resmi perusahaan dan juga berlaku sebagai Angka Pengenal Impor (API) dan akses kepabeanan.
  2. Dokumen Ekspor: Siapkan dokumen-dokumen penting ini untuk setiap pengiriman:
  3. Commercial Invoice: Rincian lengkap produk, harga, dan total nilai transaksi.
  4. Packing List: Daftar detail barang yang di kemas, termasuk berat bersih, berat kotor, dan jumlah kemasan.
  5. Bill of Lading (B/L): Dokumen transportasi yang di keluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai bukti kepemilikan barang.
  6. Certificate of Origin (SKA): Dokumen yang menyatakan bahwa produk Anda berasal dari Indonesia. Ini bisa membantu pembeli di Malaysia mendapatkan fasilitas preferensi tarif bea masuk.
  7. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Dokumen pabean yang di ajukan ke Bea Cukai Indonesia sebelum pengiriman.

Standar Produk dan Sertifikasi Produk

Untuk memastikan produk Anda kompetitif dan di terima di pasar Malaysia, dempul kapal yang di ekspor harus memenuhi standar kualitas industri maritim yang ketat. Kualitas produk adalah faktor utama yang akan membangun kepercayaan dengan pembeli dan menjamin kelancaran bisnis jangka panjang.

Dempul kapal harus memiliki karakteristik kunci berikut:

Daya Rekat Unggul:

Produk harus mampu menempel kuat pada berbagai material lambung kapal, baik itu baja, aluminium, atau serat kaca (fiberglass), bahkan dalam kondisi basah atau berminyak. Daya rekat yang optimal sangat krusial untuk mencegah rembesan air dan kerusakan struktural.

Ketahanan Terhadap Korosi:

Lingkungan laut sangat korosif karena kandungan garam dan bahan kimia. Dempul harus di rancang untuk melindungi permukaan dari karat dan degradasi, memastikan lambung kapal tetap kuat dan awet.

Ketahanan Air:

Produk harus benar-benar kedap air. Dempul yang berkualitas akan mencegah air laut merembes ke dalam struktur kapal, yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan membahayakan keselamatan.

Ketahanan Cuaca Ekstrem:

Kapal beroperasi di berbagai kondisi cuaca, dari panas terik hingga badai. Dempul harus tahan terhadap paparan sinar UV, perubahan suhu yang drastis, dan abrasi fisik.

Waktu Pengeringan yang Ideal:

Dempul harus memiliki waktu pengeringan yang efisien, tidak terlalu cepat untuk mempermudah aplikasi, dan tidak terlalu lama agar proses perbaikan kapal tidak memakan waktu lama.

Memiliki sertifikasi ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) akan sangat meningkatkan kredibilitas produk Anda di mata calon pembeli. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa Anda memiliki proses produksi yang terkontrol dan konsisten, yang merupakan jaminan kualitas bagi pembeli internasional.

Kemasan dan Pelabelan

Jenis Kemasan yang kuat dan pelabelan yang jelas adalah komponen vital dalam proses ekspor untuk melindungi produk dan memastikan kelancaran logistik.

Kemasan

  1. Perlindungan Produk: Dempul kapal seringkali di kemas dalam kaleng atau drum. Pastikan material kemasan cukup kuat untuk menahan benturan, getaran, dan tekanan selama perjalanan laut yang panjang. Kemasan juga harus kedap udara dan kedap air untuk mencegah produk dari kontaminasi atau kerusakan akibat kelembaban.
  2. Keamanan: Gunakan segel atau penutup yang aman untuk mencegah kebocoran atau tumpahan, terutama jika produk di anggap sebagai bahan kimia. Penggunaan palet dan bungkus plastik (stretch wrap) dapat membantu menstabilkan kemasan dan mempermudah penanganan oleh pihak logistik.
  3. Ukuran dan Berat: Pertimbangkan berat dan ukuran kemasan yang optimal untuk efisiensi pengiriman. Kemasan yang seragam akan mempermudah penghitungan biaya pengiriman dan penanganan di pelabuhan.

Pelabelan

Pelabelan harus informatif dan sesuai dengan regulasi internasional. Label harus mencakup:

  1. Informasi Produk: Nama produk, berat bersih, nomor batch, dan tanggal produksi.
  2. Informasi Produsen: Nama dan alamat perusahaan eksportir.
  3. Petunjuk Penggunaan: Panduan singkat tentang cara mengaplikasikan produk.
  4. Simbol Keamanan: Jika dempul kapal mengandung bahan kimia berbahaya, pastikan label menyertakan simbol peringatan yang relevan sesuai dengan Global Harmonized System (GHS) untuk menginformasikan penangan dan pengguna tentang potensi bahaya.
  5. Kode HS: Cantumkan HS Code 3506.91.00 pada setiap kemasan untuk mempermudah identifikasi produk oleh petugas bea cukai.
  6. Informasi Pelacakan: Sertakan kode batang (barcode) atau kode QR untuk mempermudah pelacakan pengiriman.
  7. Kemasan dan pelabelan yang profesional tidak hanya memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga mencerminkan kredibilitas dan komitmen Anda terhadap kualitas produk.

Persetujuan Pengiriman Barang Berbahaya (Dangerous Goods)

Produk dempul kapal sering kali diklasifikasikan sebagai Dangerous Goods (DG), khususnya Kelas 3: Cairan Mudah Terbakar (Flammable Liquids), karena kandungan bahan-bahan seperti styrene monomer. Klasifikasi ini mengharuskan adanya penanganan khusus dan persetujuan dari maskapai pelayaran.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu Anda perhatikan:

Pengajuan Dokumen:

Anda harus mengajukan dokumen khusus (sering disebut Dangerous Goods Declaration / DGD atau Shipper’s Declaration for Dangerous Goods) kepada pihak pelayaran. Dokumen ini harus menyertakan MSDS atau SDS produk Anda, yang berisi semua informasi bahaya dan cara penanganannya.

Persetujuan Pelayaran:

Pihak pelayaran akan meninjau dokumen ini untuk memastikan bahwa produk Anda dikemas, dilabeli, dan siap dikirim sesuai dengan regulasi internasional (seperti IMDG Code). Tanpa persetujuan mereka, produk tidak akan diizinkan untuk dimuat ke kapal.

Waktu Pengajuan:

Sangat penting untuk mengajukan permohonan ini jauh sebelum tanggal keberangkatan. Batas waktu satu minggu sebelum kapal berangkat adalah praktik standar untuk memberikan waktu yang cukup bagi pihak pelayaran untuk melakukan verifikasi dan alokasi ruang khusus di dalam kapal.

Mematuhi prosedur ini adalah kunci untuk memastikan pengiriman Anda aman, legal, dan bebas dari penundaan di pelabuhan. Ini juga merupakan bagian dari komitmen Anda terhadap keselamatan dalam rantai pasokan.

Kode HS (Harmonized System)

Menentukan Kode HS (Harmonized System) yang tepat adalah langkah krusial. Dempul kapal umumnya di klasifikasikan di bawah HS Code 3506.91.00, yang mengacu pada “perekat berbasis polimer atau karet.” Menggunakan kode yang benar akan memastikan proses bea cukai berjalan lancar dan tarif bea masuk di Malaysia dapat di hitung dengan tepat.

“Salah satu langkah terpenting dalam persiapan dokumen adalah menentukan Kode HS (Harmonized System) yang tepat untuk dempul kapal. Kode HS adalah sistem klasifikasi standar internasional untuk produk yang di perdagangkan secara global. Produk dempul kapal umumnya masuk dalam kategori HS Code 3506.91.00. Kode ini secara spesifik mengidentifikasi ‘perekat berbasis polimer atau karet’. Dengan mencantumkan kode ini dengan benar pada dokumen ekspor seperti Commercial Invoice dan Bill of Lading, Anda akan memastikan kelancaran proses kepabeanan di Indonesia maupun Malaysia. Namun, selalu di sarankan untuk memvalidasi kode ini dengan pihak bea cukai kedua negara untuk menghindari kesalahan.”

Berdasarkan informasi yang relevan dan terstruktur dari pencarian HS Code, berikut adalah detail untuk kode 3506.91.00 yang dapat Anda gunakan dalam artikel ekspor dempul kapal ke Malaysia.

Analisis HS Code 3506.91.00

Deskripsi Umum: HS Code 3506 mencakup “lem olahan dan perekat olahan lainnya, tidak di rinci atau termasuk dalam pos lain”. Ini adalah kategori umum untuk produk perekat.

Sub-posisi 3506.91:

Kode ini secara khusus mengacu pada “Perekat berbasis polimer dari pos 39.01 hingga 39.13 atau dari karet”. Dempul kapal sering kali di buat dari bahan-bahan ini untuk memastikan daya rekat dan ketahanan terhadap lingkungan laut.

Penggunaan dan Aplikasi:

Meskipun deskripsi umum mencakup berbagai jenis perekat, dempul kapal sangat mungkin termasuk dalam kategori ini, terutama jika bahan dasarnya adalah polimer (seperti epoksi atau poliuretan) atau karet sintetis. Beberapa referensi juga menyebutkan “adhesive preparations” yang berbasis karet atau plastik.

Kaitan dengan Dempul Kapal:

Dempul kapal, yang berfungsi sebagai perekat atau material pengisi untuk perbaikan lambung kapal, sangat cocok dengan deskripsi ini karena menggunakan polimer atau resin buatan (artificial resins) sebagai bahan utama. Ini membuatnya berbeda dari dempul berbasis semen atau bahan lainnya.

Pentingnya Penggunaan Kode yang Tepat:

Dalam artikel Anda, sangat penting untuk menekankan bahwa penggunaan HS Code yang tepat adalah langkah krusial dalam proses ekspor. Kesalahan dalam pengklasifikasian dapat mengakibatkan penundaan di bea cukai, denda, atau masalah hukum lainnya.

Konfirmasi dengan Otoritas Bea Cukai:

Anda harus menyarankan pembaca untuk selalu melakukan konfirmasi akhir mengenai HS Code dengan otoritas bea cukai Indonesia (seperti INSW) dan otoritas bea cukai di Malaysia untuk memastikan tidak ada perbedaan interpretasi. Ini juga akan membantu mengidentifikasi tarif bea masuk dan pajak yang berlaku di Malaysia.

Analisis Pasar dan Strategi Pemasaran

Memahami pasar dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat adalah kunci untuk menembus pasar ekspor di Malaysia. Analisis yang mendalam akan membantu Anda mengidentifikasi peluang dan memposisikan produk Anda secara efektif.

Analisis Pesaing

Langkah pertama adalah memahami siapa saja pemain di pasar dempul kapal Malaysia, baik dari produsen lokal maupun eksportir internasional. Identifikasi keunggulan produk Anda di bandingkan dengan mereka, misalnya dari segi kualitas, harga yang kompetitif, atau formulasi produk yang lebih sesuai untuk iklim tropis.

Target Pasar

Tentukan siapa target pembeli Anda di Malaysia. Segmen pasar yang bisa Anda tuju meliputi:

  1. Galangan Kapal: Targetkan galangan kapal besar dan kecil yang melakukan pembangunan dan perbaikan kapal secara rutin.
  2. Perusahaan Perawatan Kapal: Perusahaan yang menyediakan layanan perawatan rutin dan perbaikan di pelabuhan.
  3. Toko dan Distributor Perlengkapan Kapal: Saluran distribusi yang penting untuk menjangkau pengguna akhir.

Strategi Pemasaran

Pemasaran Digital:

Manfaatkan platform B2B (Business-to-Business) seperti Alibaba atau situs direktori dagang lainnya untuk menjangkau pembeli potensial di Malaysia. Pastikan Anda memiliki situs web profesional yang menampilkan spesifikasi produk, sertifikasi, dan testimoni. Pemasaran melalui media sosial (LinkedIn) juga bisa efektif untuk menjangkau manajer pengadaan dan insinyur.

Partisipasi Pameran Dagang:

Hadiri pameran dagang industri maritim di Malaysia (seperti Malaysia International Marine Expo) atau di Indonesia. Ini adalah kesempatan emas untuk bertemu langsung dengan calon mitra dan pelanggan, mendemonstrasikan produk, dan membangun hubungan bisnis.

Kerja Sama dengan Distributor Lokal:

Jalin kemitraan dengan distributor lokal yang sudah memiliki jaringan dan reputasi kuat di industri maritim Malaysia. Mereka dapat membantu dalam hal logistik, penyimpanan, dan pemasaran produk Anda kepada pelanggan lokal.

Logistik dan Distribusi

Logistik yang efisien adalah tulang punggung keberhasilan ekspor. Perencanaan yang matang dalam hal transportasi dan proses kepabeanan akan memastikan produk Anda sampai ke tangan pelanggan di Malaysia tepat waktu dan dalam kondisi baik.

Pilihan Moda Transportasi

Transportasi laut adalah pilihan paling umum dan hemat biaya untuk pengiriman dempul kapal dalam jumlah besar. Indonesia memiliki banyak pelabuhan utama yang melayani rute langsung ke Malaysia, antara lain:

  • Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta): Pelabuhan tersibuk di Indonesia yang melayani rute ke Port Klang dan pelabuhan utama lainnya di Malaysia.
  • Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya): Pusat logistik di Jawa Timur yang juga memiliki konektivitas kuat ke Malaysia.

Proses Kepabeanan

Proses ini melibatkan prosedur di dua negara:

Kepabeanan Indonesia:

Setelah semua dokumen ekspor (PEB, Invoice, Packing List) di siapkan, Anda atau forwarder Anda akan mengajukannya ke kantor Bea Cukai setempat. Barang akan di periksa dan di berikan persetujuan ekspor.

Kepabeanan Malaysia:

Setelah kapal tiba di pelabuhan Malaysia, dokumen akan di periksa oleh Bea Cukai Malaysia. Di sinilah pentingnya Kode HS (Harmonized System) yang tepat. Pastikan semua dokumen yang Anda kirimkan konsisten untuk menghindari penundaan atau denda.

Menggunakan jasa freight forwarder yang berpengalaman sangat di rekomendasikan. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang prosedur kepabeanan dan logistik, dan dapat membantu mengurus semua detail, dari penjemputan barang hingga pengiriman ke pelabuhan tujuan.

Incoterms

Pahami dan gunakan Incoterms yang tepat untuk mendefinisikan tanggung jawab antara Anda sebagai eksportir dan pembeli di Malaysia.

FOB (Free On Board):

Paling sering di gunakan. Tanggung jawab Anda berakhir saat barang di muat di kapal di pelabuhan Indonesia. Pembeli bertanggung jawab atas biaya dan risiko setelahnya, termasuk pengiriman, asuransi, dan bea masuk.

CIF (Cost, Insurance, and Freight):

Anda bertanggung jawab atas biaya pengiriman dan asuransi hingga barang tiba di pelabuhan tujuan di Malaysia. Setelah barang di turunkan, tanggung jawab beralih ke pembeli.

Pemilihan Incoterms yang jelas akan mencegah kesalahpahaman dan memastikan transaksi yang transparan.

Studi Kasus dan Kesimpulan

Mari kita lihat contoh keberhasilan hipotetis. PT. Tumbuhan Satwa Liar, sebuah produsen dempul kapal dari Jakarta, ingin menembus pasar Malaysia. Mereka memulai dengan riset pasar dan menemukan bahwa galangan kapal di Johor sedang mencari pemasok produk yang tahan lama dengan harga kompetitif.

  1. Strategi: PT. Tumbuhan Satwa Liar fokus pada promosi produk andalan mereka—dempul epoksi yang dirancang khusus untuk iklim tropis. Mereka menggunakan platform B2B untuk menjangkau manajer pengadaan di galangan kapal Malaysia dan berpartisipasi dalam pameran dagang virtual yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan.
  2. Hasil: Melalui strategi ini, mereka berhasil menjalin kontak dengan sebuah galangan kapal di Pasir Gudang, Johor. Mereka mengirimkan sampel produk dan, setelah lolos uji kualitas, berhasil mendapatkan kontrak pertama mereka. Kesuksesan ini membuka jalan bagi mereka untuk menjalin kemitraan dengan distributor lokal dan memperluas jangkauan mereka ke Port Klang.

Studi kasus ini menunjukkan bahwa dengan persiapan yang tepat, strategi pemasaran yang terfokus, dan produk berkualitas, peluang ekspor ke Malaysia sangat terbuka lebar.

Ekspor Dempul Kapal

Ekspor dempul kapal ke Malaysia adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi produsen Indonesia. Dengan pertumbuhan industri maritim Malaysia, permintaan akan produk perawatan kapal berkualitas akan terus meningkat.

Untuk sukses, ada beberapa langkah kunci yang harus Anda ingat:

  1. Persiapan: Pastikan Anda memiliki semua dokumen ekspor yang diperlukan, mulai dari NIB hingga Bill of Lading, dan klasifikasikan produk Anda dengan HS Code 3506.91.00 yang tepat.
  2. Kualitas: Jaga kualitas produk Anda agar sesuai dengan standar industri, terutama dalam hal daya rekat, ketahanan air, dan korosi.
  3. Strategi: Tentukan target pasar Anda dan gunakan kombinasi pemasaran digital, partisipasi pameran, dan kemitraan dengan distributor lokal.
  4. Logistik: Pahami proses logistik, termasuk pilihan Incoterms dan peran penting freight forwarder untuk memastikan pengiriman berjalan lancar.

Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang cermat, Anda dapat memanfaatkan kedekatan geografis dan hubungan perdagangan yang baik antara Indonesia dan Malaysia untuk membangun bisnis ekspor yang sukses dan berkelanjutan.

Apa itu MSDS Dempul kapal ?

MSDS (Material Safety Data Sheet) atau sekarang lebih dikenal sebagai SDS (Safety Data Sheet) untuk dempul kapal adalah dokumen standar yang berisi informasi penting dan rinci tentang produk tersebut, khususnya terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.

Singkatnya, MSDS dempul kapal adalah ‘kartu identitas’ produk yang menjelaskan potensi bahaya dan cara penanganan yang aman.

Dokumen ini sangat penting karena:

  1. Memberi Tahu Bahaya: MSDS menjelaskan bahaya yang mungkin muncul dari penggunaan dempul kapal, seperti mudah terbakar, menyebabkan iritasi kulit, atau bahaya saat terhirup.
  2. Panduan Keselamatan: Dokumen ini memberikan petunjuk yang jelas tentang cara menangani, menyimpan, dan menggunakan produk dengan aman. Ini termasuk informasi tentang alat pelindung diri (APD) yang harus dipakai, seperti sarung tangan atau masker.
  3. Standar Internasional: MSDS adalah dokumen wajib dalam perdagangan internasional. Dalam konteks ekspor dempul kapal ke Malaysia, dokumen ini harus disertakan agar produk Anda bisa masuk dan melewati pemeriksaan bea cukai.
  4. Tindakan Darurat: MSDS menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan, seperti tumpahan, kebakaran, atau jika ada pekerja yang terpapar produk.

Dokumen MSDS biasanya disusun dalam 16 bagian yang telah distandarisasi secara global, mencakup mulai dari identitas produk, komposisi bahan kimia, hingga cara pembuangan yang aman.

Layanan Ekspor Jangkargroups untuk Dempul Kapal

Jangkargroups memposisikan diri sebagai mitra yang dapat menyederhanakan dan mempercepat proses ekspor. Mereka menawarkan solusi end-to-end, yang berarti Anda tidak perlu mengurus semua dokumen dan prosedur rumit sendirian.

Pengurusan Dokumen Ekspor

Ini adalah layanan utama mereka yang paling relevan untuk Anda. Jangkargroups dapat membantu mengurus berbagai dokumen yang diperlukan untuk ekspor, seperti:

  1. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pengajuan dokumen ke Bea Cukai Indonesia.
  2. Bill of Lading (B/L): Dokumen transportasi yang penting.
  3. Certificate of Origin (SKA): Untuk memastikan produk Anda berasal dari Indonesia dan mendapatkan potensi keringanan bea masuk di Malaysia.
  4. Dokumen lain yang mungkin di perlukan, termasuk perizinan tambahan jika dempul kapal di klasifikasikan sebagai bahan kimia.

Konsultasi dan Verifikasi

Mereka menawarkan konsultasi gratis untuk membantu Anda memahami persyaratan ekspor. Ini sangat penting, terutama untuk produk seperti dempul kapal yang di klasifikasikan dengan HS Code 3506.91.00. Jangkargroups dapat memverifikasi kode ini dan memastikan semua dokumen sudah benar, yang dapat mencegah penundaan atau denda di bea cukai.

Proses Cepat dan Efisien

Jangkargroups mengklaim dapat mempercepat proses pengurusan dokumen, yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu, menjadi hanya dalam beberapa hari. Mereka memiliki pengalaman dan koneksi yang baik dengan pihak-pihak terkait, yang sangat membantu dalam melewati birokrasi yang rumit.

Solusi Lengkap

Selain pengurusan dokumen, Jangkargroups juga dapat membantu dalam aspek lain seperti logistik dan pengiriman. Ini berarti mereka dapat berkoordinasi dengan pihak ekspedisi atau perusahaan pelayaran, yang membebaskan Anda dari kerumitan mengurus pengiriman secara mandiri.

Dengan menggunakan jasa seperti Jangkargroups, Anda dapat fokus pada produksi dan pemasaran dempul kapal, sementara semua urusan administratif ekspor di tangani oleh profesional. Ini adalah solusi yang sangat efektif untuk menghemat waktu dan tenaga, serta mengurangi risiko kesalahan dalam proses ekspor ke Malaysia.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat