Salinan Putusan Cerai Gugat – Cerai gugat adalah proses perceraian yang di ajukan oleh salah satu pasangan suami istri ke pengadilan dengan alasan-alasan tertentu, seperti perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, atau ketidakcocokan dalam kehidupan berumah tangga. Dalam proses cerai gugat, penggugat (pihak yang mengajukan gugatan) harus memberikan bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan alasan perceraian yang di ajukan. Putusan cerai gugat akan di keluarkan oleh pengadilan setelah mempertimbangkan alasan dan bukti yang di ajukan oleh penggugat dan pihak tergugat (pihak yang di tuduh melakukan kesalahan dalam perkara cerai). Daftar Pasport Online di Medan
Tujuan artikel Salinan Putusan Cerai Gugat
Tujuan artikel “Putusan Pengadilan Cerai Gugat” adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang proses perceraian dan putusan pengadilan cerai gugat di Indonesia. Artikel ini akan membahas secara rinci persyaratan, prosedur, dan implikasi hukum dari putusan pengadilan cerai gugat. Di harapkan dengan membaca artikel ini, pembaca akan mendapatkan informasi yang berguna dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara mengajukan cerai gugat, apa saja alasan yang dapat di ajukan dalam cerai gugat, serta apa saja konsekuensi hukum yang terkait dengan putusan cerai gugat. Artikel ini juga akan memberikan saran dan tips untuk menghindari atau meminimalkan risiko terjadinya perceraian dalam kehidupan berumah tangga.
Persyaratan dan prosedur Salinan Putusan Cerai Gugat
Berikut adalah persyaratan dan prosedur untuk mengajukan cerai gugat di Indonesia:
Persyaratan Salinan Putusan Cerai Gugat:
- Sudah menikah selama minimal 2 tahun
- Telah berpisah selama minimal 1 tahun
- Ada alasan yang sah untuk mengajukan perceraian, seperti perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, atau ketidakcocokan dalam kehidupan berumah tangga.
Prosedur Salinan Putusan Cerai Gugat:
- Penggugat (pihak yang mengajukan cerai) harus mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri di wilayah tempat tinggal pasangan atau tempat pasangan terakhir tinggal bersama.
- Penggugat harus menyerahkan dokumen-dokumen yang di perlukan, seperti surat nikah, bukti-bukti perselingkuhan atau kekerasan dalam rumah tangga, dan bukti-bukti lain yang mendukung alasan cerai gugat.
- Pengadilan akan melayangkan surat pemanggilan kepada tergugat (pihak yang di tuduh melakukan kesalahan dalam perkara cerai) untuk hadir dalam sidang persidangan.
- Dalam sidang persidangan, pihak tergugat dapat memberikan jawaban atau pembelaan terhadap tuduhan yang di layangkan oleh penggugat.
- Pengadilan akan mempertimbangkan alasan cerai gugat dan bukti-bukti yang di sampaikan oleh penggugat dan tergugat untuk mengambil keputusan.
- Putusan pengadilan akan di keluarkan dan disampaikan kepada penggugat dan tergugat.
Jika putusan cerai gugat telah di ucapkan oleh hakim, maka pasangan yang telah bercerai dapat melakukan proses pembagian harta bersama, nafkah anak, dan hak-hak lainnya yang di atur dalam undang-undang.
Tahapan proses perceraian
Berikut adalah tahapan proses perceraian di Indonesia:
1. Mediasi
Pihak yang mengajukan cerai harus melakukan mediasi terlebih dahulu. Mediasi di lakukan untuk mencoba menyelesaikan permasalahan rumah tangga dengan cara damai, dengan bantuan mediator.
2. Pengajuan Gugatan
Jika mediasi tidak berhasil, penggugat harus mengajukan gugatan cerai ke pengadilan dengan menyertakan alasan dan bukti yang cukup.
3. Sidang Pendahuluan
Setelah menerima gugatan cerai, pengadilan akan mengeluarkan surat panggilan untuk kedua belah pihak. Sidang pertama biasanya hanya di lakukan untuk memberikan penjelasan mengenai tata cara persidangan, hak dan kewajiban pasangan suami istri, serta mempersiapkan sidang selanjutnya.
4. Sidang Pembuktian
Sidang ini di lakukan untuk membuktikan alasan cerai gugat yang di ajukan oleh penggugat, dan mempertimbangkan pembelaan yang di berikan oleh tergugat.
5. Putusan
Setelah melakukan pemeriksaan dan mempertimbangkan semua bukti dan argumen yang di sampaikan oleh kedua belah pihak, hakim akan mengeluarkan putusan akhir. Putusan ini dapat berupa putusan cerai atau penolakan permohonan cerai.
6. Banding atau Kasasi
Jika salah satu pihak merasa tidak puas dengan putusan pengadilan, maka pihak tersebut dapat mengajukan banding atau kasasi.
7. Pelaksanaan Putusan
Setelah putusan pengadilan di terima dan menjadi tetap, pihak yang bercerai harus memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah di atur dalam putusan, seperti pembagian harta bersama, nafkah anak, hak asuh anak, dan lain-lain.
Itulah tahapan proses perceraian di Indonesia yang harus di lalui oleh pasangan suami istri yang mengajukan cerai gugat. Proses ini dapat memakan waktu yang cukup lama dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, mediasi dan upaya-upaya lainnya sebaiknya di lakukan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai.
Kewajiban dan hak suami istri
Pasangan suami istri memiliki kewajiban dan hak yang harus di penuhi dan di hormati selama masa perkawinan. Berikut adalah beberapa kewajiban dan hak suami istri yang di atur dalam hukum keluarga di Indonesia:
Kewajiban Suami:
- Menafkahi istri dan anak-anaknya
- Memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri
- Memberikan perlindungan dan pengamanan bagi istri dan anak-anaknya
- Memberikan tempat tinggal yang layak bagi istri dan anak-anaknya
- Memberikan nafkah untuk biaya perawatan dan pengobatan bagi istri dan anak-anaknya
Melaksanakan kewajiban-kewajiban lain yang di atur dalam undang-undang atau perjanjian perkawinan.
Hak Suami:
- Hak untuk memimpin keluarga dan mengambil keputusan-keputusan penting dalam keluarga
- Hak untuk menuntut ketaatan istri dalam hal-hal yang wajar
- Hak untuk menuntut perawatan, pemeliharaan, dan pengasuhan anak-anaknya
- Hak untuk menggunakan harta benda bersama sesuai dengan perjanjian perkawinan atau keputusan pengadilan
- Hak untuk meminta perceraian jika terdapat alasan yang sah.
Kewajiban Istri:
- Menjaga dan merawat suami serta anak-anaknya
- Memberikan kecintaan, kasih sayang, dan dukungan moral kepada suami dan anak-anaknya
- Melaksanakan kewajiban-kewajiban rumah tangga, seperti mengurus rumah tangga, memasak, dan membersihkan rumah
- Menaati suami dalam hal-hal yang wajar
Melaksanakan kewajiban-kewajiban lain yang di atur dalam undang-undang atau perjanjian perkawinan.
Hak Istri:
- Hak untuk mendapat nafkah lahir dan batin dari suami
- Hak untuk mendapatkan perlindungan dan pengamanan dari suami
- Hak untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dari suami
- Hak untuk mendapatkan nafkah untuk biaya perawatan dan pengobatan dari suami
- Hak untuk memperoleh harta bersama sesuai dengan perjanjian perkawinan atau keputusan pengadilan
- Hak untuk meminta perceraian jika terdapat alasan yang sah.
Itulah beberapa kewajiban dan hak suami istri yang harus di penuhi dan di hormati selama masa perkawinan. Kedua belah pihak harus saling bekerja sama dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Arti putusan pengadilan cerai gugat
Putusan pengadilan cerai gugat adalah keputusan yang di keluarkan oleh pengadilan setelah mempertimbangkan alasan dan bukti yang di ajukan oleh penggugat dan tergugat dalam proses perceraian. Putusan ini berisi keputusan apakah gugatan cerai yang di ajukan penggugat dapat di terima atau di tolak oleh pengadilan.
Jika putusan pengadilan mengabulkan gugatan cerai, maka pasangan suami istri secara sah telah bercerai dan kedua belah pihak harus mematuhi putusan pengadilan. Dalam putusan cerai gugat, pengadilan juga akan mengatur pembagian harta bersama, hak asuh anak, dan nafkah yang harus di berikan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya.
Namun jika putusan pengadilan menolak gugatan cerai, maka pasangan suami istri tetap sah sebagai suami istri dan harus memperbaiki hubungan mereka. Dalam hal ini, pengadilan akan memutuskan apakah kewajiban atau hak yang belum di penuhi harus di lakukan oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak.
Putusan pengadilan cerai gugat memiliki kekuatan hukum yang mengikat, artinya setelah putusan di keluarkan, kedua belah pihak harus mematuhinya dan menjalankan apa yang telah di atur dalam putusan tersebut. Oleh karena itu, sebelum mengajukan gugatan cerai, pasangan suami istri sebaiknya mempertimbangkan secara matang dan mempersiapkan segala hal yang di butuhkan untuk memperkuat argumen dan bukti yang akan di sampaikan ke pengadilan.
Kriteria putusan cerai gugat
Berikut adalah kriteria putusan cerai gugat di Indonesia:
1. Ada alasan yang sah
Putusan cerai gugat hanya dapat di keluarkan jika terdapat alasan yang sah, seperti perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, atau ketidakcocokan dalam kehidupan berumah tangga.
2. Telah mengikuti prosedur dan persyaratan yang di tentukan
Putusan cerai gugat hanya dapat di keluarkan jika penggugat telah mengikuti prosedur dan memenuhi persyaratan yang di tentukan oleh undang-undang, seperti menikah minimal 2 tahun, berpisah selama minimal 1 tahun, dan menyertakan bukti-bukti yang cukup.
3. Tidak ada harapan lagi untuk mempertahankan perkawinan
Putusan cerai gugat hanya dapat di keluarkan jika perkawinan tidak dapat di pertahankan lagi dan tidak ada harapan lagi untuk memperbaiki hubungan antara suami istri.
4. Putusan telah mempertimbangkan kepentingan anak
Putusan cerai gugat harus mempertimbangkan kepentingan anak dan memberikan keputusan yang terbaik untuk anak, seperti hak asuh dan nafkah anak.
5. Tidak merugikan pihak yang lemah
Putusan cerai gugat tidak boleh merugikan pihak yang lemah, seperti istri atau anak-anak.
6. Mematuhi hukum dan etika yang berlaku
Putusan cerai gugat harus mematuhi hukum dan etika yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Itulah beberapa kriteria putusan cerai gugat di Indonesia yang harus di penuhi oleh pengadilan sebelum mengeluarkan putusan. Putusan cerai gugat harus di dasarkan pada bukti yang kuat dan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat, terutama anak-anak yang terkena dampak dari perceraian.
Implikasi hukum dari putusan cerai gugat
Putusan cerai gugat memiliki beberapa implikasi hukum yang harus di patuhi oleh kedua belah pihak setelah putusan di keluarkan. Berikut adalah beberapa implikasi hukum dari putusan cerai gugat:
- Kedua belah pihak sah secara hukum telah bercerai dan tidak dapat menuntut hak atau kewajiban pasangan yang telah menjadi mantan suami atau istri.
- Pembagian harta bersama akan di lakukan sesuai dengan perjanjian perkawinan atau keputusan pengadilan. Pembagian harta bersama ini di lakukan untuk membagi aset dan utang yang di hasilkan selama masa perkawinan.
- Hak asuh anak akan di tentukan oleh pengadilan berdasarkan kepentingan anak. Hal ini meliputi penentuan tempat tinggal anak, nafkah anak, dan hak untuk membesarkan anak.
- Kewajiban membayar nafkah pada mantan pasangan dan anak-anak yang tinggal bersama mantan pasangan.
- Pasangan yang telah bercerai tidak dapat menikah lagi selama 300 hari sejak tanggal putusan cerai di terbitkan, kecuali jika ada keadaan tertentu seperti kehamilan.
- Surat nikah akan di cabut dan tidak berlaku lagi.
- Penggugat atau tergugat dapat mengajukan banding atau kasasi terhadap putusan pengadilan dalam waktu yang di tentukan oleh undang-undang.
Oleh karena itu, pasangan yang telah bercerai harus memperhatikan implikasi hukum dari putusan cerai gugat dan melaksanakan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan yang di atur dalam undang-undang. Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dan menghindari sengketa hukum di masa depan.
Sanksi bagi pelaku cerai gugat
Di Indonesia, tidak ada sanksi khusus bagi pelaku cerai gugat. Pelaku cerai gugat hanya akan di kenai sanksi jika dalam proses perceraian terbukti melakukan pelanggaran atau tindakan yang melanggar hukum, seperti melakukan kekerasan dalam rumah tangga atau mengabaikan kewajiban membayar nafkah bagi mantan pasangan atau anak.
Namun, perceraian dapat memiliki konsekuensi dan dampak yang cukup besar bagi kedua belah pihak. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi setelah perceraian antara lain:
- Dampak psikologis pada pasangan dan anak-anak yang terkena dampak perceraian, seperti stres, kecemasan, dan depresi.
- Hilangnya dukungan finansial, yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasangan dan anak-anak yang terlibat.
- Dampak sosial, seperti stigma atau diskriminasi yang mungkin di terima oleh pasangan atau anak-anak yang terlibat.
- Hilangnya dukungan emosional dari pasangan atau keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan mental pasangan atau anak-anak yang terlibat.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai, pasangan suami istri sebaiknya mempertimbangkan secara matang dan melakukan mediasi untuk mencari solusi yang terbaik untuk memperbaiki hubungan mereka.
Dampak bagi suami istri dan anak-anak
Perceraian memiliki dampak yang signifikan bagi pasangan suami istri dan anak-anak yang terlibat. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi setelah perceraian:
- Dampak psikologis pada suami istri dan anak-anak, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Dampak psikologis ini dapat terjadi pada jangka pendek maupun jangka panjang.
- Hilangnya dukungan finansial dari pasangan yang terpisah, yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasangan dan anak-anak yang terlibat. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, bersekolah, dan membeli kebutuhan pribadi.
- Dampak sosial pada pasangan dan anak-anak, seperti stigma atau diskriminasi yang mungkin di terima oleh pasangan atau anak-anak yang terlibat.
- Hilangnya dukungan emosional dari pasangan atau keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan mental pasangan atau anak-anak yang terlibat. Anak-anak mungkin merasa kesepian atau tidak memiliki tempat untuk berbicara tentang perasaan mereka.
- Anak-anak dapat terpengaruh dalam perkembangan sosial dan perilaku mereka. Mereka mungkin menjadi tidak stabil emosinya, mengalami gangguan perilaku, atau memiliki masalah di sekolah.
Untuk mengurangi dampak negatif dari perceraian, pasangan suami istri harus mempertimbangkan dengan matang keputusan mereka untuk bercerai dan berusaha untuk meminimalkan kerugian bagi diri mereka sendiri dan anak-anak. Misalnya dengan melakukan mediasi atau meminta bantuan dari konselor atau terapis keluarga untuk membantu mengatasi masalah yang ada.
Tips untuk menghindari cerai gugat
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari cerai gugat:
1. Komunikasi yang baik
Komunikasi yang baik sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Cobalah untuk terbuka dan jujur satu sama lain dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran, serta membicarakan masalah-masalah yang ada.
2. Menghargai perbedaan
Pasangan suami istri mungkin memiliki perbedaan dalam hal pendapat atau kebiasaan. Namun, penting untuk saling menghargai perbedaan tersebut dan mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.
3. Berusaha untuk memperbaiki hubungan
Jika terdapat masalah dalam hubungan, cobalah untuk memperbaiki hubungan tersebut dan mencari solusi yang terbaik. Bisa dengan melakukan mediasi atau mencari bantuan dari konselor atau terapis keluarga.
4. Menghormati hak dan kewajiban masing-masing
Kedua belah pihak harus menghormati hak dan kewajiban masing-masing, seperti kewajiban suami untuk menafkahi istri dan anak-anaknya, dan hak istri untuk mendapatkan nafkah lahir dan batin dari suami.
5. Memahami arti komitmen
Menikah berarti memasuki sebuah komitmen jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti komitmen tersebut dan berusaha untuk mempertahankan hubungan meskipun terdapat masalah atau tantangan yang di hadapi.
6. Membangun kepercayaan
Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam hubungan. Membangun kepercayaan yang kuat satu sama lain dapat membantu menjaga keharmonisan rumah tangga.
7. Menghormati waktu satu sama lain
Saling menghormati waktu satu sama lain adalah hal yang penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Cobalah untuk memberikan waktu yang cukup satu sama lain, baik untuk berbicara, berbagi atau melakukan kegiatan bersama.
8. Selalu berusaha untuk saling mendukung
Ketika pasangan menghadapi tantangan atau masalah, selalu berusaha untuk saling mendukung dan menjadi satu sama lain tempat untuk bertahan dalam menghadapi situasi tersebut.
Semua pasangan pasti mengalami tantangan dan masalah dalam hubungan mereka. Namun, dengan melakukan beberapa tips di atas dan memahami arti dari komitmen yang di ambil ketika menikah, pasangan dapat menghindari perceraian dan mempertahankan keharmonisan rumah tangga.
Saran dan tips terkait cerai gugat
Berikut adalah beberapa saran dan tips terkait cerai gugat:
- Pertimbangkan dengan matang sebelum mengajukan gugatan cerai
- Sebelum mengajukan gugatan cerai, pasangan sebaiknya mempertimbangkan dengan matang dan mencari solusi terbaik untuk memperbaiki hubungan mereka. Jangan mengambil keputusan cerai secara tergesa-gesa atau hanya karena emosi yang sedang memuncak.
Cari bantuan hukum jika di perlukan
Jika pasangan memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai, sebaiknya mencari bantuan hukum dari advokat yang berpengalaman dalam masalah perceraian. Advokat dapat memberikan saran dan membantu mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk proses perceraian.
1. Hindari melakukan tindakan yang merugikan pihak lain
Dalam proses perceraian, hindari melakukan tindakan yang merugikan pihak lain, seperti melakukan kekerasan atau memaksa pasangan untuk menyetujui tuntutan tertentu.
2. Pertimbangkan kepentingan anak
Dalam proses perceraian, perhatikan kepentingan anak dan berusaha untuk membuat keputusan yang terbaik untuk anak, seperti hak asuh dan nafkah anak.
3. Jangan menggunakan anak sebagai alat tawar-menawar
Anak tidak seharusnya di gunakan sebagai alat tawar-menawar dalam proses perceraian. Kepentingan anak harus menjadi prioritas utama dalam membuat keputusan yang terbaik.
4. Tetap hormati mantan pasangan
Oleh sebab itu, meskipun sudah bercerai, tetaplah menghormati mantan pasangan dan tidak melakukan tindakan yang merugikan mereka.
5. Tetap menjaga hubungan baik dengan anak-anak
Oleh karena itu, setelah bercerai, tetaplah menjaga hubungan yang baik dengan anak-anak dan memberikan dukungan emosional dan finansial yang di butuhkan oleh anak-anak.
6. Bersikap dewasa dalam menghadapi perceraian
Maka dari itu, bersikaplah dengan dewasa dalam menghadapi perceraian dan jangan memperparah situasi dengan melakukan tindakan yang tidak etis atau merugikan pihak lain.
Dalam menghadapi perceraian, penting untuk tetap tenang, sabar, dan bertindak dengan bijak. Meskipun prosesnya bisa melelahkan dan penuh tantangan, dengan sikap yang tepat dan bantuan dari orang-orang terdekat, pasangan dapat melewatinya dengan lebih mudah dan mencapai keputusan yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Kami Mengerti Masalah Salinan Putusan Cerai Gugat Yang Anda Hadapi
- Maka dari itu, jika tidak ada waktu karena kesibukan kerja
- Oleh sebab itu, lokasi client yang jauh dari ibu kota jakarta
- Maka dari itu, Ketidak tauan prosedur yang baik dan benar
- Oleh karena itu, adanya surat asli tapi palsu
- Oleh sebab itu, jika tidak mau antri, mondar mandir ke instansi dan terjebak kemacetan ibu kota
- Maka dari itu, Kerugian inmaterial dan waktu yang tidak bisa di beli akibat surat aspal
- Oleh karena itu, jika anda gaptek dan pusing bagaimana cara mengisi formulir online
- Maka dari itu, jika bingung dan takut mencari alamat yang di tuju selama berada di jakarta
- Oleh karena itu, jika takut kirim dokumen asli ke agent yang tidak jelas dan takut dokumen hilang
Serahkan semua permasalahan Salinan Putusan Cerai Gugat anda kepada Biro jasa pengurusan visa :
- Oleh karena itu, kami memiliki Perusahaan resmi dan terdaftar di kementrian hukum dan ham sejak tahun 2008
- Oleh karena itu, kami memiliki kredibilitas legalitas usaha
- Oleh karena itu, kami memiliki kantor yang jelas alamatnya
- Maka dari itu, kami memiliki staff ahli yang akan memberikan pendampingan dan pelayanan
- Oleh sebab itu, konsultan yang siap melayani konsultasi kapan saja
- Maka dari itu, anda bisa menghubungi melalui email, whatsapp, dan telp di jam kerja
- Oleh karena itu, anda mendapat Update informasi perkembangan order
- Oleh sebab itu, anda dapat menghemat biaya hotel, tiket pesawat dan transportasi bagi client yang jauh dari ibukota jakarta.
- Maka dari itu, Prosesnya cepat dan akurat dan di jamin keasliannya.
- Oleh karena itu, anda tidak perlu Down payment (DP) pembayaran setelah dokumen selesai, client dikirim soft copy dan invoice.
- Maka dari itu, sudah lebih dari 1000 client telah menggunakan PT Jangkar Global Groups sebagai partner
Bagaimana caranya Salinan Putusan Cerai Gugat ?
Cara kirim dokumen Translate Indonesia To Korea bisa melalui : JNE, TIKI, DHL Kantor pos atau Gojek dan Grab. Setelah dokumen sampai ke PT Jangkar Global Groups maka staff kami akan memberitahukan kepada anda . Bahwa paket sudah di terima dengan baik dan langsung di proses sesuai dengan keinginan client.
Garansi Salinan Putusan Cerai Gugat yang di berikan oleh PT Jangkar Global Groups :
- Oleh karena itu, anda mendapatkan Kecepatan dan ketepatan waktu proses
- Oleh sebab itu, terhindar dari masalah surat asli tapi palsu (Aspal)
- Maka dari itu, anda akan terhindar dari unsur penipuan di karenakan pembayaran setelah dokumen selesai
- Oleh karena itu, uang anda akan di kembalikan apabila dokumen anda tidak di terima oleh kedutaan karena legalisir kemenkumham dan legalisir kemenlu di ragukan keasliannya
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Perusahaan didirikan pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups