Persyaratan Visa Australia untuk Sektor E-commerce : Visa Australia Dan Sektor E Commerce Di Australia
Visa Australia Dan Sektor E Commerce Di Australia – Memulai bisnis e-commerce atau bekerja di sektor ini di Australia membutuhkan perencanaan matang, termasuk memahami persyaratan visa yang berlaku. Australia menawarkan berbagai jenis visa, dan memilih yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran proses imigrasi dan legalitas usaha Anda. Artikel ini akan memberikan gambaran umum tentang syarat visa Australia yang relevan bagi individu yang ingin berkecimpung di sektor e-commerce.
Pertumbuhan sektor e-commerce di Australia menarik banyak pelaku bisnis internasional, termasuk dari Indonesia, yang tentu membutuhkan visa yang tepat. Proses pengajuan visa Australia terkadang rumit, dan waspadalah terhadap penipuan, seperti yang di jelaskan dalam artikel ini mengenai visa yang membahas panggilan telepon mencurigakan mengatasnamakan departemen keamanan visa. Memahami potensi penipuan ini penting agar proses permohonan visa Australia untuk pengembangan bisnis e-commerce Anda berjalan lancar dan aman.
Dengan visa yang tepat, Anda dapat fokus mengembangkan bisnis online di pasar Australia yang dinamis.
Sub-Klasifikasi Visa yang Relevan, Visa Australia Dan Sektor E Commerce Di Australia
Beberapa sub-klasifikasi visa Australia dapat menjadi pilihan bagi individu yang ingin bekerja atau mendirikan bisnis e-commerce di Australia. Pilihan visa yang tepat bergantung pada kualifikasi, pengalaman, dan rencana bisnis masing-masing individu. Berikut beberapa sub-klasifikasi yang umum di gunakan:
- Visa Subclass 188 (Business Innovation and Investment): Visa ini di tujukan untuk pengusaha yang memiliki bisnis yang inovatif dan berpotensi tinggi. Persyaratannya termasuk memiliki pengalaman bisnis yang cukup, rencana bisnis yang kuat, dan investasi yang signifikan di Australia.
- Visa Subclass 888 (Business Innovation and Investment): Merupakan visa permanen yang dapat di ajukan setelah pemegang visa Subclass 188 memenuhi persyaratan tertentu selama masa berlaku visanya.
- Visa Subclass 482 (Temporary Skill Shortage): Visa ini memungkinkan pengusaha untuk mensponsori pekerja asing yang memiliki keterampilan khusus yang di butuhkan di Australia. Untuk sektor e-commerce, keterampilan seperti pengembangan web, pemasaran digital, dan manajemen data mungkin termasuk dalam kategori ini.
- Visa Subclass 485 (Temporary Graduate): Visa ini tersedia bagi lulusan universitas Australia yang memenuhi persyaratan tertentu dan ingin bekerja di Australia setelah menyelesaikan studi. Jika spesialisasi mereka relevan dengan sektor e-commerce, mereka bisa memanfaatkan visa ini.
Persyaratan Khusus untuk Wirausahawan E-commerce
Wirausahawan e-commerce yang ingin mendirikan bisnis di Australia umumnya perlu memenuhi persyaratan tambahan, di luar persyaratan umum visa. Ini termasuk:
- Rencana Bisnis yang Komprehensif: Rencana bisnis harus menunjukkan potensi pertumbuhan bisnis, rencana pemasaran yang terperinci, dan analisis pasar yang meyakinkan.
- Bukti Modal yang Cukup: Wirausahawan perlu menunjukkan bukti memiliki cukup modal untuk membiayai bisnis mereka selama masa awal operasional.
- Keterampilan dan Pengalaman yang Relevan: Pengalaman dan keterampilan dalam bidang e-commerce, manajemen bisnis, dan pemasaran digital akan menjadi pertimbangan penting.
- Komitmen untuk Membangun Bisnis di Australia: Wirausahawan harus menunjukkan komitmen jangka panjang untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka di Australia.
Visa Australia & Sektor E-Commerce : Proses Aplikasi Visa dan Dokumen Pendukung
Proses aplikasi visa Australia melibatkan pengumpulan dan penyampaian berbagai dokumen pendukung. Prosesnya cukup kompleks dan memerlukan perhatian detail. Berikut beberapa langkah umum:
- Menentukan Sub-Klasifikasi Visa yang Tepat: Penting untuk memilih sub-klasifikasi visa yang sesuai dengan situasi dan rencana Anda.
- Mengumpulkan Dokumen Pendukung: Dokumen-dokumen ini bisa meliputi paspor, bukti keuangan, sertifikat pendidikan, surat referensi, rencana bisnis, dan lainnya, sesuai dengan persyaratan visa yang di pilih.
- Mengisi Formulir Aplikasi: Formulir aplikasi harus diisi dengan lengkap dan akurat.
- Mengajukan Aplikasi: Aplikasi di ajukan secara online melalui situs web Departemen Dalam Negeri Australia.
- Menunggu Pemrosesan: Waktu pemrosesan aplikasi bervariasi tergantung pada sub-klasifikasi visa dan kompleksitas aplikasi.
Visa Australia & Sektor E-Commerce : Perbandingan Jenis Visa
Tabel berikut memberikan perbandingan singkat beberapa jenis visa yang relevan untuk sektor e-commerce. Perlu di ingat bahwa informasi ini bersifat umum dan detail lengkap harus selalu di konfirmasi melalui situs web resmi Departemen Dalam Negeri Australia.
| Jenis Visa | Persyaratan Utama | Biaya (Estimasi) | Durasi |
|---|---|---|---|
| Subclass 188 | Pengalaman bisnis, rencana bisnis, investasi | AUD 3,755 | 4 tahun (dapat di perpanjang) |
| Subclass 888 | Memenuhi persyaratan Subclass 188 | AUD 3,975 | Permanen |
| Subclass 482 | Sponsor dari pemberi kerja, keterampilan khusus | AUD 1,150 – AUD 4,045 | 2-4 tahun |
| Subclass 485 | Lulusan universitas Australia | AUD 1,055 | 18 bulan – 2 tahun |
Visa Australia & Sektor E-Commerce : Contoh Kasus Studi
Bayangkan seorang pengembang aplikasi mobile lulusan universitas di Australia, yang telah mengembangkan aplikasi e-commerce inovatif. Ia mengajukan visa Subclass 485 setelah lulus. Setelah memenuhi persyaratan, ia mendapatkan visa tersebut dan berhasil mengembangkan aplikasinya lebih lanjut di Australia, akhirnya menarik investor dan memperoleh pendanaan untuk memperluas bisnisnya. Setelah beberapa tahun, ia memenuhi syarat untuk mengajukan visa permanen.
Pertumbuhan sektor e-commerce di Australia menarik banyak minat, termasuk peluang kerja dan studi. Mendapatkan visa Australia yang tepat sangat krusial untuk bisa berkontribusi di bidang ini. Proses permohonan visa memang cukup kompleks, namun pengalaman mengurus visa pelajar, misalnya, bisa jadi pembelajaran berharga. Jika Anda berencana studi di Turki, pertimbangkan menggunakan jasa visa untuk membantu proses tersebut.
Pengalaman mengurus visa pelajar, walau di negara berbeda, akan memberikan pemahaman yang berguna saat mengajukan visa Australia nantinya, terutama dalam hal persiapan dokumen dan memahami regulasi imigrasi. Dengan demikian, peluang sukses mendapatkan visa Australia untuk berkiprah di sektor e-commerce pun akan lebih besar.
Peluang dan Tantangan di Sektor E-commerce Australia
Sektor e-commerce di Australia mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, di dorong oleh peningkatan penetrasi internet, adopsi teknologi mobile, dan perubahan perilaku konsumen. Namun, pertumbuhan ini juga di iringi oleh sejumlah tantangan yang perlu di atasi oleh para pelaku bisnis. Analisis berikut akan menguraikan peluang dan tantangan tersebut, serta strategi untuk memaksimalkannya.
Peluang Pasar di Sektor E-commerce Australia
Pertumbuhan pasar e-commerce Australia menawarkan berbagai peluang menarik bagi bisnis. Tren peningkatan belanja online, terutama di segmen tertentu, menunjukkan potensi yang besar. Beberapa sektor menjanjikan pertumbuhan yang pesat, menciptakan lingkungan yang kompetitif namun juga menguntungkan bagi bisnis yang mampu beradaptasi.
- Pertumbuhan Pasar yang Pesat: Laporan terbaru menunjukkan pertumbuhan tahunan yang signifikan dalam penjualan e-commerce di Australia. Ini menunjukkan adanya permintaan yang terus meningkat dan potensi pasar yang besar.
- Sektor yang Menjanjikan: Sektor seperti fashion, kecantikan, makanan dan minuman, serta barang-barang elektronik menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Konsumen semakin nyaman berbelanja produk-produk ini secara online, di dorong oleh kemudahan akses dan pilihan yang beragam.
- Adopsi Teknologi: Penggunaan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) dalam personalisasi pengalaman belanja online membuka peluang bagi bisnis untuk meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.
“Australian e-commerce sales are expected to continue growing at a healthy pace in the coming years, driven by factors such as increasing internet penetration, rising smartphone usage, and changing consumer behaviour.” – Contoh kutipan dari laporan industri (Sumber perlu di tambahkan di sini jika tersedia).
Tantangan di Sektor E-commerce Australia
Meskipun peluangnya besar, bisnis e-commerce di Australia juga menghadapi sejumlah tantangan signifikan yang perlu di atasi agar dapat bersaing dan berkembang. Tantangan ini meliputi regulasi, persaingan, dan logistik.
Mendapatkan visa Australia untuk mengembangkan bisnis e-commerce memang menantang, memerlukan persiapan matang dan pemahaman regulasi yang rinci. Prosesnya berbeda dengan mendapatkan visa bisnis ke negara lain, misalnya saja proses permohonan visa yang mungkin memiliki persyaratan dokumen dan prosedur yang berbeda. Namun, kemiripannya terletak pada pentingnya persiapan dokumen yang lengkap dan memahami persyaratan khusus setiap negara tujuan.
Kembali ke visa Australia, kesuksesan di sektor e-commerce di Australia sangat bergantung pada strategi bisnis yang kuat dan pemahaman mendalam terhadap pasar lokal.
- Regulasi yang Kompleks: Regulasi terkait perlindungan konsumen, pajak barang dan jasa (GST), dan privasi data dapat menjadi kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam untuk memastikan kepatuhan.
- Persaingan yang Ketat: Pasar e-commerce Australia sangat kompetitif, dengan kehadiran pemain besar lokal dan internasional. Bisnis perlu membedakan diri dan menawarkan nilai tambah untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
- Biaya Logistik yang Tinggi: Biaya pengiriman dan pengelolaan logistik di Australia dapat menjadi signifikan, terutama untuk bisnis yang beroperasi di daerah terpencil. Pengelolaan inventaris dan efisiensi rantai pasokan sangat penting.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan dan Memaksimalkan Peluang
Untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan peluang di sektor e-commerce Australia, bisnis perlu menerapkan strategi yang tepat. Strategi ini mencakup aspek operasional, pemasaran, dan teknologi.
Membahas peluang bisnis di sektor e-commerce Australia tentu tak lepas dari persyaratan visa. Mendapatkan visa yang tepat sangat krusial untuk sukses berbisnis di sana. Sebagai perbandingan, untuk Anda yang tertarik berinvestasi di luar negeri, mempertimbangkan opsi seperti visa kerja bisa menjadi alternatif menarik. Kembali ke Australia, selain memahami regulasi visa, memahami pasar e-commerce Australia juga penting untuk memaksimalkan potensi bisnis Anda.
Perencanaan yang matang, baik dalam hal visa maupun strategi bisnis, adalah kunci keberhasilan.
- Pengembangan Strategi Pemasaran yang Efektif: Bisnis perlu mengembangkan strategi pemasaran digital yang efektif untuk menjangkau target pasar yang tepat dan meningkatkan visibilitas online. Hal ini termasuk optimasi mesin pencari (), pemasaran media sosial, dan pemasaran email.
- Optimasi Rantai Pasokan: Efisiensi rantai pasokan sangat penting untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan pengiriman. Bisnis perlu mempertimbangkan strategi seperti penggunaan gudang terdistribusi atau kemitraan dengan penyedia logistik.
- Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan teknologi seperti AI dan ML dapat membantu bisnis dalam personalisasi pengalaman pelanggan, optimasi harga, dan peningkatan efisiensi operasional.
- Kepatuhan Regulasi: Memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan mempertahankan reputasi yang baik.
Pengaruh Kondisi Ekonomi Makro Australia terhadap E-commerce
Kondisi ekonomi makro Australia, seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan tingkat pengangguran, secara signifikan dapat mempengaruhi sektor e-commerce. Misalnya, periode inflasi tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen, sementara suku bunga yang rendah dapat mendorong belanja online dengan pembiayaan yang lebih mudah. Perubahan tingkat pengangguran juga dapat mempengaruhi pola belanja konsumen, baik secara positif maupun negatif tergantung pada sektor pekerjaan yang terdampak.
“Fluctuations in the Australian economy, such as changes in inflation rates and interest rates, can significantly impact consumer spending and, consequently, the e-commerce sector. Periods of economic uncertainty may lead to consumers being more cautious in their spending habits, affecting online sales.” – Contoh kutipan dari laporan ekonomi (Sumber perlu di tambahkan di sini jika tersedia).
Studi Kasus Bisnis E-commerce Sukses di Australia
Australia, dengan populasi yang relatif kecil namun daya beli yang tinggi dan penetrasi internet yang luas, telah menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis e-commerce. Keberhasilan bisnis-bisnis ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang tepat, pemahaman pasar yang mendalam, dan kemampuan beradaptasi dengan tren digital. Berikut ini beberapa studi kasus yang menggambarkan keberhasilan tersebut.
Contoh Bisnis E-commerce Sukses di Australia: Catch.com.au
Catch.com.au merupakan salah satu contoh retailer online terbesar di Australia yang sukses. Model bisnis mereka berfokus pada penjualan barang-barang diskon dan penawaran khusus, memanfaatkan strategi “flash sale” untuk menarik pelanggan. Strategi pemasaran mereka sangat agresif, memanfaatkan media sosial, iklan online, dan email marketing untuk menjangkau target pasar yang luas. Faktor keberhasilan mereka terletak pada kemampuan dalam mengelola rantai pasokan yang efisien, menawarkan harga kompetitif, dan membangun kepercayaan pelanggan melalui layanan pelanggan yang responsif.
Strategi pemasaran digital Catch.com.au meliputi penggunaan Search Engine Optimization () yang kuat untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari, iklan berbayar di Google dan media sosial, serta program loyalitas pelanggan untuk mendorong pembelian berulang. Mereka juga aktif dalam memanfaatkan influencer marketing untuk mempromosikan produk dan penawaran mereka.
Visualisasi Pertumbuhan Pendapatan Catch.com.au (Ilustrasi): Bayangkan sebuah grafik garis yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan Catch.com.au selama lima tahun terakhir. Garis tersebut akan menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, dengan peningkatan yang lebih tajam pada periode-periode promosi besar seperti Black Friday dan Cyber Monday. Sumbu X mewakili tahun (misalnya, 2019-2023), dan sumbu Y mewakili pendapatan dalam jutaan dolar Australia. Grafik akan memperlihatkan pertumbuhan pendapatan yang eksponensial, menunjukkan keberhasilan strategi pemasaran dan model bisnis mereka.
Contoh Bisnis E-commerce Sukses di Australia: Temple & Webster
Temple & Webster adalah perusahaan e-commerce yang sukses di bidang furnitur dan perlengkapan rumah tangga. Model bisnis mereka berfokus pada penjualan online eksklusif, menghindari toko fisik dan fokus pada pengalaman belanja online yang mudah dan nyaman. Strategi pemasaran mereka menekankan pada kualitas fotografi produk, deskripsi produk yang detail, dan kemudahan proses pengiriman dan pengembalian barang. Keberhasilan mereka di dukung oleh penggunaan teknologi canggih untuk personalisasi pengalaman belanja online dan optimasi logistik.
Strategi pemasaran digital Temple & Webster mencakup konten marketing yang berkualitas tinggi, seperti panduan desain interior dan inspirasi dekorasi rumah, yang di publikasikan di blog dan media sosial. Mereka juga memanfaatkan iklan retargeting untuk menjangkau pengguna yang telah mengunjungi situs web mereka sebelumnya.
Contoh Bisnis E-commerce Sukses di Australia: Shein (Meskipun berbasis di luar negeri, memiliki dampak besar di pasar Australia)
Shein, meskipun berbasis di luar negeri, telah mencatatkan kesuksesan luar biasa di pasar Australia. Model bisnis mereka berfokus pada “fast fashion” dengan harga yang sangat terjangkau dan pilihan produk yang sangat beragam. Strategi pemasaran mereka sangat agresif, memanfaatkan media sosial, terutama TikTok dan Instagram, untuk menjangkau target pasar yang muda dan trendi. Faktor keberhasilan mereka terletak pada kemampuan dalam menghasilkan produk dengan cepat dan murah, serta menguasai tren fashion terkini. Namun, perlu di ingat bahwa model bisnis ini juga menuai kritik terkait isu-isu etika dan keberlanjutan.
Strategi pemasaran digital Shein meliputi influencer marketing yang masif di platform media sosial, kampanye iklan online yang ditargetkan, dan penggunaan hashtag yang relevan untuk meningkatkan visibilitas. Mereka juga seringkali menggunakan strategi penjualan terbatas waktu untuk mendorong pembelian impulsif.
Perbandingan Strategi Bisnis Ketiga Studi Kasus
Ketiga studi kasus ini, meskipun beroperasi di sektor yang berbeda dan menggunakan strategi yang sedikit berbeda, memiliki beberapa kesamaan dalam hal keberhasilan mereka. Ketiganya menekankan pada pengalaman pelanggan yang baik, strategi pemasaran digital yang agresif, dan kemampuan beradaptasi dengan tren pasar. Perbedaan utama terletak pada model bisnis inti mereka: Catch.com.au fokus pada diskon, Temple & Webster pada pengalaman online yang premium, dan Shein pada volume dan kecepatan produksi. Namun, kesamaan dalam penggunaan media sosial dan iklan online menunjukkan pentingnya strategi pemasaran digital yang terintegrasi untuk keberhasilan e-commerce di Australia.
Regulasi dan Hukum yang Berkaitan dengan E-commerce di Australia
Berkembangnya sektor e-commerce di Australia di iringi dengan kerangka regulasi yang kompleks dan dinamis. Memahami peraturan yang berlaku sangat krusial bagi pelaku bisnis untuk memastikan kepatuhan hukum dan keberlangsungan usaha. Regulasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan konsumen hingga privasi data, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan transparan.
Peraturan-peraturan ini di rancang untuk melindungi konsumen dan memastikan praktik bisnis yang etis dalam dunia digital. Ketidakpatuhan terhadap regulasi ini dapat berakibat pada sanksi hukum yang signifikan, termasuk denda dan bahkan penutupan usaha. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang kerangka hukum e-commerce di Australia sangat penting bagi setiap pelaku bisnis di sektor ini.
Perlindungan Konsumen dalam E-commerce
Australia memiliki undang-undang perlindungan konsumen yang kuat yang berlaku juga untuk transaksi e-commerce. Undang-undang ini menjamin hak-hak konsumen seperti hak untuk mendapatkan barang dan jasa yang sesuai dengan deskripsi, hak untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan jika barang atau jasa cacat, dan hak untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang di derita akibat pelanggaran kontrak.
Australian Consumer Law (ACL) merupakan hukum utama yang mengatur perlindungan konsumen. ACL menetapkan standar minimum untuk perilaku bisnis yang adil dan transparan, termasuk kewajiban untuk memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang produk dan jasa yang di jual secara online. Pelaku bisnis wajib mencantumkan secara jelas syarat dan ketentuan penjualan, kebijakan pengembalian barang, dan informasi kontak yang mudah diakses.
Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual
Perlindungan hak cipta dan kekayaan intelektual juga merupakan aspek penting dalam regulasi e-commerce di Australia. Pelaku bisnis harus memastikan bahwa mereka tidak melanggar hak cipta orang lain saat menggunakan gambar, teks, atau konten digital lainnya dalam situs web atau platform e-commerce mereka. Penggunaan konten yang di lindungi hak cipta tanpa izin dapat berakibat pada tuntutan hukum dan sanksi finansial yang berat.
Australia memiliki undang-undang yang kuat untuk melindungi hak cipta, dan pelanggaran hak cipta dalam konteks e-commerce dapat dikenakan sanksi berupa denda yang besar dan bahkan hukuman penjara. Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis untuk memastikan bahwa semua konten yang digunakan dalam platform e-commerce mereka telah di lisensikan dengan benar atau berada dalam domain publik.
Privasi Data dan Keamanan Informasi
Privasi data konsumen merupakan perhatian utama dalam regulasi e-commerce di Australia. Undang-undang privasi data, seperti Privacy Act 1988, mengatur bagaimana bisnis dapat mengumpulkan, menggunakan, dan mengungkapkan informasi pribadi konsumen. Pelaku bisnis wajib menerapkan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk melindungi data pribadi konsumen dari akses yang tidak sah atau penyalahgunaan.
Kegagalan untuk mematuhi undang-undang privasi data dapat berakibat pada sanksi hukum yang signifikan, termasuk denda dan reputasi bisnis yang rusak. Pelaku bisnis harus memastikan bahwa mereka memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan, dan bahwa mereka menerapkan langkah-langkah keamanan yang sesuai untuk melindungi data pribadi konsumen.
Badan Pemerintah yang Berwenang
Beberapa badan pemerintah di Australia bertanggung jawab atas pengawasan dan penegakan peraturan e-commerce. Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) adalah badan utama yang bertanggung jawab atas penegakan Australian Consumer Law (ACL), termasuk aspek-aspek yang berkaitan dengan e-commerce. Selain ACCC, badan-badan lain seperti Office of the Australian Information Commissioner (OAIC) juga berperan dalam pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan privasi data.
Tabel Ringkasan Peraturan Utama E-commerce di Australia
| Peraturan | Sumber Hukum | Sanksi Pelanggaran | Badan Pengawas |
|---|---|---|---|
| Perlindungan Konsumen | Australian Consumer Law (ACL) | Denda, perintah penggantian kerugian, perintah perbaikan | ACCC |
| Hak Cipta | Copyright Act 1968 | Denda, tuntutan hukum perdata | IP Australia |
| Privasi Data | Privacy Act 1988 | Denda, tindakan hukum | OAIC |
Contoh Kasus Hukum E-commerce di Australia
Sebagai contoh, kasus ACCC v. Google (2022) menunjukkan betapa seriusnya penegakan hukum terkait misleading or deceptive conduct dalam konteks iklan online. Google didenda karena praktik-praktik yang menyesatkan konsumen dalam iklannya. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan keakuratan informasi dalam semua aspek e-commerce di Australia.
PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups












